Baturaden, sebuah tempat yang sejuk di lereng kaki Gunung Slamet sebelah selatan. Tepatnya berada di kecamatan Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah. Sedangkan tempat wisatanya berada di Desa Kemutuk Lor yang berjarak sekitar 15 km sebelah utara Kota Purwokerto. Panorma yang cantik serta udara yang sejuk menjadikan salah satu tujuan destinasi wisata yang sungguh manis kalau dilewatkan begitu saja bila kita berada di Banyumas atau Purwokerto… 😀
KHS bersama mantemans Gresik Pulsar Communty berniat mampir ke Baturaden setelah sowan ke Babe Antok member GPC di Purwokerto. Senin (3/2) malam hari setelah bertandang ke rumah babe antok kami melanjutkan naik ke Baturaden sambil menikmati udara dingin selama perjalanan sekira 15 menit ini. Oia sekilas babe antok merupakan ‘alumni’ titik nol aceh sabang dan titik 100 merauke alias sudah khatam Barat dan Timur Indonesia. Kembali ke topik, setelah bertanya kepada penduduk akhirnya kami menemukan tempat singgah buat merebahkan badan di sekitaran lokasi wisata Baturaden.
KHS sebenarnya bingung cara penulisan mana yang benar antara baturaden atau baturraden. Tetapi kalau melihat tulisan-tulisan yang ada seringkali cukup memakai Baturaden saja. Berbica nama baturaden tentu tidak terlepas dari cerita rakyat mengapa daerah ini disebut baturaden.
Mengutip blog, asal-usul-motivasi.blogspot.com,sebagai berikut ceritanya :
Versi Kadipaten Kutaliman
Pada Ratusan tahun silam konon terdapat sebuah Kadipaten ‘KUTALIMAN’ yang terletak 10 km disebelah Barat Baturraden. Adipatinya mempunyai beberapa anak perempuan dan seorang ‘gamel’ (pembantu yang menjaga kuda) bernama Suta. Salah satu putrinya jatuh cinta dengan gamel. Cinta mereka dilakukan secara sembunyi-sembuyi. Sesudah mendengar berita, bahwa anak perempuannya jatuh cinta dengan pembantunya, sang Adipati marah dan mengusir gamel dan anak perempuannya dari rumah. Diperjalanan dia melahirkan bayi didekat sungai, kemudian mereka menamakannya sungai ‘Kaliputra’. (Kali berarti Sungai dan Putra berarti anak laki-laki). Letaknya kira-kira tiga kilometer sebelah utara Kutaliman. Akhirnya mereka menemukan tempat yang indah dan memutuskan untuk tinggal di tempat yang sekarang dikenal dengan nama ‘Baturraden’. Berdasarkan versi pertama tersebut nama Baturaden seharusnya ditulis dengan dua ‘R’ karena versi tersebut berasal dari kata ‘Batur’ dan ‘Raden’ menjadi ‘BATURRADEN’.
Baturaden sendiri kalau di Jawa Timur mungkin seperti daerah Batu, Pacet, Kake Bodho, Jolotundo, atau beberapa spot lain yang menawarkan pesona alam pegunungan dengan diselimuti hawa dingin yang merasuk tulang. Di lereng gunung slamet ini terdapat banyak vila atau hotel sebagaimana tempat-tempat dipegunungan sejuk yang lain.
Di Baturaden terdapat beberapa spot wisata seperti :
- Pancuran Pitu Baturraden
- Pancuran Telu
- Bumi Perkemahan
- Taman Kaloka Widya Mandala / kebun binatang dan museum
- Pemandian Air Panas
- Curug Ceheng
- Wahana Wista Lembah Combong
- Combong Valley Paint Ball and War Games
- Telaga Sunyi
Selasa (4/2) pagi udara dingin membangunkan KHS bersama mantemans dari tidurnya. Berniat mandi di Pancuran Telu maka pagi itu sekitar jam 06.30 KHS menuju ke lokasi wisata Baturaden yang berjarak sekitar 500 m dari tempat penginapan. Meskipun pagi namun ternyata lokasi wisata Baturaden sudah dibuka dan kamipun langsung membeli tiket yang ada disebelah kiri pintu masuk. Oia harga tiket kemarin rata-rata Rp. 8.000 sedangkan kalau terusan seharga Rp. 20.000 .
