setia1heri.com – Yamaha Force1, F1Z, F1ZR dan 125ZR menolak punah gans…Bagi penyuka bebek 2 tak tentu tidak asing dengan motor-motor Yamaha yang lahir tahun 90an tersebut. Bahkan untuk Yamaha Force 1 (poswan) menjadi langganan juara balapan nasional kala itu. Bagi beberapa biker ternyata masih ada yang memelihara dan melestarikan hingga kini varian dari Yamaha Force1, FIZ, FI1ZR dan 125ZR agar tidak mengalami kepunahan. Monggo disimak gans….
Obrolan mengenai Yamaha Force1, FIZ, F1ZR dan 125ZR menolak punah ini bermula dari grup facebook 2 Stroke Lovers Indonesia (2SLI). Salah seorang warganet Javier Azyan Gunawan mengunggah posting ajakan untuk menolak musnah bebek 2 tak besutan Yamaha ini. “Menolak musnah, menolak murah salam bebek goreng, monggo d absen para pawang bebek nya ” ujarnya pada tanggal 24 November 2021 sambil doi mengunggah foto Yamaha F1ZR. ” Umur muda penikmat motor tua , hehe salken mas²yang sehobi ” ujar Alif KnEight mengomentari postingan diatas. “Menolak murah ” tegas dari Komangputra Widyantara.
Yamaha Force 1 (F1) lahir rentang tahun 1992-1994, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merilis Yamaha F1 sebagai penerus dari Yamaha Alfa yang lahir sebelumnya. Bebek 2 tak ini menggendong mesin 110,4 cc dengan Max. power : 10,7 ps @ 7500 rpm dan Max. torsi: 1,10 kgf.m @ 6500 rpm. Desain Yamaha Force 1 (F1) lebih modis dan aerodinamis, 4 percepatan , velg jari-jari dan rem depan belakang masih tromol serta teknologi pendinginan memakai sistem pendingin YPCS (Yamaha Performance Cooling System).
Yamaha F1-Z lahir tahun 1994-1996 dengan tambahan fitur atau facelift. Secara tampilan masih mirip dengan Yamaha F1 namun terdapat beberapa ubahan dari sisi pengereman dimana bagian depan sudah menggunakan disc brake alias cakram serta memakai transmisi full clutch alias kopling manual. Tahun 1996 ada Yamaha F1Z Special Edition dengan behel pegangan di bagian jok belakang dan penambahan aksen krom di beberapa sisi.
Tahun 1997-2004 merupakan kelahiran dari Yamaha F1Z-R dimana terdapat perubahan yang signifikan. Desain kian sporty dengan beberapa sisi yang meruncing namun terlihat kompak. Dari sisi warna stripping lebih dual tone yang tegas seperti hitam orange, merah putih, putih kuning dan biru putih. Nah rakitan tahun 1997-1999 ini memakai perpindahan gigi otomatis alias pakai kopling semi manual / kopling ganda. Artinya bisa pindah gigi tanpa harus tarik kopling. Ada yang menyebut dengan “kopling banci” pada F1ZR rakitan tahun itur.
Mulai tahun 2000, F1ZR akhirnya memutuskan kembali memakai transmisi full clutch alias kopling manual seperti pada F1Z. Selain itu ada perubahan dari sisi desain yang lebih ciamik meskipun masih mirip dengan generasi sebelumnya. Hal yang mencolok dan mencuri perhatian adalah penggunaan velg palang yang berbahan alloy alias aluminium.
Yamaha F1ZR ada beberapa versi SE alias Special Edition. yakni Tahun 2001 merilis Yamaha F1ZR Caltex Edition. SE ini terinspirasi dari motor balap yang dipakai Ahmad Jayadi dan Roy Adriyanto dengan dominan warna hijau, siluet putih dan merah serta tulisan Caltex. Tahun 2003, Yamaha kembali merilis edisi spesial, yakni F1ZR Marlboro Edition. Edisi ini dominan warna merah dan putih seperti warna khas pabrikan rokok tersebut. Tahun 2004, Yamaha F1ZR ini sudah dihentikan produksinya alias discontinued.
Bagaimana dengan Yamaha 125ZR ? Motor 2 tak ini diboyong secara CBU alias utuh dari Malaysia oleh  PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) era tahun 2000-2002. Yamaha 125ZR ini dijuluki bebek super dengan performa bengis sehingga menjadi incaran para pembala underbone. Menggendong mesin 124,3cc, dengan transmisi manual 6-percepatan. Untuk urusan tenaga mencapai 17.26 dk di 8.000 rpm, dengan torsi 16,1 Nm di 7.500 rpm. Ini motor banyak bertebaran di Malaysia (sampai tahun 2017) dan Singapura.
Fitur lain motor Yamaha 125ZR ini sudah monoshock, tabung lebih gede, Velg racing, depan belakang sudah pakai cakram alias disc brake dan behel dengan lampu LED. Dan yang bikin terkenal motor ini pernah digeber oleh rider GP500 asal Jepang, Norick Abe di sirkuit Kenjeran, Surabaya tahun 2000 silam. Motor ini juga seringkali dibuat balapan untuk kelas motor 2tak kubikasi 125 cc pada saat itu.
Nah hingga tahun 2020 ini masih banyak biker yang tersepona dengan performa motor-motor 2 tak racikan Yamaha diatas. Tidak sedikit biker yang masih mempertahankan bebek 2 tak yang melekat di benak masyarakat ini. Suara nguing 2 tak dan asap mengepul khas 2 tak membuat motor ini bikin kangen. Ada yang melakukan restorasi namun ada pula yang melakukan modifikasi untuk bertahan hidup agar terhindar dari kepunahan.
Gimana brosis?
Maturnuwun
baca juga :
- Penampakan motor laki lawas YAMAHA L2G tahun 1972
- Yamaha rilis versi Lite Nmax, Aerox 155, Filano dan Fazzio
- Spesifikasi dan pilihan warna Yamaha Fazzio Hybrid-Connected tahun 2023, ada 8 warna brosis
- Spesifikasi dan pilihan warna Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected tahun 2023, ada 6 pilihan warna brosis
- Penampakan Yamaha Champ, Ayam Jago 2 tak tahun 90an gans.
- Tips Berkendara di Musim Hujan dengan Sepeda Motor Matik dari Yamaha
- Kelebihan dan kekurangan Yamaha Fazzio untuk harian dan turing
- Modif Yamaha WR 155 R Vintage Enduro
- Penampakan Yamaha RXZ tahun 1990 orikinthil gans
- PT YIMM lakukan cek lanjutan pada Yamaha WR155R kaitan Bearing Front Wheel, cek motormu brosis
3 Trackbacks / Pingbacks