Eksostisme Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Bali

Ini cerita lanjutan jalan-jalan kemarin ke mBolang ke Bali menghadiri Honda Bikers Day 2014 . Yakni rombongan mampir dulu ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park yang ada di  Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Nusa Dua, Bali. Jujur bagi KHS ini merupakan pengalaman pertamax memasuki GWK meskipun sudah beberapa kali melintasi Pulau Dewata ini. Nah berikut mantemans beberapa cerita dan jepretan KHS mengenai eksotisme maupun keseruan narsisius mantemans blogger ketika mengujungi GWK ini. Cekidot

Mengutip wikiepedia, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah taman budaya yang direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.  Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Taman Budaya ini terdiri dari beberapa bagian yakni Wisnu Plaza, Lotus Pond, Street Theater, Indraloka Garden, Amphitheatre, dan Tirta Agung.  Taman ini digagas oleh Bapak I Nyoman Nuarta pada tahun 1992 dan lima tahun kemudian tepatnya tahun 1997 pembangunan pertama kali GWK dilakukan.

Sabtu (29/11) siang itu kami rombongan blogger yang di liassion Officer (LO) oleh Mbak Siska langsung menuju loket sambil menunggu blogger ahli sotosop kang joe selaku penunggu warung www.motoblast.org . Sekedar informasi kawans, harga tiket masuk GWK ini yakni golongan pelajar/anak sebesar Rp. 40.000, Dewasa sebesar Rp.50.000 sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp.100.000. Dan untuk informasi parkir bus Rp. 20.000, mobil Rp. 10.000 sedangkan untuk sepeda motor Rp. 5.000.

Memasuki pintu masuk kita akan disambut patung-patung di kanan kiri dalam kisah Mahabarata seperti Rahwana, Wibisana, Laksmi, Shinta yang terbagi tokoh laki-laki dan tokoh perempuan. Setelah cek point tiket kita bisa langsung masuk menuju ke kiri pintu dimana kita akan disambut sedikit tanah lapang dan rindangnya pepohonan. Selanjutnya kita bisa naik keatas dengan disambut anak tangga yang berpagar patung ular disamping kanan. Sesampai tangga terakhir kita akan disuguhi kolam kecil dengan air mancur gemericik yang dibelakang terdapat patung seorang wanita. Saya gak tahu namanya patung wanita ini…mungkin Dewi siapa gitu..

Selanjutnya untuk menuju Wisnu Plaza kita perlu naik anak tangga lagi dengan derajat ketinggian 120 derajat. Wisnu Plaza merupakan arena tertinggi dari situs Taman Budaya ini. Di lokasi ini kita bisa melihat Bali dari ketinggian dengan hamparan pantai maupun laut yang terbentang. Di area Wisnu Plaza ini terdapat Patung Wisnu dan air suci yang ada disampingnya. Parahyangan Somaka Giri  dimana air suci ini berada. Nah disinilah biasanya area untuk narsis maupun levitasi. Dan begitoe poela kami para blogger tidak ingin merasakan sensasi itu…xixixxi 😀 .

Puas di Wisnu Plaza kami bergeser ke Plaza Garuda yang letaknya tepat di belakang bawah Patung Wisnu. Dan kamipun harus menuruni anak tangga menuju Plaza Garuda yang berhadapan langsung dengan Lotus Pond. Patung Garuda ini merupakan patung sementara sebelum dirangkai menjadi satu-kesatuan dengan Dewa Wisnu. Puas narsius dan levitasi didepan Plaza Garuda kami menuruni anak tangga lagi menuju Lotus Pond. Hamparan tanah dengan pemandangan yang ciamik ini dikelilingi oleh batu-batu kapur yang tersusun secara kosmos dan harmonis. Nah disinilah sering digunakan acara-acara semacam konser musik, pertemuan internasional maupun parade adat Bali. Di lokasi lotus pond ini terdapat persewaan Segway. Apa itu Segway? KHS sendiri juga gak tahu definisinya

Mengutip ning wikipedia, Segway adalah sebuah kendaraan listrik menyeimbangkan-sendiri beroda dua, diciptakan oleh Dean Kamen dan keberadaannya pertama kali diungkapkan pada 3 Desember 2001 di Bryant Park dalam acara Good Morning America. Alat seharga $5,350 sampai $6,400 dollar AS (MSRP, Juli 2008) ini diproduksi oleh perusahaan Segway LLC, yang berbasis di Bedford, New Hampshire. Nah kemarin kang Ardi dari www.suarajakarta.com mencoba menunggangi alat unik ini dengan tarif Rp. 50.000/ 15 menit. Kesempatan ini tidak disia-siakan beberapa mantemans blogger lain namun sayang KHS gak sempat mencobanya 🙁 .

Berhubung keterbatasan waktu maka selepas Lotus Pond kami langsung menuju pintu keluar dikiri arena. Menuju pintu keluar kita akan diarahkan menuju pusat penjualan oleh-oleh maupun kenang-kenangan khas GWK. Jadi jalannya agak sedikit berputar-putar meskipun cuma sekedar lewat doank. Oia mantemans menuju Taman Budaya GWK ini kita akan disuguhkan beberapa hewan seperti harimau dan banteng disepanjang jalan dengan ukuran yang cukup besar.

Sepertinya pembangunan proyek GWK ini masih berlangsung dan berjalan. Terlihat beberapa pekerja sedang sibuk untuk melakukan pekerjaannya masing-masing. Well semoga landmark ini segera jadi meskipun beberapa acara musik bertaraf dunia sudah pernah di gelar disana seperti Scorpion, Iron Maiden dan Deep Purple.

Demikian cerita jalan-jalan di Taman Budaya GWK. Silahkan dinikmati jepretan nubi ini 😀 .

Maturnuwun

baca juga :

• Cari_aman Touring Berkelompok alias ngegasss bareng gans…
• Mau Touring Dengan #Cari_Aman? , Barang ini Wajib Di Bawa brosis
• Paguyuban Honda Blitar dan CB150X Malang gelar Konvoi Kemerdekaan 2023
• Modif Yamaha Vixion 2008 jadi aliran naked mboiss gans….pakai emblem BeAT
• Pengalaman turing TVS XL100 lewat tanjakan panjang, lancar djaya gans…
• AHM Ikuti Touring dan Pameran Kendaraan Listrik KTT G20 di Bali
• Jelajah Wisata Malang – Cangar Bersama Honda ADV.
• Komunitas Honda Big Bike Jawa Timur gelar Independence Ride Explore 2022
• Komunitas Biker Honda Jawa Timur Touring buktikan Ketangguhan New CB150X
• Modifikasi Yamaha X-Ride pakai tubular dan shock tinggi

Comments

comments