Sebuah perjalanan panjang menempuh ribuan km dan puluhan hari akhirnya dapat terarungi oleh trio Portugal ini. Yah bagi kawan-kawan yang pernah membaca postingan ane terkait ‘aksi gila’ 3 orang tua gaul yang bertekad ke Titik Nol, Sabang, Aceh akhir Pebruari 2013 kemarin. Dan setelah 17 hari mengaspal akhirnya mereka sampai juga diujung barat NKRI ini. Sebuah perjalanan yang fantastis ! .
Nah kangmas dan mbakyu pada kopdar GPC (Gresik Pulsar Community) Jum’at (5/4) di bunderan GKB kemarin ane berkesempatan ngobrol istimewa dengan babe Anto GPC #109. Ane ingin mendengar langsung cerita dan penuturan beliau ketika ‘berhaji’ ke titik nol selama 34 hari. Beliau memang tidak langsung ke Gresik ketika kembali dari Sabang tetapi singgah dan istirahat terlebih dahulu di kampungnya di Purwokerto. Alhamdulillah ketika kembali ke Gresik dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun.
“Kalau mau perjalanan ke Barat maka fisik kudu prima selain kendaran yang siap tempur” begitu babe Anto mengawali ceritanya. Hal ini sangat wajar sekali karena ribuan kilometer jalanan dengan berbagai medan akan dilalui. Medan berupa pegunungan, bukit, makadam, aspal mulus atau bebatuan. Selain itu kondisi cuaca juga masih panca roba antara musim hujan dan musim kemarau. Maka bisa-bisa tepar ditengah jalan meskipun begitu ternyata babe antok tidak meminum minuman pendongkrak stamina sama sekali. “Banyak minum air putih, makan yang bergizi dan kalau sudah sore cari penginapan dan istirahat total” tuturnya.
Selama mengaspal Gresik, Jawa Timur hingga Sabang, Aceh ini babe anto merasakan begitu kuatnya persaudaraan lintas pabrikan. Tidak sedikit yang memportal beliau merupakan pabrikan selain Bajaj. Selain itu setiap komunitas atau kota yang disambangi selalu angkat topi untuk Trio Portugal ini. Eh bro Portugal itu apaan sih ? bisa Persatuan Orang Tua Ugal-ugalan, Persatuan Orang Tua Gaul atau Persatuan Orang Tua Galau 😆 . Bahkan ketika di Aceh semua klub/komunitas motor berkumpul untuk menyambut kedatangan babe anto dkk ini. Mereka salut dengan semangatnya yang mampu mengalahkan usianya yang sudah setengah baya.
Meskipun tidak memakai GPS mereka tidak pernah tersesat tetapi beliau tetap membawa peta manual untuk menuntun perjalanan. Selain itu jaga kawan-kawan komunitas/klub motor yang dilalui selalu memonitor. Ada cerita ketika di Aceh Babe Anto dkk pernah tersesat disuatu daerah yang ternyata kalau gak salah daerah basis GAM. Awalnya mereka curiga saja ketika bertanya kepada warga dikampung dimana pintunya selalu di tutup begitupun juga ketika singgah diwarung. Langsung saja warungnya ditutup sang pemilik. Karena sudah lelah akhirnya mereka tetap diwarung sambil menghabiskan seputung rokok. Nah ketika mereka berhenti merokok inilah ada salah satu warga yang ‘berani’ bertanya. “ Bapak tentara ya?” tanya salah satu warga dengan wajah takut. “Bukan pak, kita orang dari Jawa lagi kluyuran disini” jawab Babe Anto. Sontak akhirnya warga pada bermunculan dari rumah masing-masing sambil justru salam-salaman. Ane menduga mungkin warga di wilayah tadi masih trauma ketika Aceh dalam kondisi darurat militer beberapa tahun silam sehingga takut dengan keberadaan tentara.
“Habis berapa liter BBM pak?” tanya ane. Beliau menjelaskan agak kesulitan untuk menjawab pertanyaan ini karena di Sumatra beli bensinnya secara eceran sehingga agak sulit untuk dihitung. Sedangkan untuk kerusakan atau part yang perlu diganti pada pulsar 220 tunggangan Babe Anto ini yakni rantai pernah putus, ganti ban depan dan ganti oli 2 kali pulang pergi. Terkait oli maka setiap pagi sebelum berangkat Babe Anto selalu memeriksa volume oli. Maklum sudah menjadi rahasia umum kalau oli pulsar itu selalu ‘menguap’ketika riding beberapa ribu km…hehehehe.