Kami bertiga membeli tiket yang reguler saja yakni Rp.8.000 karena niat awal ingin mandi pagi di Pancuran 3. Memasuki objek wisata Baturraden ini dipintu gerbang kita akan disambut oleh 5 punakawan disamping kanan-kiri pintu. Selanjutnya lagi kita akan disambut hijaunya panorama pegunungan Slamet dengan disamping kanan kiri jalan terdapat kandang ayam. Dan tepat ditengah ada patung kesenian tradisional atau kalau gak salah disebut lengger semacam tayub di Jawa Timur.
Selanjutnya kita akan disuguhi pemandangan air mancur yang menyembur dari lembah. Menurut penjaga yang KHS temui bahwa semburan air ini berasal dari bawah langsung tanpa menggunakan bantuan mesin atau listrik. Air menyembur sekitar 10 meter keatas. Disekitar taman ini ditata sedemikian asri dengan berbagai tanaman bunga yang indah nian. Disini juga terdapat sungai kecil beserta jembatan yang menhubungkan perbukitan satu dengan yang lain. Air pegunungan yang jernih ini sangat menggoda untuk sekedar mencuci muka kusam pagi itu.
Setelah puas menjeprat jepret pemandangan di sekitrar jembatan KHS berniat mencari tempat air mandi belerang. Setelah bertanya kepada penjaga ternyata sumber air belerang ada di Pancuran Telu (3). Dari lokasi jembatan mungil ini kami harus naik keatas lagi sekitar 100 meter menuju pancuran 3. Oia sebelum bertolak ke pancuran 3 KHS tergoda dengan pemandangan patung laki-laki, perempuan dan seekor kera. Ternyata patung ini merupakan simbol cerita rakyat Lutung Kasarung. Mungkin mantemans yang asal Banyumas bisa bercerita terkait Lutung Kasarung ini.
Selanjutnya KHS berjalan keatas menuju pancuran 3. Memasuki Pancuran Telu ini kita akan dikenakan tiket lagi sebesar Rp.6.000. Di Pancuran 3 inilah terdapat sumber air panas yang berasal dari belerang. Warna air yang orange kecoklatan dan bau yang khas menandakan keberadaan belerang ini. Disini juga tersedia pijat atau relaksasi luluran belerang dengan tarif sekitar Rp.30.000 untuk waktu 45 menit. Tempat pijat bisa dipilih antara ditempat terbuka atau didalam kamar mandi yang telah tersedia sehingga lebih privasi. Setidaknya terdapat 4 pemijat yang siap melayani pijat dan lulur setiap hari.
Disekitaran sumber air panas ini terdapat larangan untuk berendam lebih dari 20 menit. Kenapa pak ? ” ooo…itu dikwatirkan keracunan karena menghirup udara belerang mas”begitu tukang pijat menjawab pertanyaan KHS sambil memijat badan yang pegal-pegal ini dari Pangandaran kemarin. Saya rasa mantemans sudah paham bahwa belerang atau sulfur merupakan salah satu alternatif obat penyakit kulit seperti panu, kadas, kurap dan penyakit gatal-gatal yang lain.
Didepan tempat pijat dan lulur belerang ini terdapat semacam tempat petilasan. Samar-samar terlihat tulisan Petilasan Mbah Tapa Angin. Menurut tukang pijat tadi biasanya malam jum’at kliwon tempat tersebut akan ramai dengan pengunjung dimana setelah ritual ditempat tersebut dilanjutkan dengan mandi di air panas. Menurut tukang pijat tadi beragam usia tua muda, laki maupun perempuan turut melakukan ritual tersebut dengan beragam keinginan yang ingin didapatkan.
