J
Jackpot: Bahasa halus untuk mabuk darat; Muntah
Jatah solar: keputusan perusahaan menjatah bahan bakar solar untuk rit/perjalanan bis
Jejer wayang=penumpan
Jetbus: Varian model keluaran AP. Singkatan Jethrokusumo yang merupakan ownernya AP.. Konsepnya royal travego, tapi pihak AP, menamainya dengan Jetbus
Jilat Sapi: Mepet dengan kendaraan yang didepannya; stik tipis
…
K.
Kacang Atom: Penumpang anak sekolahan
Kacang Ijo: Penumpang tentara
Kandang Macan: Tempat tidur pengemudi di dalam bis, letaknya paling belakang
Kebanan: Ban kempes, pecah ban; gangguan pada ban; ngeban
Kondektur: pembantu pengemudi, awak bis yang bertugas mengawal jalannya kendaraan di sisi kiri, mencari penumpang, menaikkan dan membantu menurunkan barang bawaan, dst.; Kenek
Kewok: Kena salip
King: Mercedes Benz OH 1518
Kir: Masa uji kelayakan kendaran
Kiri Prei: Kiri kosong tidak ada rintangan; nyalip dari kiri
Klaim: Hukuman denda terhadap kru, biasanya potong premi.
Klok: Terdapat kerusakan pada bus di bagian mesin sehingga harus turun mesin, Mesin mati total; Mesin Klok
Kolor Ijo: Penumpang polisi
Kondektur: Awak bis yang bertugas menarik karcis.
Kontrol: Petugas dari pihak perusahaan otobis yang mengawasi kinerja bis di tengah perjalanan, mencakup penumpang, jumlah tiket/karcis berbanding dengan jumlah penumpang, dll.
Koridor: Gang di antara kursi; Gangway
KPR: Terminal Kp. Rambutan
KPS: Kartu pengawasan, semacam izin trayek
Kres: Diambil dari kata Cross Bersimpangan, bersilangan atau berpapasan dengan bus (atau kendaraan lain) dari arah berlawanan. Kadang digunakan juga untuk memberitahu adanya kendaraan lain dari arah berlawanan ketika akan menyalip.
Kresek: Tas plastik yang biasanya disediakan di handle grip langit-langit bis bumel untuk mengantisipasi penumpang yang mabuk dan muntah di dalam kabin Kursi
KS = kurang setoran, istilah
Kursi Rata: Semua kursi terisi penumpang; Rata Kursi; Rata Bangku
…
L
Laka: Kecelakaan
Lampu Mayang: Lampu hiasan yang biasanya ada di bagian atas bis
Langsir: Aktivitas memarkirkan atau mempersiapkan bis ke jalur pemberangkatan untuk dikendarai oleh awaknya
Laste = Terakhir
LB: Terminal Lebak Bulus
LE: Limited Edition (biasanya untuk menyebut Legacy SR-1 Limited Edition); Kode lambung PO Lorena
Legrest: penyangga betis yang berada di bawah jok, dikendalikan dengan tuas
LG: Ucapan yang disampaikan oleh penumpang agar mendapatkan potongan harga karcis; maksudnya Pelanggan (biasa dipakai penumpang bis Ismo bumel Semarang-Solo-Batu)
Limbung: Bergoyang kiri-kanan, tidak seimbang, biasanya pada body highdeck
Livery: Model dan warna cat pada bis; Stripping
Lob/Lop: Istilah para Driver pada kondisi jalan menurun Driver tidak menyentuh/menggunakan rem. Tapi biasanya Driver tersebut memang sudah hapal/mengenal situasi dan kondisi jalan tersebut. Bisa juga istilah untuk kondisi menyalip, seperti bola tanggung/ngeblong, dimana menyalip dengan agak memaksa kendaraan dari depan untuk mengalah
Los Solar: Keputusan perusahaan untuk tidak membatasi jumlah liter solar yang digunakan dalam operasional bis;
..
M
Mansur = bawa penumpang 22 orng (dr lagu mansur 2..2…duaaa)
Manten Kawak: Penumpang bapak-ibu yang sudah tua
Marcopolo: NewMarco; Nama model lampu depan bis berbentuk melengkung, banyak LEDnya yang berwarna biru
Meteran: Penumpang jarak dekat, penumpang jarak pendek, juga dipakai untuk menyebut bis AKDP bagi kru awak bis AKAP
Miring: Penumpang melebihi kapasitas kursi
Molor: Bus berjalan perlahan walaupun kondisi lalu lintas lancar
MP: Singkatan karoseri Morodadi Prima
Muriaan: Sebutan untuk bis yang bermarkas/tujuan Jepara, Kudus (Nusantara, Bejeu, Shantika, PO. Haryanto, Muji Jaya)
Nanduk: Penumpang melimpah, penghasilan berlebih
Netral: Suka menetralkan perseneling bis dalam kecepatan tinggi untuk mengurangi beban mesin sehingga dapat menghemat solar; Gigi 8
Ngampas: Ganti kampas rem
Ngeban: Mengganti ban yang bocor; Kebanan
Ngejim: Mesin jebol/macet
Ngeker (teropong): Diikuti dari jarak jauh gak ada niat mendahului
Ngelen: Berjalan pada trayek; Nge-line
Ngemel: Memberi tips untuk petugas dengan tujuan keuntungan tertentu
Ngempos: Mesin hilang daya; gas diinjak tetapi putaran mesin tidak naik; Masuk Angin
Ngeslah: Berjalan tidak sesuai jadwal. cara ini berakibat pada okupasi penumpang bis yang lain
Ngetem: Berhenti di suatu tempat (sebentar atau lama) untuk menunggu/mencari penumpang; Tem
Nu3: Bis Nusantara, diserap dari Bhs. Mandarin/Jepang, 3 = San
Nyelah: Mengukur rentang (jarak dan waktu) antara bis depan dan belakang
Nyerep: Membawa kendaraan yang bukan pegangan atau batangannya sehari penuh
Nyodok: 1. Tidak ikut dalam antrian, langsung menyodok ke depan 2. Memaksa mendahului mobil di depannya (seperti ngeblong)
Nyurung: Terus-menerus membuntuti bis di depannya, umumnya terjadi pada bis bumel untuk memperebutkan penumpang
..
