Plus minus Honda Supra GTR 150 pakai knalpot suzuki satria fu

ada lubang kecil dibawah knalpot ini fungsinya brosis..

Honda Supra GTR 150 pakai knalpot suzuki satria fu. Motor Honda Supra GTR 150 dicoba diaplikasikan knalpot suzuki satria fu. Bagi sebagian orang suka berekplorasi dengan knalpot yang menempel di motornya. Ada yang cari aftermarket namun ada yang iseng-iseng coba lintas pabrikan. Warganet di forum Facebook [Honda Supra GTR 150 Indonesia] membagikan pengalamannya saat mencoba knalpot suzuki satria fu di motor Honda Suprat GTR 150 nya. Monggo disimak gans…

Warganet Ernu Afrianto memposting pengalamannya di forum Facebook ‎[Honda Supra GTR 150 Indonesia] pada hari Sabtu, 11 November 2017. “Setelah menggunakan kenalpot satria fu. Kelebihan : 1. Power dan torsi lebih ngumpul, 2. Suara garing ciri khas fu dan 3. Lebih style. Sementara kekurangannya yakni 1. Agak boros bensin, 2. Mudah panas dan 3. Bahaya terkena kulit karena gak ada covernya. Selebihnya plus dan minus nya bagi saya biasa namun apa salahnya berkarya ..” ujar biker asal Riau ini.

Warganet di grup pun memberikan pengalaman serupa terkait plus minus memakai knalpot Satria Fu ini. “Udh pernah pake,cm sktr 2minggu lepas lg. Kalo mnurut saya, suaranya mlh jd aneh. power nambah jg cm dikit,lebih boros nya jelas iya. Enakan pk knalpot racing.itu kalo mnurut saya, maaf kalo salah.newbie om..hehe…” ujar Nawamreh Hermawan. Hal ini juga diamini oleh Anwar Chairul terkait bensin menjadi boros. “banyak minus nya nih.. Bensin jadi boros, suaranya kya knalpot racing (udh dibobok) wkwk” tegasnya. 

Sementara warganet lain Faishal ID turut menimpali diskusi tersebut. “menurut saya , suaranya agak aneh dan tarikanya mlah jadi lola kalo dah gear 5,6 + jadi BOROS , mungkin karna lobang cma 1 di dalem e ” katanya. Hal ini langsung ditanggapi oleh Ernu Afrianto, “Jangan pakai leher racing pakai leher standar kenalpot racing lubang lehernya besar gak sesuai dengan lubang kenalpot std kecuali di bobok ” tegasnya. 

Pengaplikasian knalpot suzuki satria fu ini masih tetap mempertahankan sensor O2 dimana silencernya saja yang diganti. Sehingga masih membuat penasaran mengapa bisa boros? Mungkin brosis ada pengalaman serupa bisa dishare dimari…

Matrnuwun

baca juga :

 

Comments

comments

Tentang setia1heri 5685 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

Be the first to comment

Monggo dikomeng gans..