Talkshow “Ayah Inspiratif”

Hari minggu tanggal 29 Januari 2011 ane bersama istri mendapat undangan untuk menghadiri talkshow di wisma Semen Gresik jalan Veteran.  Dari judul yang disodorkan cukup menarik yakni “Ayah Inspiratif”.  Bagi ane pribadi yang sedikit-sedikit paham terkait gender, mengacungi jempol untuk acara ini karena biasanya yang lebih ditonjolkan adalah peran seorang ibu. Walaupun perlu ditegaskan disini bahwa dikotomi peran ayah dan ibu tidak boleh saling menegasikan.

Talkshow ini diselenggarakan oleh Yayasan Al-ibrah dan Yayasan al-ummah dalam rangka open school sekolahan yang ada dibawah naungan 2 yayasan di atas. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yakni Ir. Misbahul Huda, MBA (Dirut Temprina Media Grafika, penulis Ummi Inside), Ikmal Abu Farhan (Pencipta lagu Kenangan bersama Ayah, Nasyid Suara Persaudaraan) dan Dr. Suyatno M.Pd (Akademisi dari Universitas Negeri Surabaya). Talkshow ini dipandu oleh Dina Ismail seorang penyiar di Suara Muslim Surabaya (SHAM FM 93.8).

Acara diawali dengan pemilihan nominator Ayah Inspiratif.  Ayah inspiratif yang dipilih disini mewakili prototype seorang ayah dengan 1 anak, 2 anak dan 4 anak. Dan setiap nominator memiliki kiat-kiat sendiri untuk mendidik anaknya. “Kadang kita mesti memposisikan diri sebagai teman bukan ayah”ujar salah satu nominator. Selain itu juga, untuk membangun kedekatan antara orang tua dan anak dijelaskan sesekali perlu main bersama-sama.

Paparan pertama disampaikan oleh Misbahul Huda yang menyinggung permasalahan sosial anak kekinian mulai dari pengaruh buruk televisi hingga anak yang membangkang perintah orang tua. Beliau juga menjelaskan bahwa di dunia ini tidak ada sekolah atau kursus sebagai orang tua oleh karena tidak boleh saling menyalahkan ketika anak berbuat kesalahan. “ Carilah referensi bagaimana menjadi ayah dan ibu “tutur pria paruh baya ini. Referensi menjadi ayah sebagai penanggungjawab utama keluarga ada di kisah Nabi Ibrohim (QS 2 : 124), Nabi Ya’kub (QS 2 :  133) dan kisah Lukmanul Hakim (QS 31:12-19). Sedangkan Ibu sebagai pendidik utama dapat dilihat dari kisah istri dan anak Nabi Nuh, kisah aisyiah istri Fir’aun dengan Nabi Musa, dan Kisah Maryam bersama dengan Nabi Isa.

Paparan selanjutnya akademisi dari Unesa yakni Dr Suyatno, beliau menjelaskan tingkat pertumbuhan dan perkembangan manusia itu terdiri dari 3 tingkatan yakni hewani, manusiawi dan malaikati. Menurut beliau untuk menjadi hewani menuju manusiawi perlu ada ‘pemaksaan’. “dari kecil kita ‘dipaksa’ mandi, belajar ganti baju, belajar sopan santun. bayangkan kalau hal itu tidak dipaksa?” prolognya. Namun begitu beliau tidak sepakat bila ada lompatan 3 tingkatan tadi maksudnya dari hewani menuju malaikati. Menurutnya hal itu justru membahayakan karena mereka tidak punya rasa perikemanusiaan sama sekali.

Paparan terakhir disampaikan oleh Ikmal atau sering disapa Pak Itong. Nasyider dari Malang ini menceritakan pengalamannya ketika kecil bersama dengan belasan saudaranya dalam didikan seorang ayah. Pengalaman masa kecil itu lah yang menginspirasi lagu “Kenangan bersama Ayah” dimana menceritakan bagaimana cara ayah mendidiknya. “ Waktu itu kalau gak setor hafalan juz amma maka akan di’rotan’ satu persatu paha kami…hehehe “ tutur arema ini. Menariknya  sampai sekarang ‘unggah-ungguh’ dengan orang tua dan saudaranya tetap terjaga yakni saling berbasa jawa halus (kromo inggil) padahal pak Itong sendiri sudah berputra 4 (kalau gak salah..hehehe). Mengakhiri cerita, pria humoris ini mengajak seluruh peserta workshop untuk menyanyi bersama nasyid “Kenangan bersama ayah”.

Secara umum talkshow ini sangat menarik apalagi dengan mendaptkan buku Ummi Inside namun begitu ada beberapa catatan pribadi yakni pasca talkshow tidak ada sesi tanya jawab. Ane tidak tahu ini apakah ini kesengajaan atau memang tidak karena ane lihat ada beberapa peserta yang antusias mau bertanya. Selanjutnya ane mengusulkan terkait gambar background dan brosur terlihat wajah ayah dari Barat (bukan dalam konteks rasis lho ya…).  Apakah wajah-wajah  ayah Indonesia asli tidak ada yang menginspirasi?

Maturnuwun

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Comments

comments

Tentang setia1heri 5921 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

3 Comments

  1. koyoke gara2 di google ngga menemukan pencarian “ayah indonesia yang inspiratif”, karena memang ayah inspirasitif tidak untuk di cari tapi di panuti 😀

    belajar dadi bapak sek ah….

Monggo dikomeng gans..