Ngomodo series #2 : Awas hati-hati ada sapi & kuda liar kala riding di Sumbawa besar dan ada cerita mistisnya lho….hiiiii atuuut

ngomodo series 2015 singgah di pulau lombok menuju pulau sumbawa besar (6)Melanjutkan catatan perjalan 4 sekawan yang terdiri dari Cak Dodo, Cak Herry, Bro Hadi dan Bro Ringgo yang ‘arep minggat’ ke Pulau Komodo. Hari Sabtu, 20 Juni 2015 sekira pukul 07.15 WITA, start dari rumah Bro Muchtar mereka berempat berangkat menuju pelabuhan kayangan untuk menyeberang ke Pulau Sumbawa Besar. Bro Mochtar bersama Bro Bungtama yang merupakan member Naked Wolves Indonesia (NWI) Chapter Lombok mengawal mereka hingga sampai ke Pelabuhan Kayangan. Dari Kota Mataram menuju Kayangan lalu lintas tergolong sangat padat banyak pasar tumpah sehingga jam 09.50 WITA mereka baru sampai di Pelabuhan.
ngomodo series 2015 singgah di pulau lombok menuju pulau sumbawa besar (8)Tarif penyeberangan Kayangan-Pototano untuk motor sebesar Rp. 54.000. Setelah parkir di kapal tidak lupa ritual menali motor agar aman dari goncangan ketika dikapal. Perjalanan Lombok-Sumbawa Besar via kapal ini ditempuh sekitar 2 jam saja. Kapal mulai berangkat jam 10.15 dari pelabuhan Kayangan dan bersandar di Pelabuhan Potonano sekitar jam 12:05 WITA. Pasca turun dari Potonano mereka langsung gass menuju kota Sumbawa Besar. Nah dalam perjalanan menuju Sumbawa Besar inilah rombongan terhitung setidaknya 3 kali sudden brake karena ada sapi atau kuda liar numpang lewat…hehehehe. Dan akhirnya sampai di Sumbawa Besar sekira jam 14:30 WITA yang dilanjut dengan istirahat di sebuah masjid dikarenakan 4 sekawan ini dalam kondisi letih dan dehidrasi karena tetap berpuasa ramadhan.

ngomodo series 2015 singgah di pulau lombok menuju pulau sumbawa besar (5)Pukul 16:40 WITA perjalanan dilanjutkan menuju Kota Bima.  Sore itu kondisi jalanan agak ramai dikarenakan banyak orang terutama ABG sedang ngabuburit. Ketika adzan maghrib berkumandang mantemans sedang berada di pinggir pantai yang entah apa namanya. Setelah adzan selesai rombongan melanjutkan lagi perjalanan mencari warung untuk berbuka. Malam itu jalanan pedesaan kondisi sepi tanpa ada cahaya penerangan jalan sama sekali. Namun akhirnya rombongan menemukan satu penjual bakso yang kebetulan berasal dari Kediri, Jawa Timur. Dan setelah berbuka dengan bakso rombongan lanjut ngegazz lagi menuju Kota Bima.

rute ngomodo series 2015 dari lombok, sumbawa besar, bima, sape, pulau komodoKondisi malam hari tentu membutuhkan penerangan yang jitu. Susunan rombongan yakni berada didepan untuk membuka jalan ada lampu tembak punya Bajaj Pulsar P220 bro dodo , dibelakangnya ada Bajaj Pulsar 220 Bro Ringgo dengan pencahayaan standar pabrikan, dibelakangnya lagi scorpio Bro Hadi dengan sepasang lampu tembak.Dan paling belakang Cak Herry Honda CBR 250 dengan berbekal sebiji hid55w cukup untuk memecah kegelapan malam.

ngomodo series 2015 singgah di pulau lombok menuju pulau sumbawa besar (3)———————–baca juga——————

