Gowes Pertamax Surabaya-Gresik (Olah raga yuk…)

Didorong oleh keinginan luhur dan cita-cita mulia untuk memenuhi kebutuhan jasad ini yakni kesehatan jasmani maka ane meminang sebuah sepeda atau pit  rondo milik seorang kawan di kantor.  Keputusan meminang sepeda bekas ini juga didukung oleh ibu negara untuk memotivasi aneagar giat berolahraga. Maklum selama 5 tahun terakhir ini hampir tidak pernah berolah raga tetapi kalau akhir pekan seringkali turing diatas motor. Berhubung jarang olah raga inilah beberapa ‘penyakit’ mulai bermunculan di muda ini seperti kolesterol berlebih dan asam urat 🙁 . (postingan disini)

Hari sabtu (12/1) bersama istri setelah lembur kantor ane berencana mengambil  sepeda tadi. Jarak Gresik-Surabaya yang lumayan jauh terdapat beberapa usul dari kawan untuk membawa sepeda tadi. Mulai dari meminta bantuan kawan lain yang biasa gowes, mengikatkan sepeda diburitan motor, distut dari motor hingga nggowes sendiri. Dan opsi terakhir inilah yang ane pilih. “Dasar gendheng…kemplu…Gresik iku adoh lho (Gila…Gresik itu jauh kawan)”komentar dari teman tadi. Karena tekad dan semangat sudah besar maka ane putuskan gowes sendiri meskipun ini gowes pertamax sejak tahun 2005 silam (saat kuliah). Bisa dibayangkan sendiri dimana tidak pernah naik sepeda maka akan terasa kaku ketika gowes. “Wis gak sah ngoyo….santai ae “pesan dari bapak kawan tadi. Wis bismillah ae..

Start jam 15.05 WIB dari Wonokitri Besar, Surabaya menyusuri jalan Diponegoro-Banyuurip-Tandes-Margomulyo-Veteran-Dr. Wahidin Sudirohusodo-Pongangan.  Sempat berhenti di Banyuurip untuk sholat Ashar dan mampir dirumah saudara sekitaran Tanjungsari.  Disepanjang jalan selalu mendapatkan pengawalan dan dokumentasi alias foto-foto dari ibu negara dan selalu mengingatkan untuk banyak-banyak minum air putih agar tidak dehidrasi sehingga setiap radius 10 km selalu berhenti sekedar minum dulu. Oia kawan sepeda second yang ane bawa ini Polygon Cozmmic cx 1.0 yang beberapa part sudah tidak standar lagi (spek lebih lengkap nanti aja ya…)

Namanya pertamax gowes maka ane pun tidak ngoyo menaikinya selain itu ingin menikmati pemandangan jalan raya dari sudut pandang seorang penunggang sepeda pancal.  Kecepatan di speedometer terlihat kisaran 19-20 km/jam di jalan standar, terlihat 9 km/jam ketika tanjakan dan 24,9 km/jam ketika turunan tajam.  Perjuangan cukup berat ketika menaiki tanjakan jalan Veteran sekitaran stasiun Suara Giri FM Gresik. Meskipun tanjakan tidak begitu tajam tetapi jarak tanjakan yang cukup panjang serta ditunjang kondisi badan yang sudah cukup lelah membuat harus ekstra mancalnya. Untung gearnya bisa disetting ringan sehingga cukup membantu dan tidak sampai nuntun alias jalan kaki…xixixixi . oia kawan ‘permainan’ gear ini ane juga belum ngeh settingannya untuk melintas medan-medan yang berbeda.

Awal-awal mancal kepala agak pusing dan mbliyeng. Maklum tidak ada peregangan atau pemanasan sebelumnya. Selain itu terasa pegal dipundak, tangan, paha dan pantat ngepeer. Namun yang masih terasa sampai pagi yakni pantat masih panas dan terasa njarem-njarem. Oia kawan, ane sampai di rumah Pongangan  Gresik tepat jam 18.27 WIB setelah adzan maghrib berkumandang. Kaki langsung diselonjorkan dan minum air putih sebanyak mungkin untuk melepas lelah dan dahaga ….hehehehe. Alhamdulillah sesuatu…jarak 29,9 km yang telah tergowesi 😆

Entah ini hobby baru atau apa yang jelas kebutuhan olah raga adalah yang utama kawan. Dan berharap bisa bersinambungan alias ruting gowesnya agar tubuh tetap sehat dan bugar.  

Monggo gowes sesarengan

Comments

comments