Naik turun harga BBM jenis Pertamax tahun 2014 – 2016

Nama anak atau nama bayi ada unsur Pertamina

Naik turun harga BBM jenis Pertamax tahun 2014 – 2016. Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax termasuk kategori BBK alias Bahan Bakar Khusus yang non subsidi. Oleh karena itu dimanika harga alias naik turun merupakan hal yang biasa karena tergantung situasi dan kondisi harga minyak mentah dunia. Sepanjang tahun 2014 hingg 2016 ini terdapat fluktuasi harga Pertamax baik naik maupun sebaliknya turun. Penasaran ? Monggo disimak Naik turun harga BBM jenis Pertamax tahun 2014 – 2016.

Naik turun harga BBM jenis Pertamax tahun 2014 - 2016BBM jenis Pertamax memiliki RON 92 sehingga cocok untuk mobil atau motor dengan rasio kompresi 10 -11. Meskipun tidak semuanya namun biasanya pemakai BBM jenis pertamax ini kalangan pengguna mobil atau motor mewah dari kalangan menengah keatas. Mengalami kenaikan memang harus merogoh kocek lebih dalam namun bagi orang menengah keatas tentu bukanlah hal yang dipermasalahkan.

Nah kawan berikut dafta naik turun harga BBM jenis pertamax tahun 2014 – 2016 yang dirangkum oleh detik.com

Tahun 2014

  • 15 Januari dari Rp.11.400 menjadi Rp.11.000 (turun Rp.400,-)
  • 24 November dari Rp.10.200 menjadi Rp.9.950 (turun Rp.250,-)

Tahun 2015

  • 1 Januri dari Rp.8.500 menjadi Rp.7.600 (turun Rp.900,-)
  • 17 Agustus dari Rp. 9.450 menjadi RP.9.300 (turun Rp.150,-)
  • 1 September dari Rp.9.350 menjadi Rp.9.000 (turun Rp.350,-)
  • 15 Oktober dari Rp.9.000 menjadi Rp.8.850 (turun Rp.150,-)

Tahun 2016

  • 5 januari dari Rp.8.650 menjadi Rp.8.450 (turun Rp.200,-)
  • 5 Pebruari dari Rp.8.350 menjadi Rp.8.150 (turun Rp.200,-)
  • 1 Maret dari Rp.8.150 menjadi Rp.7.950 (turun Rp.200,-)
  • 31 Maret dari Rp.7.950 menjadi Rp.7.550 (turun Rp.400,-)
  • 15 Mei dari Rp.7.550 menjadi Rp.7.350 (turun Rp.200,-)

Dari tabel diatas terlihat penurunan harga terjadi mulai dari angka terendah yakni Rp.200,- hingga Rp.900,-. Penurunan harga ini tentu juga dipicu oleh turunnya harga minyak mentah dunia brosis. Harga BBK ini memang mengikuti mekanisme pasar dimana hal ini berbeda dengan BBM Subsidi seperti Premium (meskipun dapat kabar kalau sekarang sudah bukan Subsidi lagi).

Harga Pertamax sendiri hingga bulan Juli 2018 ini telah menyentuh angka Rp.9.500,-. Angka ini bagi orang kaya yang tidak menjadi masalah brosis meskipun anehnya pengguna Premium malah banyak protes. “Kalau gak kuat beli ya gak usah beli pertamax, kan beres. Pertalite kan ada lebih murah, kalau masih gak kuat. Premium aja, kalau masih gak kuat beli, bakar aja kendaraan mu ” sindir Ronggo S. Kennedy dilaman facebook Info Seputar Presiden.

Idwan Deshira juga menjelaskan fluktuasi harga pertamax ini. “Pertamax tidak disubsidi, jadi harganya fluktuatif sesuai dengan harga pasaran dunia. Kalau nggak kuat beli pertamax masih ada premium yang harganya tetap lebih murah. Kalau nggak kuat beli premium, kok bisa beli motor? ” terangnya. Raditya Indira Padma juga mengamini pendapat ini, “Saya pake pertamax untuk dua kendaraan pribadi saya dari dulu dan g pernah ada masalah sejauh ini. Mau naik mau turun jujur aja sih gak ada bedanya. Cuma heran aja, saya konsumen pertamax biasa aja tp yg masih ngemis subsidi (yang selalu ributin soal subsidi) malah yang ribut.” pungkasnya.

Itulah mantemans Naik turun harga BBM jenis Pertamax tahun 2014 – 2016. Ingat BBM jenis pertamax hanya bagi orang yang paham performa motor yang berkorelasi dengan harga…hehehe.

Maturnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

Be the first to comment

Monggo dikomeng gans..