Munirpad, sebuah nama jalan penghormatan bagi pejuang HAM Munir di ruas jalan Belanda

Bagi para pejuang HAM di Indonesia tentu tidak asing dengan nama Munir. Pada 7 September 2004, aktivis HAM dan pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Imparsial ini meninggal di atas pesawat Garuda dengan nomor GA-974 ketika sedang menuju Amsterdam untuk melanjutkan kuliah pasca-sarjana. Lelaki kelahiran Malang ini dibunuh dengan cara diracun arsenik yang sampai sekarang masih misteri tentang aktor intelektual dibelakang pembunuhannya.

Munirpad, pejuang HAM Munir
google

Meskipun begitu, lelaki istri dari Suciwati ini mendapatkan apresiasi dan penghargaan internasional atas jerih payahnya dalam memperjuangkan HAM di Indonesia. Salah satu bentuk apresiasi tersebut diberikan oleh Pemerintah Kota Den Haag melalui Wali Kota Den Haag, J.J van Aartsen. Kalau tidak ada aral melintang tanggal 14 April 2015 akan diresmikan sebuah ruas jalan sepeda dengan nama “Munirpad” atau lengkapnya Munirpad, Indonesische voorvechter van de bescherming de rechten van de mens (Jalan Munir, Advokat pejuang HAM).

Mengutip tribunnews.com (11/4), Jalan atas nama lelaki kelahiran Malang pada 8 April 1965 ini tidak sendirian. Ia akan ‘disandingkan’ dengan pejuang-pejuang HAM dari dunia internasional seperti Marthin Luther King, Nelson Mandela, Salvador Allende, dan Bunda Theresa. Prestasi ini perlu diacungi jempol karena nama Munir diabadikan di daerah yang menjadi pusat peradilan hak asasi internasional. Sedangkan di Indonesia seakan isu HAM hanya sebuah permainan, lihatlah para pelaku yang ‘diduga’ pembunuh Munir seperti Pilot Garuda Pollycarpus dan Mayjen (purn) Muchdi Pr yang sekarang sudah bebas menghirup udara. Ironis….

Well, selamat buat Cak Munir (alm), semoga semangat juang HAM-mu menginspirasi generasi muda di Indonesia dan dunia Internasional.

Maturnuwun

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

2 Comments

Monggo dikomeng gans..