O
OB: Over blast, penumpang resmi yg berlebih
OH Elektrik: Mercedes Benz tipe dengan mesin seri 900
OH Kingler: Mercedes Benz tipe OH 1518 transmisi 7 percepatan
OH: Omnibus Hinten (bis bermesin belakang, varian Mercedes Benz)
OF: Bis bermesin depan, varian Mercedes Benz
Overhang: Bagian bis yang menggantung dari roda depan sampai ujung depan bis, begitupun untuk overhang belakang, yang menggantung dari roda belakang sampai ujung belakang bis
…
P.
Parkir: isyarat kenek untuk memberitahukan kepada pramudi bahwa ada kendaraan yang berhenti/parkir di depannya
Parwis: Bis pariwisata
Patas: Cepat terbatas, bis dicirikan dengan tidak berhenti di setiap terminal, tempat duduk kisaran 43, namun karcis ditarik di atas bis, bukan di agen.
Perwis = ketemu di jalan (di jalur ngelen) / arah sebaliknya
Peluit: Dari bus berturbo biasanya berasal dari saluran wastegate, atawa saluran pembuangan tekanan turbo yang berlebih. Itu karena ujung pipa exhaust dipasangi peluit.
Penumpang Batu: Kondisi dalam suatu trayek di mana mayoritas penumpangnya naik dari tujuan awal dan turun di tujuan akhir trayek tersebut
Peres = jumlah penumpang standar menurut jml bangku bis
Perpal: Tidak jalan. Perpal > Prei Ngaspal
PJ = Pas Jok
PJKA: Pergi Jumat Kembali Ahad
PK: Pahala Kencana
PO: Perusahaan Otobus
Poin: Penumpang; Sewa
PP: Pergi-pulang
Prei: Ucapan atau petunjuk yang disampaikan (biasanya oleh kenek) untuk menyatakan bebas menyalip karena tidak ada kendaraan dari lawan arah dan aman; Pere
Preylop = netral tanpa masuk perseneling
Premi: Pendapatan kru berdasarkan penghasilan bis dalam 1 pergi-pulang. Biasanya berupa jumlah dari total pendapatan kotor harian-klaim kru.
Proses Verbal: Pelanggaran tarif (karcis, coretan pada karcis, tidak dikarcis) yang terendus oleh kontrol dan dilaporkan ke pengurus PO untuk selanjutnya diberikan diklaim, khususnya kondektur.
Putar Kepala: Baru datang langsung jalan kembali
…
R
R: Penumpang gelap/tidak resmi (istilah bis malam); Cilokan; Sarkawi
Reclining Seat: Kursi bis yang sandarannya bisa direbahkan; Kursi Rebah
Recreational Vehicle (RV): Bis yang dirancang bukan saja sebagai alat transportasi, melainkan juga sebagai tempat istirahat. interiornya dibuat mewah, dilengkapi ruang tamu/rapat. ada pula yang dilengkapi dengan kamar tidur. Contoh: Omah Mlaku (PO Nusantara), Limo (PO Sumber Alam), Imah Leumpang (PO Metropolitan), dll. Rem Paku: Menginjak rem sedalam-dalamnya/rem mendadak
Retarder Brake: Lebih sering disebut dengan “retarder� rem pembantu dengan model pengendalian mekanikal (mengontrol laju putaran mesin, bukan dengan mencengkeram laju roda); dapat ditemukan pada, di antaranya, bis Volvo seri B7R dan B12M, juga pada bis Mercedes Benz seri OH 1632 dan OH 1830, dan lain-lain.
Rit: Jarak yang mesti ditempuh dalam suatu trayek
RK Jess: istilah untuk Hino RK8 R235/ RK8 R260, angka 235 ataupun 260 itu merupakan besaran HP-nya. Nama “RK-Jess” disebut banyak crew karena ketika handbrake ditarik ada bunyi “jess”
RM: 1. Terminal Rawa Mangun 2. Rumah Makan. Kalo dlu anak2 forbiscom nyebut Rawamangun bukan RM tapi TERRA wkwkwk
Rosin: Rosalia Indah
Roaster/Roster: Pembagian jam (Shift). Pada umunya, Roaster dibagi menjadi 3, yaitu Roaster 1, Roaster 2, dan Roaster 3. Setiap Roaster terbagi menjadi 8 jam dalam satu hari. Roaster 1 = start pkl. 01.00 wib – 08.00 wib, Roaster 2 = pkl. 09.00 – 16.00 wib, dan Roaster 3 pkl. 17.00 – 24.00. Dan tentunya pembagian roaster ini biasanya terjadi pada PO PO yang memiliki armada ready 24 jam serta memiliki jam yang mepet
RPM (Rotary per Minute): kecepatan putaran mesin dihitung berdasarkan banyaknya jumlah putaran dalam setiap menitnya
RS: Rahayu Santosa
……
2 Trackbacks / Pingbacks