“Berapa nih biaya dalam perjalanan ini?” cecar ane lagi. Beliau mengatakan bahwa ia sudah menyediakan 10jeti untuk membiayai perjalanan ini diluar biaya servis dan persiapan lain sebelum berangkat. Selain itu untuk biaya makan dan penginapan beberapa kali sudah dijamu oleh komunitas/klub yang disinggahi sehingga dari total bajet yang disediakan hanya 60 persen aja yang terserap .
Terlihat banyak stiker klub/komunitas motor lintas Jawa-Sumatra yang menempel di P220 ini. Selain itu badge atau pin juga tidak kalah banyak tersemat di baju resmi GPC ini. Bahkan Babe Anto mendapat PIN kehormatan dari Asosiasi Motor Bajaj Indonsia (AMBI) yang diserahkan langsung oleh Kapten Peter di Jakarta selaku sekjen AMBI ini. Itu juga diluar sertifikat yang diterima bagi siapapun yang telah pernah singgah di Titik Nol, Sabang, Aceh.
Melalui postingan ini, sekali lagi kami mewakili teman2 Gresik Pulsar Community (GPC) menyampaikan terima kasih tak terhingga atas bantuan dan kerjasamanya kawan-kawan biker tanah air terutama lintas Jawa-Sumatra dalam mengkondisikan perjalanan Trio Portugal ini. Semoga Tuhan membalas kebaikan kawan-kawan semua…Keep Brotherhood…We Love Indonesia !
Maturnuwun.
NB : Ketika kopdar kemarin ternyata gak ada yang bawa laptop akhirnya gagal mau ngopi foto-foto Babe Anto. Nanti kalau sudah dapat copiannya akan saya apdet dipostingan terpisah…hehehe
Tulisan Terkait :
- Nitip BC : Babe Helmi GPC #104 solo turing Gresik, Jawa Timur – Padang, Sumatra Barat
- 6 Sekawan GPC sudah sampai Kota Tayan, Kalbar…siap menuju Pontianak (update #1)
- 6 Sekawan Gresik Pulsar Community goes to Borneo-Malaysia-Brunei [start now]
- Syukuran sederhana ultah Gresik Pulsar Community (GPC) ke-7
- Selamat jalan Mbak May…semoga damai di alam sana
- Ide cerdas menghalau benang layangan ketika berkendara memakai motor
- R4P6H #6 : Silaturohim dengan Babe Antok alumni titik nol sabang dan titik nol merauke
- Niat baik menolong korban kecelakaan malah di bullying di dunmay…ini klarifikasi kami Gresik Pulsar Community*
- R4P6H #2 : Pesona Pantai Pangandaran
- Ngincipi sibengis Ninja Z250
- Kumpulan modifikasi Pulsar Supermoto
- Modifikasi Keren Kawasaki Bajaj Pulsar 200 NS brosis
- Kumpulan Modifikasi Bajaj Pulsar 180 jadi motor trail trabass brosis…
- Review Pulsar 200NS pakai shock belakang Ducati Monster 800
- Sadis…Odometer Bajaj Pulsar 135LS ini tembus 118.112 km
- Bengkel Bajaj Gresik pindah di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo brosis….
- Modifikasi Metamorfosa Bajaj Pulsar 220 F menjadi Sport Fairing GSX R dan Caferacer alias Scrambler
- Arti kode error 1.6 di dashboard Bajaj Pulsar 180 ug 4
- Daftar subtitusi part Bajaj Pulsar di Indonesia…melawan kepunahan spesies…xixixi
- Segini Konsumsi BBM Bajaj Pulsar 180 bila pake Pertalite…
wow tua2 keladi. joss
yupz 😀
salut..kang… tapi ada sayangnya..sang ‘ibu’ meninggalkan orang-orang yang membanggakan ini sendiri.. 🙁
yah..mestinya sudah dapat do’a restu kang 😀
Wihhhhhhhh…
hebat…
Mantabbbbb…. salutttt… kapan bisa k sana?
WOW…semoga dalam waktu dekat bisa mengikuti napak tilas_nya beliau bertiga.
*Insya’ Allah, kalau pendanaan cair (rencana Titik Nol – Merauke). Semoga terwujud, amin 😀
amiin. semoga cepet cair ya 😀
Aimin 😀
@gesang86..,serius nich..tak tunggu nang jayapura,yo.. 🙂
Semoga, Mas….kalau di ACC proposalnya 😀
kapan ya bisa jalan2 keliling indonesia tercinta ini 🙁
hebat..!!.ayo kang..jangan kalah..!! mangkati…