Kopdar HBH Jatimotoblog 2015 (habis) : Menengok Tanah Goyang, Mampir air hangat Telaga Ngebel di Ponorogo

Melanjutkan coretan yang tersisa mengenai kopdar halal bihalal Jatimotoblog di Ponorogo akhir agustus 2015 kemarin mantemans. Minggu pagi (23/8) pasca sarapan di Hotel dan Cafe Mutiara rombongan bergeser ke hutan yang ada di sekitaran Pudak, Ponorogo tepatnya didesa Pandansari.  Menuju ke lokasi jarakanya sekitar 37 km dari Kota Ponorogo atau 1 jam-an kalau nyantai banget dengan tekstur tanah yang terus-menerus menanjak alias pake gigi 1…hehehe.

menuju Pudak Ponorogo tahun 2015Dengan dipandu oleh kang Amama kita melaju terus hingga melewati medan semi offroad dimana diatas hutan ada “kayangan” sekitar kaki gunung wilis ini. Melihat situasi dan kondisi akhirnya rencana melihat “kayangan” diurungkan dengan hanya foto-foto disetengah perjalanan. Namun lek azis dan kang yusup sempat mencoba petakilan bersama viar vx150 dengan menikmati medan yang cukup menantang ini.

tersesat di hutan pandansari pudak ponorogoSebagai gantinya yang gak jadi ke “Kayangan” maka diputuskan menengok tanah goyang yang ada di bawah tepatnya di desa Pandansari, Pudak Ponorogo. Lokasi objek wisata ini sangat natural bin alami banget karena akses menuju kesana bisa dibilang eskrim. Disini tidak ditemukan penjual makanan atau minuman bahkan untuk sekedar parkir meski dititipkan ke rumah salah satu penduduk setempat. Sepertinya objek wisata ini belum dikelola secara serius oleh pemerintah desa setempat meskipun pengunjung masih bersifat lokal Ponorogo dan sekitarnya saja.

awas tanah goyang di pudak ponorogoTanah Goyang merupakan sebuah hamparan tanah yang diapit oleh perbukitan hutan pinus dan dilereng gunung wilis. Kenapa disebut Goyang ? karena bila kita berada diatasnya serasa tanah bergoyang atau kita yang mesti bergoyang agar tidak terseret kedalam alias terjerembab. Maklum sepertinya tanah ini kayak bekas danau atau semacam tanah gambut atau tanah yang bawahnya mengandung air.

offroad di hutan kayangan pudak ponorogo tahun 2015Tanah Goyang ini ada legendanya lho mantemans. “Konon menurut cerita warga sekitar terciptanya tanah goyang karena kegagalan Naga besar yang bernama Baru klinting membuat sebuah danau sebab terdengar ayam jantan berkokok dan mendengar suara ledung padi. Baru klinting lari kearah utara menuju ke hutan Suruan yang berlokasi di Desa Kayangan dan disana Baru Klinting hanya istirahat sebentar. Tak lama kemudian Baru Klinting melanjutkan perjalanannya menuju arah utara dan membuat sebuah danau yang sampai saat ini disebut Telaga Ngebel,” cerita Gatot Tumijan (30) warga Pandan Sari, Desa Pudak Wetan RT. 2, RW. 1 sebagaiamana dikutip dari suarakumandang.com

tanah goyang pandansari pudak ponorogo jawa timurPuas bermain dengan tanah goyang dan sedikit baksos dengna membersihkan sisa-sisa sampah pengunjung yang tidak bertanggungjawab maka perjalanan dilanjutkan menuju Telaga Ngebel. Jarak Pudak dengan Telaga Ngebel sekitar 20 km. Sebelum masuk ke Telaga Ngebel mantemans mampir dulu di pemandian air panas Tirta Husada yang ada di desa Wagir Lor, Ngebel. Sumber air panas alami ini sepertinya berasal dari kandungan belerang meskipun bau belerang tidak begitu terasa. Cukup dengan membayar Rp.5.000 saja maka kita bebas mandi dan berendam di petak-petak kamar yang telah disiapkan. Dilarang telanjang bulat karena petak kamar tidak terlalu privacy…..hehehehe.

Tirta Husada pemandian air panas Wagir Lor Ngebel PonorogoRasa lapar setelah mandi atau berendam bisa terobati dengan adanya warung didepan pemandian ini. Warung sederhana ini menyajikan kuliner yakni Pecel Ponorogo dan Soto Tempe Kepleh…xixixi. Selain itu juga bisa pesan minuman lain atau kopi sambil menikmati udara pegunungan dan hamparan sawah berundak khas pinggir gunung. Puas makan dan berendam perjalanan dilanjutkan ke destinasi puncak yakni Telaga Ngebel.

warung pinggir telaga ngebel ponorogoBagi warga Ponorogo, Madiun dan sekitarnya tentu tidak asing dengan Telaga Ngebel ini.  Telaga yang luas kelilingnya sekitar  5 km ini berjarak 30 km dari pusat Kota Reog. Sekilas mirip dengan Telaga Sarangan yang ada di Magetan meskipun secara luas lebih luas Telaga Ngebel ini. Disini terdapat warung-warung disepanjang pinggir danau serta wahana permainan air seperti speedboat atau perahu biasa untuk berputar-putar di sekitar danau alami ini.

telaga ngebel ponorogo jawa timurBerhubung badan sudah cukup capek setelah offroad alias petakilan di Pudak maka mantemans hanya duduk-duduk saja sambil menikmati hamparan air yang jernih ini. Sesekali melihat akrobat dan gaya tegang para driver speedboat yang mengagetkan para penumpangnya. Sambil menikmati segelas es atau kopi, kita bisa mengobrol-ngobrol serasa dipinggir pantai meskipun anginnya kurang begitu nendang…xixixixi. Tetapi cukuplah sebagai sarana refreshing untuk menghilangkan kepenatan selama seminggu ditekan beban kerja…hehehe.

soto tempe klepeh ngebel ponorogoMentari sudah mulai diufuk barat maka sudah saatnya untuk berpamitan dengan tuan rumah. Maturnuwun buat kang Amama Ali yang telah sudi direpotkan dan menjamu kami dengan berbagai hidangan. Bumi jowo lemah teles…Mugi Gusti Allah ingkang bales…sampai ketemu di kopdar jatimotoblog dalam bingkai kopdar HaBeDe…hehehe

Maturnuwun

—————————-

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

1 Comment

Monggo dikomeng gans..