Setiap bulan mesti tambah angin, eh ternyata Mbah Tarno bocor alus gans…hehehe. Cerita bersama Mbah Tarno alias Daihatsu Taruna FGX 2003 yang setia menemani aktivitas keluarga KHS. Beberapa bulan lalu KHS mengamati ban sisi kanan belakang selalu saja berkurang anginnya. Alhasil sebelum perjalanan jauh KHS selalu mampir pom bensi yang ada pengisian nitrogen untuk menambah angin. KHS selama ini tidak curiga hingga tak sengaja ternyata sebuah paku telah bersarang lama di kaki Mbah Tarno ini….weladalah….
Ceritanya hampir 6 bulan KHS selalu mengisi atau menambah angin bila ingin perjalanan jauh karena terlihat sedikit gembos pada ban sisi kanan belakang ini. KHS sempat bertanya kepada petugas pengisian gas nitrogen di sebuah SPBU di Manyar. “mas ini ban (kanan belakang) kok setiap bulan mesti nambah angin ya?” tanya KHS. KHS pun menjelaskan lebih lanjut bahwa mobil sering ngandang di rumah alias jarang dipakai. “posisi tangki apa di kanan belakang pak?” tanya mas nya. Dan KHS pun menganggukan mengenai keadaan tersebut.” Berhubung tangki BBM ada di sebelah kanan belakang jadi Wajar bila ban dibawahnya kempes karena menanggung beban” pungkasnya. Berhubung awam terkait motuba maka KHS pun menerima penjelasan yang masuk akal ini…hehehe.
Hingga pada lebaran 2017 kemarin ketika KHS sepulang dari WEGO Lamongan dan berniat mencari pom bensin yang melayani pengisian nitrogen di sebuah SPBU sekitar pasar Babat. “Tambah angin mas” ujar KHS seperti biasa pada bulan-bulan sebelumnya kepada petugas pengisian nitrogen. Dengan cekatan petugas langsung menarik selang nitrogen dan langsung berujar,”pak ini ada paku nempel diban apa gak ditambal sekalian?” tanyanya. KHS pun sedikit kaget mendengar ucapan itu dengan serta merta memelototi paku yang menempel di ban tersebut. Kok bisa yah? dan KHS pun menjelaskan mengenai perlakuan bulan-bulan sebelumnya.
“bila ban gembes dan selalu tambah angin bapak mestinya harus curiga” cerita dari mas yang murah senyum ini. “Bila penambahan angin terlalu banyak maka itu pasti ada kebocoran, coba perhatikan berapa digit nambahnya.” ujarnya. Â Maklum selama ini KHS kurang memperhatikan mengenai berapa angka penambahan nitrogen selama ini. Sebagai nubi didunia roda empat tentu merupakan ilmu baru mengenai kebocoran tersebut…hehehe.
Alhasil sore itupun Mbah Tarno sekalian operasi kaki untuk mencabut duri paku yang menancapnya. Tidak butuh waktu lama untuk proses tambal ban tublesss ini dimana masnya dengan cekatan melepas ban dan menembelnya. Ongkos yang mesti dirogoh sekitar 40 ribu dengan penambahan nitrogen bagi ketiga ban lainnya biar tidak irihati akibat perlakuan berbeda…xixixi.
Demikianlah pengalaman nubi terkait ban gembes karena bocor alus gans. Semoga menjadi perhatian bagi pemula yang sedang merawat motuba yang lain.
maturnuwun
baca juga :
- Kelebihan dan kekurangan Hyundai Getz manual tipe GL tahun 2005
- Antara motuba Ford Escape xlt 2.3 dan Suzuki Grand Escudo XL7 V6 2.5 pilih mana?
- Menengok mobil sedan Suzuki esteem edisi MH Sporty (Marissa Haque)
- Kelebihan dan kekurangan motuba Suzuki Aerio
- Obrolan ringan seputar keunggulan Suzuki Ertiga vs Toyota Avanza dan Honda Mobilio
- Pengalaman warganet plus minus pasang roofbox pada mobil outlander dan innova
- Pengalaman meminang mobkas Suzuki APV SGX Matic tahun 2008
- Obrolan seputar perbedaan mesin diesel kode 2KD dan 2GD yuuk simak gans…
- Cara membedakan Suzuki Jimny dan Suzuki Katana bagaimana ? yukk simak gans…
- Plus minus mobil pasang sunroof atau panoramic roof, hati-hati bocor gans…
Weladalah….