Spanduk Himbauan larangan ngebut dari Satlantas Polres Aceh Besar tuai pro dan kontra warganet

Spanduk Himbauan larangan ngebut dari Satlantas Polres Aceh Besar tuai pro dan kontra warganet. Sebuah foto spanduk bertuliskan,”Jangan Balap2, Nanti Keluar Suku Mante” ini diunggah di akun instagram @satlantasacehbesar pada hari Rabu, 21 Juni 2017. Spanduk yang digagas bareng dengan komunitas Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) ini menuai beragam tanggapan dari netizen. Sekedar info, Suku Mante sempat membuah heboh publik tanah air karena secara tak sengaja hampir ketabrak oleh komunitas trail di Aceh. Dan kejadian tersebut terekam jelas dengan action cam. Ada apa dengan spanduk tersebut?

Spanduk tersebut sebenarnya senada dengan beberapa spanduk atau baliho mengenai larangan ngebut misalnya Ngebut Benjut, Jangan Ngebut nanti kalau kecelakaan Jauh dari Rumah Sakit dan jenis yang lain. Nah tulisan “Jangan Balap2, Nanti Keluar Suku Mante” menjadi perhatian sendiri karena membawa nama suku. Apakah menyinggung SARA ? Terlebih suku tersebut merupakan suku yang dikabarkan telah punah namun ternyata masih eksis di belantara hutan Aceh.

Berikut tanggapan warganet, “Hhmm. Maksudnya apa ya mbah. Kok bawa2 nama suku. -_- :'( ‘ tanya Imam Hendar di grup facebook Motuba (21/6). Firman Saputro menyatakan bahwa hal itu untuk menakut-nakuti saja tanpa SARA, “buat “nakut2i” Mbah…abis dibilangin dengan cara bener udh g denger mungkin.. ‘ tambahnya.

“Maksudnya biar hati2 mbah,sapa tau ada org suku mante yg keluar melintas di jalan tersebut…jadi ngga panik. berprasangka baik saja. ” jelas Mochta Roffin
“berarti mksutnya, “jangan ngebut2 nti klo ada suku mante lari nyebrang trus ketabrak gmn ??” seperti itu ya mbah ?? knpa harus ada kata “suku”nya mbah…” tanya Chres Binggo
“Ini lokasinya di seputaran Gunung Seulawah…
Punya Polres Kab. Aceh Besar. Memang sering buat baliho kampanye keselatan jalan raya yg lucu²…
Mengenai suku mante itu adalah suku asli hutan Aceh. Benar seperti yg diceritakan diatas… Ukuran tubuhnya kecil², seukuran anak kelas 6 SD gitu. Mereka gak jahat & lebih milih menghindar jika ketemu manusia modern…
Alm. Ayah saya dulu pernah cerita kalo beliau pernah ketemu juga saat survey pengeboran minyak ke pedalaman hutan…” terang Chandra Yulizar
Sementara itu di kolom komentara IG @satlantasacehbesar justru merasa terhibur dengan spanduk tersebut. “Hahaha… Mantap om..  ” ujar @fathirhuseinhaykal. Dan juga warganet lain,  “ANjjeeerrr ngakak anjerr ” komeng slamet_budiarto.

” Hahah gile mantep kata kata nya hahah ” tambah fikriz2000.

Entahlah, mungkin beda intonasi dan latar belakang akan mempengaruhi rasa dalam mengartikan spanduk dengan kata-kata singkat tersebut.

Maturnnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5685 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

1 Comment

Monggo dikomeng gans..