Review sekilas dan test drive mobil Wuling Cortez

Solusi simbol gerigi menyala dan mobil mogok pada Wuling setelah menerjang genangan air hujan

Review sekilas dan test drive mobil Wuling Cortez. Wuling Motor meluncurkan varian terbaru Wuling Cortez setelah cukup sukses mengaspalkan Confero S. Mobil MPV dengan kubikasi 1.8 ini siap menantang Toyota Innova dikelas 2.0. Kalau di Tiongkok namanya Baojun 730 namun ketika di Indonesia menjadi Wuling Cortez. Secara harga belum diketahui namun yang jelas seperti pendahulunya bahwa Wuling itu meriah tapi fitur melimpah. Monggo disimak Review sekilas mobil Wuling Cortez dari salah seorang warganet berikut ini.

Wuling Cortez telah diperkenalkan pada publik pertengahan Desember 2017 namun baru akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2018 ini. Meskipun begitu beberapa diler Wuling telah menyiapkan unit test drive untuk mencoba sensasi Cortez ini. Wuling Cortez dibekali mesin dengan kapasitas 1.800 cc. Puncak tenaga 129 HP pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 174 Nm yang dipadukan dengan transmisi i-AMT (intelligent Automated Mechanical Transmission). x Wuling Cortez memiliki fitur yaknilayar 8 inchi mirror link, layar MID berwarna berukuran 7 inchi, TPMS (Tire Pressure Monitoring System), electric sunroof, lampu LED.

Salah satu warganet Yehezkiel Singgih telah mengincipi alias test drive Wuling Cortez ini. Doi memposting pengalamannya di grup facebook ‎Wuling Club Indonesia pada hari Senin, 08 Januari 2018. Monggo disimak mantemans…

First Drive Review Wuling Cortez L Lux+AMT, Overpriced?

Pertama melihat bocoran harga Cortez, 228 juta-276 juta OTR surabaya. Hal pertama yg terlintas adalah 1 kata. Overpriced. Siapa yang rela membayar uang dalam jumlah segitu cuman buat seekor Wuling. Pertama masuk dan startup mesin menyala, tapi di kabin tidak terdengar suara apapun kecuali suara ac. Hal ini berarti peredaman mobil ini sangat bagus, saat mulai menjalankan mobil ini.

Hal pertama yg annoying dari mobil ini adalah sensor parkirnya yang terlalu sensitif (which is bagus buat safety) dan untuk mematikan tidak bisa cuman sensor depan saja melainkan harus keempatnya dengan switch yang ada di console box tengah tepat di belakang tombol AVH (fitur semacam HSA). Pertama menjalankan mobil ini, driving positionnya enak dan pandangan yang luas sehingga tidak terasa lagi bawa mobil yang termasuk bongsor.

Setelah melalui rute kemacetan, ane bawa mobil ini masuk ke jalur perumahan dimana ada speedbump yang lumayan tinggi dan rapat dan juga jalan proyek yang masih jalan pasir dan berlubang, suspensi mobil ini bantingannya sangat dewasa. Dimana suspensi ini bisa meredam jalan yang rusak tapi juga nyaman dan tidak mengayun ketika digunakan di jalanan mulus.

Peredaman road noise dari mobil ini juga sangat bagus. Mesin 1.800cc yang (confirmed) tidak lain adalah mesin toyota yang di Indonesia sudah digunakan di Corolla Altis (dan yes, part daleman mesin bisa pake punya Altis) memiliki tenaga yang tidak lemah namun tidak terlalu besar juga sehingga sudah cukup untuk berakselerasi dengan berat mibil ini. Tenaga keluar mulai RPM 3000an sampai limiter di sekitar 5500-6000an.

Transmisi AMT di mobil ini surprisingly sangat enak untuk digunakan di mode apapun. Hanya saja saat di mode otomatis, saat dilakukan kickdown lag sangat terasa dan agak telat responsnya. Tapi ketika digunakan mode manual, sangat mudah dan tidak terasa seperti mobil matik, melainkan seperti mobil manual konvensional hanya saja tidak perlu menekan pedal kopling dan tinggal menaikkan/menurunkan tuas transmisi, fitur manual mode juga didukung ada Gear Shift Indicator di MID yang membantu kita mengetahui kapan saat yang tepat untuk melakukan shifting. Di mode manualnya juga engine brake sangat terasa.

Setir mobil ini enteng tapi masih ada feelnya sehingga tidak terasa hambar dan yang menarik adalah desain setir yang flat-bottom (flat-bottom in a medium mpv, like wtf Wuling😂). Audio mobil ini juga cukup mumpuni ditambah dengan adanya sunroof menambah kesan lux dari mobil ini dimana itu menjadi selling point.

Kemudian MID dengan tampilan yang menarik dan informatif. Lalu untuk Parking Brake kita tidak usah susah-susah melihat indikator yang ada di switchnya tapi cukup melihat dari kayar MID akan keluar animasi setiap kita menggunakan rem tangan (jari) tersebut yang juga akan otomatis nonaktif ketika kita berjalan di lampu merah.

Kesimpulan nya, dengan harga yang “mahal” Wuling menjawab semua keraguan tiap orang yang berpikir bahwa mobil ini overprice, termasuk ane


Sebagai informasi Wuling Cortez bocorannya akan ditawarkan dalam rentang harga tipe terendah Rp190 juta sampai Rp250 juta. Sementara itu untuk harga Innova sendiri berkisar mulai dari Rp350,1 juta untuk tipe terendah (2.4 G AT Diesel) dan Rp404,2 untuk tipe tertinggi (2.0 Q AT). Nah akankah si penantang mampu memenangkan persaingan dikelas 2.0 ini?. Dengan banderol lebih murah akankah semakin laris manis?

Waktulah yang akan membuktikan kawans…

Maturnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

1 Comment

  1. satu hal yg gw gak suka dari wuling adalah salesnya… ketika di tanyakan 3S nya misuh2 gak jelas kemudian keluar kata2 goblok n tolol nya klo beli merek Toyota atau Daihatsu, mungkin oknum tp dr situ potensial buyer akan lari ke merek lain nya. Apakah ada tempat laporan untuk sales seperti itu? klo ada lumayan itu buat teguran klo mw produknya laku.

    yg punya duid siapa di goblog2in, ambil merek Daihatsu akhirnya. Hadeehhh…

1 Trackback / Pingback

  1. Ulasan sekilas mobil perbandingan Wuling Cortez dan Toyota Vellfire plus Mazda Biante…monggo disimak gans.. – setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..