Pada tahun 2009 publik sempat dikejutkan dengan kehadiran bocah ajaib dari Megaluh, Jombang, Jawa Timur ini. Berbekal batu (petir) ajaib yang diperoleh dari mimpi sang nenek, Ponari terkenal sebagai dukun cilik yang mampu menyembuhkan segala penyakit. Tak hanya pengunjung dari Jombang saja,namun hampir kota-kota di Jawa Timur tumpek blek di kediaman Ponari. Tak pelah semua berdesak-desakan dan antrian memanjang hanya untuk mendapatkan ‘celupan’ batu magis sang dukun cilik. Dan terhitung lima orang tewas sebagai ‘tumbal’ kedigdayaan sang dukun terlepas dari segala kontroversi metode pengobatan tradisional ini.
Berhubung banyaknya ‘saweran’ dari para pengunjung bahkan ditengarai hingga milyaran rupiah, maka kehidupan ponari mulai berubah. Dari anak-anak kampung yang lugu dan polos menjadi anak yang ‘hi tech’ terutama terkait kepemilikan gadget berupa hape. Maklum pada waktu itu hape merupakan barang mewah dikampung. Alhasil ponari lebih suka bermain dengan hape nya dibandingkan dengan belajar bahkan ketika pelajaran sekolah pun. Ponari tercatat sebagai murid kelas 6 SDN Balongsari 1. Anak pasangan Kamsin dan Mukaromah dengan nama lengkap M Ponari Rohmatulloh ini memiliki nomor induk 13-141-001-8.
Lambat laun ponari menjadi malas untuk belajar dan sekolah. Hal inilah yang menyebabkan ponari tidak masuk kualifikasi peserta unas SD beberapa waktu lalu. Dan secara tidak langsung juga Ponari dipastikan gagal dalam UN karena memang namanya tidak masuk dalam peserta UN. Sangat disayangkan memang apalagi usia Ponari masih tergolong anak-anak. Pihak sekolah dan dinas pendidikan Jombang sudah mencoba membujuk ponari untuk kembali belajar ke sekolah. Namun nampaknya bujukan itu belum membuahkan hasil hingga kini.
Mungkin ketika dikalkulasi secara matematis kehidupan ponari sudahlah sangat baik, namun sebagai anak dia diharapkan tetap mendapatkan hak pendidikannya. Sungguh disayangkan pula kekayaan yang didapatkan justru semakin membuat Ponari terlena dan malas belajar. Tanggungjawab orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk meyakinkan kembali kepada Ponari akan pentingnya sekolah. Bukan hanya mengejar ijazah tetapi disekolah tumbuh kembang anak dapat diarahkan ke hal-hal yang positif.
Ayo (kembali) ke Sekolah (mbah) dukun !
*diolah dari berbagai sumber
Ajiib…ayoo sekoolah 😀
tp usaha minuman ber-enerjinya lmyn buat hari tua
ga belajar, malah maen hp
http://pertamax7.wordpress.com/2012/05/19/motor-matic-injeksi-irit-harga-murah-yamaha-mio-j/
di kasih rezeki malah lupa diri…. Ntar kalo jatuh miskin lagi nyesel lagi lo…
@vixy182: Hush, namanya juga anak-anak, belum nalar lagi! Yang keblinger itu orang-orang dewasa disekitarnya yang memanfaatkan popularitas sesaat anak itu tanpa memperhatikan keberlangsungan masa depannya. Kasihan…
betul…sebenarnya ortunya yg harus mengarahkan 😀