
Telat bayar pajak motor atau pajak motor mati kena tilang polisi lur di Gresik. Cerita ibu negara yang sedang perjalanan dari Surabaya menuju Gresik kena razia alias operasi pak polisi di sekitar Tol Manyar simpang Maspion Gresik. Lupa bayar pajak akhirnya kena tilang lurr yang lumayan gedenya alias 50 persen dari biaya pajak motor Honda BeAT ini. Monggo disimak cerita singkat dari nyonya berikut ini…
Kamis, 4 Maret 2020 sekitar pukul 14.30 WIB area mendekati tol Kecamatan Manyar ada razia kelengkapan surat kendaraan bermotor roda dua. Sebenarnya memasuki area jalan raya Manyar dekat pabrik Maspion sudah curiga kok ada beberapa kendaraan roda dua yang memutar arah balik perjalanannya. Tak berpikir sih kalo ada razia. Saya tetap terus melanjutkan perjalanan. Hingga deretan motor semuanya berhenti menepi memarkirkan kendaraannya.
Saat saya tiba di deretan antrian pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan, dengan percaya diri saya mengeluarkan STNK dan SIM dari dompet. Merasa semuanya lengkap, dan terus melanjutkan perjalanan silaturahim. Ya sudah rezeki memang siang situ, ternyata STNK diperiksa dengan teliti oleh petugas razia. Di situ pajak motor terakhir tertera tanggal 19 Desember 2019. Nah, kena tilang akhirnya lantas parkirlah kendaraan saya bareng dengan sekian motor yang juga sama nasibnya. STNK di sita, SIM dikembalikan lagi. Salinan surat tilang diberikan oleh petugas polisi ke saya, sembari menyampaikan pesan: โBesok jum’at bisa diambil di kantor dekat MC. D area Gresik Kota Baruโtuturnya.
Saya sampaikan jawaban ke petugas bahwa: โsudah dua kali saya ikut antrian razia motor lho pak, tapi selalu lolos.โ Petugasnya kurang teliti mungkin ya saat itu. Sambil memasukkan SIM dan salinan surat tilang saya sampaikan terimakasih sudah diingatkan untuk bayar pajak. Mungkin kalo ndak melanjutkan perjalanan ke arah Manyar, saya lupa ndak ngecek pajak motor sudah lewat tanggal pembayaran.
Jumat, 5 Maret 2020 sore saya berangkat dari Surabaya menuju kantor pos polantas Gresik Kota Baru. Di teras kantor yang tidak begitu besar saya bertanya ke salah satu petugas yang berdiri di depan pintu masuk kantor. โPak mau mengambil STNK (sambil menunjukkan salinan surat tilangnya)?โ lantas polisi mengarahkan saya โmasuk sini mbak nanti ada petugasnya di dalamโ. Sampai di dalam ruangan saya langsung menyerahkan selembar salinan surat tilangnya.
Lalu petugas polisi menngambil tumpukan nota di atas meja. Cukup banyak juga nota tilangnya. Sambil mencari mencocokan salinan surat tilang, bapak petugas menyampaikan ganti tilangnya Rp. 120.000. Sudah saya siapkan 2 lembar seratus ribuan. โMbak uang pas saja yaโ. Oke pak. Adanya di dompet dan tas saya saat itu sepuluh ribu dan lima ribu. โitu saja ga papa mbakโ. Kata si bapak petugas. Akhirnya bayar 115ribu.
Itulah kawan cerita pengalaman razia ketiga kalinya namun baru sadar kalo pajak STNK belum di bayar. Ada hikmah positif di setiap kejadian. Yuk ambil positifnya saja ya kawwan.
Mendengar cerita dari nyonya sebenarnya KHS agak sangsi telat pajak motor kok bisa kena tilang. KHS mencoba mengontak salah seorang kawan yang berdinas di kejari yang membenarkan bahwa memang telat bayar pajak motor bisa ditindak tilang oleh kawan-kawan kepolisian. Yah sudah namanya telat bayar pajak jadi ya siap kena resiko ya brosis…hehehe.
Bila mencermati denda diatas yakni Rp.115.000 ini tentu cukup besar bila mengintip pajak motor yang mesti dibayar yakni Rp. 228.500. Jadi hampir 50 % dari total pajak motor yang mesti dibayar. Kalau ketilangย 2 kali maka mestinya kayak bayar pajak motor tuh…hehehe. Nah semoga brosis bisa taat bayar pajak agar tidak kena tilang dijalanan..
Maturnuwun
baca juga :
[display-posts tag=
1 Trackback / Pingback