Setelah badan dipijat sambil lulur diatas kini saatnya mandi di pancuran atau dikolam. Berhubung KHS tidak kuat langsung di kolamnya maka lebih memilih yang ada dipancuran. Sambil membilas badan dan menikmati siraman hangatnya belerang seakan tidak ingin beranjak pulang. Belaian hangat air panas ini seakan menawarkan kehangatan tersendiri ditengah hawa lereng Gunung Slamet yang dingin.
Matahari sudah beranjak naik dan pengunjung sudah mulai ramai memadati pancuran 3 ini. Selain itu perut juga sudah mulai keroncongan karena belum sempat sarapan maka KHS bersama mantemans kaji dodik dan mbah dul wahyu segera turun gunung kembali ke penginapan. Sebenarnya disekitar lokasi juga terdapat para penjaja makanan dengan standarisasi yang jelas. Namun karena mantemans sudah pesan diwarung sebelah penginapan sehingga tidak enak kalau dilewatkan. Oia menarik sekali dengan standarisasi harga makanan maupun minuman dilokasi wisata baturade ini sehingga tidak ada istilah dipalak bagi pendatang karena harganya sudah jelas tersebar dipapan-papan sekitar lokasi
Demikian mantemans catatan sekilas KHS uklam-uklam di objek wisata Baturraden ini, meskipun hanya sampai di Pancuran 3 tetapi rasanya sudah cukup puaslah. Mungkin suatu saat bisa lebih mengeksplorasi objek lain disekitar lokasi.
maturnuwum
baca juga :
aku wis tau mrono ndek sekolah
Biyen bedo karo saiki 😆
aku masih seperti yang dulu
Iku lagune sopo yo? #buka album
keduax ..aku morono jek pisan 😮
http://rpmsuper.wordpress.com/2014/03/18/trend-baru-pasang-silincer-klx150-dimotor-matic/
idem 😀
asyik jalan2…ane sekarang jjarang jalan2 😀
http://zulari58.wordpress.com/2014/03/17/all-new-toyota-yaris-tampil-lebih-keren/
gakpapa asal jangan dtengah jalan… 😀
wkwkwkwk…kalo di tengah jalan kelindes truk nanti 😀
lha itu maksudnya 😆
asyiknya jalan-jalan
http://bapakesalma.wordpress.com/2014/03/18/fenomena-fby-dan-fbh/
yupz…
pas lebaran ke sana, wuih ramenya, dah gak berasa lagi dinginnya…
mungkin gak dingin karena sudah pemanasan gombal 😆
yoha, makanya pengen coba ke sana pas sepi, pengen ngrasain dinginnya lagi 😀
waaa, kangen pengen maen kesini lagi
Honda CBR250 versi bandara
http://monkeymotoblog.wordpress.com/2014/03/18/penampakan-honda-cbr250r-versi-bandara-soekarno-hatta-st1300-wannabe-d/
yuk main2 lagi 😀
Kayak e mantep ya tempat e…
itoe betoel adanja…
Wah bagus ya Kang tempatnya…
sejuuk kang…
mbolang ae kang
http://nivikoko.wordpress.com/2014/03/18/cara-untuk-menghemat-bbm-wajib-dicoba-nyesel-kalo-nggakk/
yupz kemarin…
wennak
http://nivikoko.wordpress.com/2014/03/18/cara-untuk-menghemat-bbm-wajib-dicoba-nyesel-kalo-nggakk/
uwenak yo jalan jalan terus 😀 http://cicakkreatip.com/2014/03/18/gajian-wordads-tidak-muncul-gara-gara-pasang-iklan-baner-di-latar-belakang/
apik ra cak
paling seneng tempat wisata yang dingin2… 😛 😛
Itoe pilihan jang tepat
pengen kesana jadinya 🙂
http://djoshe.wordpress.com/2014/03/18/modifikasi-filter-udara-vario-125/
monggo wak jo di agendakn
🙂
Nabung nabung
fotonya keren keren nih 🙂
terima kasih sudah mampir
makasih buat info nya
wahhh baru tahu ada pemandangan sebagus ini di purwokerto, sejauh ini mainnya di wisata alam bandung . nice post gan, thumbs up 🙂
itoe betoel adanja 😀