Bagi kawan yang mengikuti perkembangan berita tentu tidak asing dengan berita yang menjadi buah bibir masyarakat saat ini. Sebuah pernikahan (siri) singkat seorang bupati Garut yang mengaku duda bernama Aceng H.M. Fikri (40) dan Fany Octora seorang gadis belia yang belum berumur 18 tahun dimana diceraikan hanya melalui sms dengan berbagai alasan penceraian yang tidak logis. Sang gadis dituduh menderita penyakit tertentu dan yang paling menyakitkan dituduh sudah tidak perawan lagi. Sungguh miris gadis pesantren ini dimana umur belum dewasa tetapi harus menanggung status sebagai janda.
Berkat sensasi nikah 4 hari ini maka bupati menjadi sorotan berbagai pihak mulai dari masyarakat Garut sendiri, Gubernur Jawa Barat, Menteri Dalam Negeri hingga Presiden langsung. Meskipun pernikahan dan perceraiannya sudah berlangsung Juli 2012 silam namun kasusnya justru menghangat saat ini. Terlepas dari intrik pemilukada Garut yang akan berlangsung tahun 2013, yang jelas pejabat ini harus bertanggungjawab terhadap perbuatan tidak patutnya.
Secara hukum, tindakan bupati menikahi anak sangatlah melanggar UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta perilaku dan sikapnya dalam menceraikan istri juga melanggar UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Dan selain itu secara etika dan moral juga mengalami kecacatan apalagi dilakukan seorang pejabat atau pemimpin daerah.
Sebenarnya Bupati mempunyai niatnya mulya agar tidak jatuh dari perbuatan zina ketika pisah rumah dengan istri pertamanya. Namun ternyata pernikahan siri ini justru menuai kontroversi karena sikap dan tindakan bupati sendiri. Pernyataan-pernyataan ketika menceraikan istrinya yang kasar, hanya melalui sms serta komentar-komentarnya dimedia massa menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak menghargai sosok perempuan terlebih lagi masih tergolong anak-anak. Disinilah letak pelecehan fisik dan psikis, kekerasan dalam rumah tangga dan pendholiman yang dilakukan Bupati yang ‘bercerai’ dengan wakilnya saat itu Dicky Candra.
Saat ini karir politik sang bupati sedang diujung tanduk. Partai Golkar yang menaunginya mengurungkan niat untuk mencalonkan kembali dalam percaturan pemilukada 2013. Gelombang demonstrasi dari masyarakat Garut menuntut sang bupati mengundurkan diri. Gubernur Jawa Barat dan Menteri Dalam Negeri pun turun tangan untuk memberikan teguran keras terhadap Bupati yang telah cacat moral ini. selain itu pihak Fany juga telah melaporkan kasus ini kepada Mabes Polri denga delik aduan penyekapan selama 4 hari. Entahlah akan berakhir seperti apa nasib bupati yang katanya angkuh dan sombong ini meskipun sang janda hanya meminta permohonan maaf saja dari mulut sang bupati kepada dirinya, keluarga dan masyarakat luas.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi siapapun terutama pejabat publik untuk selalu menjada adab dan sikap. Saat ini orientasi pemimpin yang harus dilayani telah bergeser menjadi untuk melayani. Ingat zaman sok-sok an (berkuasa dan berwenang berbuat sewenang-wenang) telah berlalu…
Maturnuwun
*dirangkum dari berbagai sumber
bupati konyol
yuup 😀
makanya dicky candra mundur…. lha partnernya kaya gini…. ckckckckckckckckckck
bagus, ngasih contoh “baek” ke rakyatnya, bagus, jadi rumah tangganya itu lebih ribet ketimbang daerah pimpinanya yang masih ada yg tertinggal, bagus, karena sudah kasih contoh agama yg “benar”, bagus……….
kasihan warga garut, dipimpin orang yg ga becus memimpin……
cuuiihh!!
gadis yg buat sesajen rajanya…
Makanya to, mendingan BELI…. xixixixixi, habis cuci tinggal pergi…hehehehe 😆
*Nitip lapak baru,kang…. di WP >>> http://photo-framing86.tk/
Reblogged this on BERBAGI ITU NIKMAT DAN MEMBUAT KITA KAYA.
Subhanallah semoga dia benar-benar menjadi orang yang masuk neraka. jahannam tingkat ke 1001. 😀
http://www.lesprivatsurabaya-smc.blogspot.com/
http://lbbprivatsmc.blogspot.com/
bagaimana mau memimpin rakyat….memimpin keluarganya aja ga becus….!
@ All : makasih atas komengnya…yang jelas pemimpn itu perlu memberikan keteladan bagi rakyatnya
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi siapapun terutama pejabat publik untuk selalu menjada adab dan sikap.” Betulll setuju….
semoga tidak ada lagi pejabat yang seperti ini …
ternyata tidak hanya dalam negri berita ini tetapi ramai diperbincangkan di negara-negara lainya …. HEbat pa’aceng ini yaa… hahahahahaha 🙂