
setia1heri.com – Keluh kesah plus minus menunggang Benelli Patagonian Eagle (PE) 250. Motor aliran cooper besutan Benelli ini populasinya memang tidak banyak namun dijalanan kadang-kadang brosis sering berpapasaran. Orang awam akan mengira bahwa motor Benelli Patagonian Eagle (PE) 250 termasuk motor Harley. Nah berikut Keluh kesah menunggang Benelli Patagonian Eagle (PE) 250 menurut warganet brosis…
Obrolan Keluh kesah menunggang Benelli Patagonian Eagle (PE) 250 bermula dari grup facebook BEKAKAS. Salah seorang warganet mohon pertimbangan sebelum memutuskan untuk meminang motor yang seringkali dipakai turing ini. “Keluh kesah pake motor ini dong mbah🙏🏼 ” tanya mbah Josep Hariyanto pada tanggal 20 Juli pukul 00.43 WIB sambil mengunggah sebuah foto penampakan Benelli Patagonian Eagle (PE) 250. “Motor antiklimak mbah, dari belakang kuping penasaran setelah nyalip cuma bisa bilang, kirain motor apa “ canda dari Fahmi Setiawan.
Beberapa warganet yang pernah menunggang motor cooper 250 cc ini turut memberikan testimoninya. ” Bahannya kualitasnya kurang bagus.. Cepet berkarat.. Shock depannya juga keras… Suspensinya nyaris rigid.. Glodak glodag kalau nabrak polisi turu.. 🤭 ” terang Suroyo Abi Fadhl. Hal senada juga diungkapkan oleh mbah Dimas Shaugi, ” Build quality kurang banget, punya temen yang begini ada bagian bagian krom yg karatan, sparepart lumayan susah tapi bisa kanibalan, aki drop terus (kasus 3 motor dengan problem yg sama), kecepatan ya mirip mirip ZX25 Mbah (lebih cepet suara), sisa nya ya gitu aja (testimoni dari minjem Mbah) ” tambahnya.
Beberapa warganet lain yang paham mengenai motor rasa Italia ini turut membagikan testimoninya.
Aji Prihantoro :
jadi gini mbah..
positif :
– suaranya bagus
– terhitung irit untuk 250
– shock empuk
– bisa parkir di vip mall
– parts gado gado (suruh bongkar bengkel pinggir jalan pasti tau itu parts dari motor apa aja)
– termasuk motor yg stabil dan susah jatuh
– pajak murah (300rb an)
negatif :
– gak ada indikator bensin
– rem senin kamis (coba cari yg udah double disk)
– seri injeksi sering masalah brebet
– seri karbu ada problem brebet juga tapi bisa diatasi dengan ganti spuyer kecilan
– lampu depan tidak seterang masa depan rafathar
– sering main rpm tinggi buat ke 100km/h
– karena sering rpm tinggi, wajib pertamax, pertalite pasti ngeden
– ban ori yg belakang size 15, susah dan mahal (punya saya ganti ke 17 semua)
– stang bawaan terlalu tinggi buat saya (makanya saya ganti)
Jovananda :
+nya crank 360 suara merdu. Bbm irit poll kediri-jogja pp 120k ,berangkat dari kediri fulltank.
-nya getaran mesin lumayan. pabrikan cina (bentuk & mesin). Kalo panas suara mesin kasar. Gaada fuel indikator. Lubang bodi kurang presisi. Kebut” an sama cbr150 masih kalah kenceng
Kevan Liasta :
Masih karbu, ngga ada tachymeter sama indikator bensin. Tenaga setara 150cc sport dan cuma mentok gigi 5. Ganti gigi cuma bisa nyungkil, posisi berkendara enak tapi kalo macet2an capek banget
Sementara warganet lain menyarankan untuk membeli bekas dan nantinya dilakukan modifikasi agar terlihat keren. ” Fajar Saputra mending beli bekas, trus siapin duit 8 jtan buat modif.. itu udah bisa dpt tanki, jok, spakbor d/b , cover shock dpn, stop lamp , stang. tampilan kaya gini 👇 klo mau lbh keren lg ganti ban dan velg ” pungkas Zamzam Mubarok Al Bantaniy.
Well, itulah brosis obrolan seputar Keluh kesah menunggang Benelli Patagonian Eagle (PE) 250. Motor ini memang sepertinya masih mentah untuk bisa ditunggangi langsung sehingga diperlukan sentuhan atau polesan agar terlihat gagah. Selain itu ini motor memang bukan di desain untuk kebut-kebutan karena mengutamakan kenyamanan dengan posisi duduk yang bikin PeWe itu…hehehe
Maturnuwun
baca juga :
- Keluh kesah menunggang Benelli Patagonian Eagle (PE) 250
- Daftar harga motor Benelli dan Keeway area Surabaya tahun 2022
- Modifikasi Benelli Patagonian Eagle 250 buat turing brosis
- Review sekilas Benelli Patagonian Eagle 250 dari warganet
- Daftar Harga Motor Benelli OTR Surabaya tahun 2016
- Harga motor Benelli OTR Surabaya per September 2015…naik masbrow dari tahun sebelumnya
- 6 Sekawan GPC sudah sampai Kota Tayan, Kalbar…siap menuju Pontianak (update #1)
- 6 Sekawan Gresik Pulsar Community goes to Borneo-Malaysia-Brunei [start now]
- Wheel Story Season 2 dimulai, selamat jalan Bro Mario Iroth
- Harga on the road motor Benelli di Surabaya tahun 2014
Be the first to comment