Publik mungkin sudah tahu berita anti klimaks kisah mobil esemka yang fenomenal ini . Mobil yang digadang-gadang oleh publik indonesia sebagai calon mobil nasional harus ‘takluk’ tidak lolos uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTMP-BPPT) Serpong. Amat tidak mengenakkan bukan terlebih sebelumnya sudah sempat di ‘syukuri’ dengan gundul kepala segala…hiks..hiks
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya bahwa mobil ESEMKA ini telah menjalani tes ride Solo-Jakarta oleh wakil walikota solo dan salah satu anggota DPR. Dalam perjalanan selama semalam itu tidak ada kendala yang berarti dan konsumsi BBM 1 : 8 km. Dan ketika sampai dijakarta pun disambut gegap gempita bak pengantin baru dengan diundang di beberapa media baik cetak maupun elektronik.
Merujuk pada pemberitaan detik.com uji emisi pada mobil esemka ini melebih ambang batas standar yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 5 g/km untuk CO dan 0,70 untuk HC+NOC. Lebih jelasnya silahkan melihat tabel dibawah ini :
Variabel Emisi | Standar Emisi | Emisi Esemka Rajawali |
CO (karbon monoksida) | 5 g/km | 11,63 g/km |
HC+NOx | 0,70 g/km | 2,69 g/km |
Selain emisi, terdapat pula kekurangan pada lampu. Pemerintah menetapkan dalam satu lampu memiliki intensitas setidaknya 12.000 Kandela (CD), namun pada Esemka lampu kanannya baru menyinarkan 10.900 CD dan sebelah kiri sebanyak 6.700 CD. Selain itu juga terdapat PR karena konsumsi BBM 1 l : 8 km dinilai terlalu boros untuk sebuah mobil dengan daya 1500 CC dimana standar 1 : 12.
Dari pengalaman ketidaklolosan ini ane sangat MENGAPRESIASI baik bagi Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTMP-BPPT) Serpong maupun Walikota Solo selaku ambasador ESEMKA. Bagi BTMP-BPPT telah bersikap tegas, prosedural dan tidak larut terhadap euforia mobil esemka akhir-akhir ini. Sikap ini perlu mendapatkan dukungan agar nantinya calon mobil nasional yang akan ditelurkan benar-benar siap mengaspal di bumi nusantara. Dan buang jauh prasangka menjegal atau apalah namanya.
Selanjutnya juga ane sangat apresiasi dengan sikap walikota solo yang legowo dengan keputusan tidak lulus uji emisi. Jiwa ksatria ini sangat jarang dimiliki oleh tokoh-tokoh atau siapapun saat ini. Biasanya orang akan menggunakan berbagai cara untuk ‘menyelamatkan muka’ setelah sebelumnya mobil esemka disanjung-sanjung oleh berbagai pihak. Sikap gentle dan mengakui kekurangan serta berusaha untuk memperbaiki merupakan jiwa-jiwa yang perlu mendapatkan penghargaan !
Merunut pernyataan wakil walikota solo bahwa dari 11 point pengujian di BTMP-BPPT Serpong hanya kurang 3 point diatas jadi sebenarnya secara umum esemka sudah layak. Namun begitu kita berharap tentunya mobil esemka ini nantinya benar-benar layak untuk bumi indonesia.
Maju terus esemka, jangan patah arang dan semangat….! Mari wujudkan mobil nasional citarasa indonesia !
Sumber : detik.com, foto : antara, tribunnews
miris
http://pertamax7.wordpress.com/2012/03/01/ha-esemka-tidak-lulus-uji-emisi-shocked/
bismillah, semoga indonesia mampu memberikan kontribusi pada dunia per-otomotif-an, bukan sekedar menjadi konsumtif melulu
jangan lupa bikin bus untuk transportasi massal ya
betul..optimis..itu hanya sedikit perubahan, dari 9 kriteria hanya 2 yg tidak lolos, dan itu bisa diatasi..
http://boerhunt.wordpress.com/2012/03/02/mobil-esemka-tidak-lolos-emisi-ada-nilai-positif-yang-bisa-diambil/
cemungudh kaka ^^
:p
@ ipan : yuuup…
@ adit : betul..busnya yang ramah lingkungan 😀
@ burhant : optimis adalah kuncinya 😀
@ kl : sumonggo…hehe 😀
artikel mantap ini yg kusuka