Mengapa pilih Yamaha Scorpio buat turing? Inilah alasannya brosis…

Maaf bukan mengajari, sekedar sharing :

MENGAPA SCORPIO ?

Ada beberapa rekan yg bertanya, mengapa dipilih Scorpio buat ngaprak.

Maaf, saya bukan ahli per Motoran, bukan pula Bikers, saya hanya sebagai ” penikmat perjalanan ” saja

Beberapa Pertimbangannya :

1. TEKNOLOGI.
Scorpio msh menggunakannTeknologi yg konvensional yg sederhana.
Dengan teknologi yg konvensional, mengurangi bagian yg kemungkinan menimbuljan kerusakan, mudah dlm penanganan ( tidak perlu Montir dan alat khusus, mudah mendapatkan spare parts nya ).

Misalnya, sistim pendingin tdk pakai Radiator, yg memungkinkan ada problem.
Msh menggunalan Pendinginan Udara.
Masih menggunakan Karburator, sehingga perbaikannya saat diperlukan di daerah pelosok, tdk perlu Montir khusus dan alat khusus.

2. FRAME :
Motor ini basic nya sama dengan Yamaha XT 225. Motor Yamaha XT 225 tersebut adalah motor Dual Purpose, bisa di jalan on road ataupun offroad.
Sehingga saat touring menemukan jalan rusak, atau kalau terpaksa di kemacetan harus keluar jalur aspal, handlingnya masih aman dan nyaman.

Frane Scorpio juga dgn model Dual Cradel, yakni Rangka di bagian bawah terdiri 2 batang frame yg ” menopang ” dudukan mesin. , lihat foto ).
Sehingga motor lbh stabil.

Sudut Rack End nya juga cenderung kecil, seperti Trail, sehingga manuver di tikungan lbh lincah, turning radiusnya sempit.

3. SEATING POSITION .
Bagi saya yg ukuran tubuhnya rara rata ujuran orang Indonesia, seating position ( posisi diduk ) cukup nyaman untuk jarak jauh ( tdk terlalu merunduk ).

Posisi Footstep lurus di titik sejajar tubuh, sehingga nyaman untuk pengendaraan yg duduk cenderung tegak.

4. TORQUE vs. RPM.
Torsi maksimum di dapat di RPM yg tdk terlalu tinggi ( di RPM 3500 ).
Untuk nanjak nanjak tdk harus ngotot melintir Gas.
Dapat santai saat di tanjakan. Jadi lnh aman saat dikendarainya.

5. KETERSEDIAAN SPARE PARTS.
Ketersediaan Spare Parts relatif lbh mudah di dapat, dan Bengkel pendukung cukup tersebar, sehingga tdk terlalu khawatir saat Touring.

Intinya, saya memilihnya, karena Motornya simpel, handal, mudah penanganan perbaikan, handlingnya pas, bisa onroad dan light offroad, spare parts nya ada, sehingga ” tidak memusingkan saat touring ” …

Postingan diatas ditanggapi beberapa warganet yang sepakat dengan penuturan tersebut. “Betul om.. karena masih konvensional sehingga meminimalisir kerusakan elektronik. Tidak ada ABS, tidak ada Injeksi, fuel pump, radiator dan dinamonya. Untuk sekelas motor turing/dual adv seperti GS, africa twin, explorer, dll mungkin kualitas perangkat elektroniknya sudah jaminan, tapi tetap saja tidak menghilangkan kegagalan fungsi elektronik yang mana tidak bisa kita perbaiki di lokasi. ” tutur Eceng Gondok.

Sisi lain si Kalajengking

Sedangkan warganet lain Rio Jr. mengutarakan kejujuran isi hatinya dengan motor Kalajengking ini. “Point 1 : ga setuju, justru radiator yg ngejaga peforma mesin (malah banyak yg ditambahin oil cooler buat mending2); Point 2 : setuju; Point 3 : ga setuju, posisi standart scorpio nyiksa; Point 4 : tergantung yg dimaksud nanjak yg gumana, overall setuju deh; Point 5 : Jelas ga setuju, dibanding motor lain, ketersedian sparepart scorpio masih ya gitu lah (ga bahas belanja online ya); *Jawabane wong jurur lho pak, saya juga pengguna scorpio tp ga yg selalu ngebela mati2an scorpio ” terangnya.

Rendra S. Pasa via kolom komentar fanspage setia1heri.com juga turut memberikan testimoninya mengenai si kalajengking ini. Monggo disimak bersama ..

minus nya Scorpio itu :
1. Getaran tinggi, tidak cocok buat daily use macet2an dalam kota…
Getaran mesin Scorpio termasuk tinggi jika dibandingkan dg mesin CBR250 single silinder, Ninja RR Mono atau pesaingnya Tiger & Thunder 250.
2. Karburator original Scorpio itu jika karet vakum nya sobek, maka harus diganti sekalian skep nya, karena tidak bisa dilepas seperti motor2 karbu vakum lain. Dan harganya memang mahal parts tsb.

3. Monoshock amblas, meskipun versi terakhir tetap penyakit itu tidak hilang. Jika dipasangin peninggi, motor malah Makin getar dan tidak nyaman buat macet2an.

4. Mesin hanya 5-speed, tidak sesuai dg CC besarnya. Memang ini motor hanya utk torsi saja, tapi setidaknya 6-speed itu perlu utk mengurangi getaran mesin yg parah pada Scorpio.

5. Rem belakang belum cakram, jika dibandingkan dg Tiger Revo, Scorpio ini kesannya dibawah level Tiger soal fitur & design. Hanya unggul soal mesin dan material logam saja.

itulah faktor kenapa saya tidak jadi beli Scorpio bekas dulu, karena teman2 saya banyak yg Punya Dan penyakit nya sama semua.

Well namanya pilihan motor itu biasanya personal banget dengan segala kelebihan dan kekurangan motor yang ada. Intinya menikmati turing dengan motor itu harus siap dengan segala resiko gans…hehehe.

Maturnuwun

baca juga :

• Mudik lebaran naik sepeda motor, mohon perhatikan 6 poin berikut brosis
• Federasi Supra Indonesia Regional Jawa Timur nyantri ke Ponpes Mambaul Hikam Blitar
• Paguyuban Biker Honda Delta Sidoarjo Gelar Honda Community Bikers Sholeh
• Solusi taktis mengatasi pantat panass saat turing atau memotoran jarak jauh
• Ini Fungsi Helm & Sepatu Saat naik sepeda motor Brosis
• Ini Kata Biker Suroboyo Tentang Honda CB150X.
• 24 Kata-kata atau kalimat inspirasi biker
• ADV160 Ngabuburide, City riding di Kota Pahlawan.
• Daftar Kuliner Budget Biker di Jogjakarta, Monggo disimak gans…
• Honda CB150X City Fun Challenge 2022 di Malang, Fun riding dan main games bareng brosis