—————————————————-

Cak Herry menceritakan ‘ngeri-ngeri sedap’ kala riding paling buncit sekaligus sebagai sweeper. Awalnya Cak Herry ingin sekali melipat spion namun demi keamanan berkendara hal tersebut urung dilakukan. Maklum terasa Ngeri” sedap di barisan belakang tanpa teman dan pekatnya belakang dari pantauan spion. “Terlihat footstep scorpio punya bro hadi tidak tertekuk sempurna. Saya teringat mitos di jawa jika footstep terbuka maka rawan ditumpangi dedemit” ujar Cak Herry. Sebenarnya sudah diberitahukan kepada yang bersangkutan namun diabaikan. Dan terdengarlah suara gaduh seperti barang yang jatuh dari motor scorpio….makkrompyanggggg….. Dalam kegelapan malam akhirnya rombongan balik untuk menyusuri barang yang jatuh tadi. Dan ternyata yang jatuh merupkan cover knalpot punya scorpio. Sebagai gambaran, lanjut Cak Hery menjelaskan bahwa rute Cangar, Pacet, Mojokerto tidak ada apa-apanya dengan jalur menuju Sumbawa Besar ini. Disini kelokannya banyak dan sedikit naik turun,dengan kondisi sisi kiri laut sedangkan sisi kanan ada tebing. “Rasanya sedikit dingin,seneng miring-miring kebanyakan ngeri nya”tutur pria berkacamata ini.

ngomodo series 2015 sampai di Kota Bima (4)

Cerita Mistis

Tepat pukul 22:08 WITA akhirnya sampailah mereka di Kota Bima. Perjalanan malam hari dipinggir laut dan tebing tadi sebenarnya menyimpan cerita mistis. Sesampai di Kota Bima, Bro Hadi selaku penyemplak Scorpio mengungkapkan kalau dia merasakan hal mistis. “Ada kepala nongol di pinggir pantai dan ada suara-suara memanggil nama kita”ujar Bro Hadi. Hal ini juga diperkuat dengan informasi dari kawans yang aseli Bima bahwa jalanan yang dilalui itu merupakan jalanan angker. Teman asal bima tadi berpesan agar jangan sekali kali menoleh ketika dipanggil karena hal tersebut akan memecah konsentrasi dan akhirnya crash masuk laut.

Malam itu setelah makan langsung rombongan istirahat di hotel marina dipusat Kota Bima. Maklum selama dalam perjalanan dari Sumbawa Besar tidak menemukan warung. “Oh iya fyi,pulau sumbawa hanya ada satu alfamart dan itu terletak di pelabuhan pototano,selanjutnya nihil” tutur Cak Herry. Riding hari sabtu, 20 Juni 2015 hingga ke Kota Bima ini menyebabkan kondisi rantai Bajaj Pulsar p220 kendor parah dan Pangkon lampu tembak scorpio patah sehingga perlu untuk diservice barang sebentar.

ngomodo series 2015 sampai di Kota Bima (2)Mingggu, 21 Juni 2015 mereka berempat menikmati udara pagi Kota Bima. Rencana pagi itu untuk langsung cuzz ke Pelabuhan Sape ditunda terlebih dahulu karena mesti service dan ganti oli. Ada teman baru di Kota Bima ini sehingga ditemani mencari oli dan menservice motor. Terlihat Bajaj Pulsar P220 Bro dodo dilakukan stel rantai dan ganti oli. Begitupun pula Bajaj Pulsar P220 cak ngo ganti oli dan Yamaha Scorpio Bro hadi juga  ganti oli dan las pangkon lampu tembak sedangkan Cbr 250 Cak Herry cuman parkir saja dan yang bersangkutan cuma leyeh-leyeh enak tenan alias tidur-tiduran di kosan orang :mrgreen:

ngomodo series 2015 sampai di Kota Bima (1)“Honda CBR 250 ini memakai oli tipe hdeo jenis pertamina fastron diesel. Jadi lebih lama interval penggantian olinya. Jadi yaa tidur ajah untuk membunuh waktu”terang Cak Herry. Setelah semua service beres pada sore hari mereka berangkat bersama menuju Pelabuhan Sape. Waktu yang dibutuhkan dari Kota Bima menuju Pelabuhan Sape hanya sekitar 1 jam saja. Namun begitu harus tetap ekstra hati-hati dengan kambing galau yang tiba-tiba melintas dijalan…xixixixi. Berhubung sore hari maka kondisi lalu lintas ramai dengan orang ngabuburit seperti sehari sebelumnya. Sesampai di Pelabuhan Sape rombongan langsung saja istirahat di losmen mutiara yang jaraknya dekat sekali dengan pelabuhan. “Semoga besok bisa bangun pagi untuk antri tiket dan berangkat flores” pungkas Cak Herry

Demikian mantemans cerita singkat perjalanan “Ngomodo Series” 4 sekawan di Pulau Sumbawa Besar ini untuk menuju Pulau Komodo.

Nantikan cerita-cerita menarik selanjutnya…

———————-

 

Comments

comments

Tentang setia1heri 5683 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

5 Comments

Monggo dikomeng gans..