Wabah tomcat di Surabaya

Kalau dahulu di Jawa Timur sempat ramai ulat berbulu maka kali ini muncul wabah yang berbeda yakni serangga tomcat khususnya di Kota Surabaya. Sudah puluhan orang dan anak-anak yang menjadi korban serangga yang punya nama latin Paederus fuscipes ini.  Awalnya serangga ini menyerang perumahan elit yang ada di sekitaran Kejawan Putih Surabaya. Namun kini telah menyebar hingga beberapa kecamatan di Kota Surabaya yakni kecamatan Mulyorejo, Sukolilo, Tegalsari, Sawahan, Jambangan, Rungkut, Bulak, Sukomanunggal dan Gunung anyar.

Pemerintah Kota Surabaya sendiri telah membentuk Satgas Tomcat dari unsur Dinas Perikanan, Kelautan, Peternakan, Pertanian dan Kehutan untuk mengendalikan wabah yang merisaukan ini.  Korban serangan tomcat biasanya mengalami dermatitis, kulitnya seperti melepuh, mengeluarkan cairan, dan merasa gatal.

Mengapa diberi nama tomcat? Menurut Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf ,”Masyarakat menyebutnya tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat F-14,”. Selain itu sebenarnya masyarakat Indonesia sudah familiar dengan serangga jenis ini yang dibeberapa daerah disebut semut kanai atau semut kayap. Jadi bukan Tom Cat (seperti dalam serial Tom and jerry dimana Tom adalah seekor kucing)…hehehe :-D. Selain itu, tomcat mengeluarkan toksin paederin yang menyebabkan hal-hal diatas.

Mengapa bisa menjadi wabah ?

Yang jelas karena populasi yang tidak terkendali, akhir musim hujan yang berbarengan dengan masa panen serta rusaknya ekosistem mangrove di sekitar apartemen (surabaya). Sedangkan cara untuk menghindarinya adalah menutup jendela dan pintu rapat-rapat sebelum menyalakan lampu pada malam hari karena tomcat senang berkumpul di sumber cahaya.

Bagaimana kalau hinggap ditubuh?

Jika tomcat hinggap di bagian tubuh, jangan memencetnya, tetapi cukup usir dengan tiupan atau dengan kertas. Jika harus membunuhnya, maka lakukan tanpa kontak langsung dengan kulit. Bila cairan tomcat ada di baju, maka segera cuci baju tersebut. Menurut Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno pengobatan tambahan bisa dilakukan bila telah kena racun tomcat yakni dengan memakai salep Hydrocortisone 1 persen, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen.

Sebenarnya serangga jenis ini adalah sahabat pak tani karena tomcat diketahui merupakan predator hama wereng coklat. Jadi jangan sampai dibasmi habis namun lebih bijak kalau dikendalikan populasinya. Semoga wabah ini segera berlalu…(biasanya sekitar sebulan kok..)

Sumber : kompas.com

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5690 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

1 Comment

Monggo dikomeng gans..