Ngincipi Yamaha Aerox 155 VVA buat harian wira-wiri Gresik – Surabaya

Ngincipi Yamaha Aerox 155 VVA buat harian wira-wiri Gresik – Surabaya. Akhirnya kesempatan datang buat impresi harian bersama Yamaha Aerox 155 VVA. Bulan Maret 2017 kemarin KHS sempat geber Yamaha Aerox 155 VVA untuk rute Surabaya-Trawas. Kini bulan Juli 2017 KHS dapat kesempatan untuk riding kota-kota gans untuk matik gambot seharga 23 jetian ini. Trims buat PT STSJ atas kesempatan dan kepercayaan kepada blogger nubi pinggiran ini. Monggo disimak gans…

KHS geber Yamaha Aerox 155 VVA ini pada tanggal 20 – 25 Juli 2017. Yamaha Aerox 155 VVA yang KHS geber ini versi standar dan berwarna yellow alias kuning. Semacam dejavu karena dulu pas berangkat ke Tretes KHS juga geber warna kuning gans tapi lupa apa plat nopolnya sama gak yah….xixixi. Waktu itu ada 3 unit yang berwarna kuning soalnya.

Ergonomi

Tinggi KHS 175 cm cukup nyaman dengan motor yang memiliki ground clearance 142 mm. Meskipun begitu sebenarnya kaki tidaklah menapak sempurna masih ada gejala sedikit jinjit mantemans. Jok cukup empuk dan ada batasan tingkatan yang jelas dengan boncenger. Mak jleb ketika kaki mengangkangi motor.

Posisi tangan cukup nyaman karena tidak terlalu menekuk maupun terlalu kaku. Jok lebar memang cukup nyaman dan begitupun pula dengan boncengernya.  Untuk dek kaki memang tidak seleluasa NMAX yang bisa selonjoran namun masih nyamanlah untuk berkendara seperti matic pada umumnya.

Engine

Yamaha Aerox 155 VVA menggendong mesin 155,1 cc, Liquid cooled 4-stroke, SOHC dengan teknologi bluecore.  Mesin 155cc generasi baru yang dilengkapi dengan “Variable Valve Actuation” (VVA). Data diatas kertas Daya maksimum mencapai 11.0 kW / 8000 rpm serta Torsi maksimum pada angka 13.8 Nm / 6250 rpm.

Sektor mesin ini dibekali dengan “Smart Motor Generator” (SMG) yang membuat suara motor lebih halus saat dinyalakan. Dengan SMG ini mesin lebih halus dibandingkan dengan NMAX khususnya generasi awal. Keberadaan teknologi VVA menjaga tenaga dan torsi maksimum di setiap putaran mesin seperti yang telah ada pada motor Yamaha kekinian khususnya Yamaha R15 tahun 2017. Tulisan VVA akan muncul di dashboard ketika kita menggeber gas hingga antara RPM 6.600 keatas.

Njajal Incip2

Berhubung ini Yamaha Aerox 155 VVA versi standar jadi kunci kontak seperti motor pada umum. Ketika kunci kontak diarahkan ke posisi ON kita akan disambut dengan tarian atrakfif di dashboard. Untuk versi S ini dashboard mempunya latar belakang biru namun baru terlihat ketika malam hari atau kondisi gelap. Bila kondisi terang terlihat warna ungu saja tetapi terlihat jelas kok gans.

Ketika tombol START ditekan akan terdengar suara mesin SOHC yang lebih halus bila dibandingkan dengan NMAX.  Tarik gas pelan dan bergeser menuju jalanan yang ada di Surabaya dan Gresik. Menikmati setiap tarikan gas tanpa harus tergesa-gesa membawanya terlebih kondisi berangkat dan pulang kerja yang rush hour alias jam sibuk.

Dijalanan Romokalisari yang trek lurus menggoda KHS untuk mencoba mengejar topspeed namun capaian terbaik hanya 109 km/jam karena kondisi keadaan yang tidak memungkinkan untuk menambah lagi. Meskipun berbobot 116 kg dan berbodi bongsor tapi buat manuver enak. Selap-selip ditengah himpitan truk-truk tonton masih oke. Buat miring-miring di beberapa spot KHS cukup menikmati tanpa ada rasa kwatir dimana sepertinya menyatu antara rider dengan motornya.

Sudah menjadi semacam ritual wajib bagi motor-motor yang KHS incipi untuk berpose di beberapa spot ikonik. Diantaranya tugu bunderan iloveGKB Gresik, Gelora Joko Samudro, gapura masuk Kota Gresik dan akses masuk Kota Surabaya via Romokalisari.

Konsumsi BBM

Kondisi jalanan di Surabaya – Gresik ini ketika sore hari bisa dipastikan padat merayap terutama jalanan pergudangan Kalianak Surabaya. Bisa dibayangkan ketika membawa motor gambot harus selangkah demi selangkah membebaskan diri dari kemacetan. Total odometer yang KHS habiskan selama 4 hari tersebut sekitar 205.3 km. Maklum cuma buat wira-wiri saja berangkat dan pulang kerja.

Dari dashboard ketika KHS pencet mode AVE Fuel muncul angka 42.5  km/liter setelah KHS reset sebelumnya. Sebuah angka yang wajar bila melihat medan yang penuh dengan kemacetan gans…hehehe. Angka ini ternyata lebih rendah bila dibandingkan dengan Yamaha R15 tahun 2017 yang mampu menorehkan angka 44.6 km/liter.

Maturnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

3 Comments

1 Trackback / Pingback

  1. Spesifikasi, harga dan pilihan warna Yamaha FreeGo 125 tahun 2018 – setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..