Daily Explorer CB150X Blogger-Vlogger di Sabang - Aceh, kunjungi spot ikonik banda aceh…(hari ke-3 selesai)

setia1heri.com – Daily Explorer CB150X Blogger-Vlogger di Sabang – Aceh, kunjungi spot ikonik banda aceh…(hari ke-3 selesai). Hari Senin, 17 Juli 2023 merupakan hari terakhir mengeksplorasi Sabang dan Banda Aceh dengan Honda CB150X. Agenda hari ini Memotoran sekitaran Kota Banda Aceh dengan destinasi tempat-tempat historis dan ikonik di Banda Aceh seperti masjid raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Kapal Apung PLTD dll. Penasaran ? monggo disimak gans…

Setelah melepas penat di Hotel Ayani, Banda Aceh kami bersiap melanjutkan ekslporasi di Tanah Rencong ini. Jam 09.00 WIB rombongan bersiap menuju destinasi pertama yakni Masjid Raya Baiturrahman. Masjid yang merupakan ikonik ini merupakan saksi bisu yang masih berdiri ketika bencana tsunami terjadi akhir tahun 2004 silam. Masjid dengan desain lawas Masjid Raya Baiturrahman, Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh . Kami takjub akan kokoh dan sekilas seperti taj mahal di India gans.

Jam 10.00 WIB perjalanan dilanjutkan menuju Museum Tsunami Aceh, Jl. Sultan Iskandar Muda No.3, Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh 23116 dan hanya berjarak 500 km dari Masjid Raya Baiturrahman. Museum ini didesain oleh M. Ridwan Kamil yang merupakan Gubernur Jawa Barat saat ini. Museum dibuka pada 26 Desember 2009 dengan tiket masuk kisaran 2k-10k tergantung jenis turis. Disini kita akan disuguhkan benda-benda yang menjadi korban tsunami dengan desain yang artistik dan memorable. Disini kita akan diajak naik – turun ruangan yang membawa pesan-pesan tersendiri terkait bencana Tsunami yang merenggut ratusan ribu jiwa ini. Sebuah monumen simbolis yang dramatis dan mengandung bawang gans.

Jam 11.30 waktunya makan siang maka rombonga bergeser ke Warung Nasi Hasan 2, G8CJ+467, JL. Dr. Mr. T. Muhammad Hasan, Batoh, Lampeuneurut Gampong, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh 23242. Warung ini merupakan salah satu warung yang menyajikan makanan khas tradisional aceh. Menu yang wajib ada yakni ikan bakar, ayam goreng, sambelan dan lodeh gurih. Selain itu juga terdapat sambel serta sayuran yang menggugah untuk disantap siang itu.

Sekitar jam 16.00 WIB KHS dan bro alfusori-lampung melanjutkan eksplorasi bersama Honda CB150X di sekitar Kota Banda Aceh. Dengan ditemani vlogger lokal Aceh yakni bro rahmatatjeh, kim_cat1991 dan khardawi_24. Tujuan pertama sore itu yakni Kapal diatas Rumah, H8FG+X28, Lampulo, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh. Hanya radius sekitar 2km saja dari lokasi Capella Dinamik Nusantara. PT – Peunayong/Panglima Polem – Honda Wing Dealer, Jl. T. Panglima Polem No.64 A, Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 23127.

Kapal ini masih dipertahankan posisinya hingga sekarang sebagai memoriam kedahsyatan tsunami saat itu. Kapal diatas rumah ini berada di kampung Lampulo dimana terdapat kisah nyata bagaimana kapal yang mestinya sedang didok serta perbaikan mampu menyelamatkan korban tsunami saat itu. Kapal yang mestinya berada dipinggir laut bergeser hingga ‘bersandar’ di salah satu rumah warga hingga sekarang.

Jam 16.30 WIB kami bergeser ke Museum Kapal PLTD Apung, Punge Blang Cut, Kec. Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh 23116. Museum ini merupakan saksi bisu kedahsyatan tsunami dimana mampu menghempaskan kapal PLTD yang mestinya berada dilaut namun tergeser ke darat. Info dari teman-teman Aceh untuk posisi kapal PLTD Apung ini posisinya masih tidak bergeser hingga sekarang. Pernah dicoba untuk digeser namun tenaga dan SDM yang ada tidak memungkinkan untuk mengangkat beban seberat 3000 ton tersebut. Oia karcis masuk sebesar 2k dan biaya parkir 3k untuk sepeda motor.

Selepas itu jam 17.15 WIB kami bergeser ke Pantai Lampuuk, Aceh tepatnya di Desa Meunasah Masjid, Lhoknga, Aceh Besar. Sore itu kami menikmati pemandangan deburan ombak lautan lepas Laut Samudra Hindia sekaligus menikmati sunset. Terlebih disambi dengan meminum air kelapa dalam buah kelapa. Angin sepoi-sepoi sambil menikmati minuman atau makanan yang tersedia di sekitar lokasi.

Setelah terdengar lantunan suara adzan maghrib maka jam 19.05 WIB kami bergegas untuk kembali ke kota. Jalanan yang mulus serta kondisi yang sepi sehingga memantik KHS untuk sedikit tarik gas agar segera sampai di Balai Kota. Hari terakhir ini KHS menengok odomter sejauh 41 km dengan konsumsi BBM sebesar 42,1 km/liter. Jalanan di kota kombinasi padat dan ramai lancar gans.

Pukul menunjukkan jam 20.30 WIB kami bergeser ke warung-warung sekitar ayani hotel untuk ngincipi salah satu khas kuliner di Aceh yakni Sate Matang. Infonya ini bukan lawan dari sate mentah namun matang merupakan salah satu daerah yang ada di Aceh. Mungkin seperti ibarat sate madura, sate maranggi, dll. Selain itu juga berjejer toko-toko oleh-oleh dan souvenir khas Aceh. Alhamdulillah brosis giat hari ketiga dan terakhir ini berlangsung secara sukses dan zero accident.

KHS menyampaikan terima kasih kepada HC3 AHM atas undangan yang diberikan serta kepada MPM Honda Jawa Timur dan MPM Insurance yang mendukung acara ini dengan penuh. Selain itu KHS juga menyampaikan terima kasih kepada tim dan manajemen Capella Dinamik Nusantara yang telah menyiapkan dan menjamu blogger dan vlogger yang hadir di Aceh. Selain itu juga maturnuwun untuk kawan-kawan blogger dan vlogger nasional atas silaturohminya di Bumi Serambi Mekkah ini. “Saleum teuka di tano rencong aceh, Teurimong Geunaseh”