Sejarah baru pendidikan indonesia : UN itu [tidak] harus bersamaan.

Tahun 2013 ini Indonesia menorehkan  sejarah baru dalam dunia pendidikan.  Yah bagi masbrow semua yang mengikuti berita tentu tidak kaget kalau Ujian Nasional tahun 2013 ini mengalami penundaan alias tidak bersamaan sebagaimana tradisi-tradisi UN tahun-tahun sebelumnya.  11 Dari 33 provinsi terpaksa menunda dan menggeser jadwal UN. 11 Provinsi itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Siapa yang mesti dikambinghitamkan? sebagaimana tradisi teladan kepemimpinan sebagian pemimpin dinegeri ini. Mungkin orang hanya melihatnya kendala teknis sehingga yang harus dipersalahkan adalah pihak percetakan. Nah ternyata percetakan yang mencetak soal UN ini merupakan percetakan yang sama ketika bermasalah mencetak surat suara pemilu tahun 2009. PT Ghalia. Terus yang geblek siapa kok terjatuh pada lubang yang sama ?. Tentu perlu diusut kongkalikong dibalik layar ini semuanya. UNAS kok dibuat lele monthe (jawa red, mainan atau tidak serius dalam mengerjakan sesuatu).

Selain masalah penundaan UN akibat keterlambatan percetakan ternyata dibeberapa wilayah terdapat masalah yang cukup serius yakni lembar jawaban terlalu tipis sehingga ketika dihapus lembar jawaban mudah bolong, siswa tuna netra tidak disediakan lembar jawaban huruf braile, lembar soal ujian dan jawaban tertukar sehingga harus dikembalikan ke pos soal. Selain itu mungkin bisa jadi ada masalah teknis lain sebagaimana permasalahan ritualitas UN tiap tahun.

Prestasi yang mencolok dari UN tahun 2013 ini adalah tidak digelar secara bersamaan secara nasional. Menteri Pendidikan M. Nuh ternyata bisa mematahkan mitos bahwa UN itu haru digelar bersamaan sehingga membuat tradisi baru. Perlukah dikasih dua jempol ?. memang sih mungkin ada yang berkelit membela bahwa kesalahan ini tidak bisa ditimpakan kepada satu orang saja tetapi yang jelas Menteri Pendidikan harus bertanggungjawab atas prahara ini semua.

Sekarang dari sisi kejiwaan, siswa di berbagai daerah yang UN ditunda tadi. Lha wong  yang gak ditunda saja banyak kasus siswa yang puyeng, stress, ngedrop sehingga mesti dilarikan kerumah sakit  apalagi daerah yang ditunda?. Disinyalir banyak siswa yang kalut, stress tingkat dewa hingga drop mentalnya. Bayangkan saja masbrow…sudah betot gas mententeng mau balapan…jekethek…ada pengumuman kalau balapannya ditunda beberapa saat lagi. Opo ora frustasi ?

Semoga sejarah ini cuma sekali saja kangmas dan mbak yu. Semoga juga mereka para siswa tidak ditambahi stress dengan angka ketidaklulusan yang bisa jadi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Maju jaya pendidikan Indonesia !

Maturnuwun.

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

7 Comments

Monggo dikomeng gans..