Hati-hati eksis di internet

“Hare gene gak tahu internet…tinggal dihutan yah ?” (joke). Maap kawan pernyataan tadi bukan bermaksud menyinggung teman-teman yang dengan tenang dan damai hidup berdampingan dengan alam di hutan tetapi itulah joke kawan-kawan yang tinggal dalam keribetan kota metropolitan atau  juga kota gak jelas statusnya alias pinggiran…..hehehe 😛

Tulisan ini bukan bertujuan untuk menakuti-nakuti semua brader atau sister dalam berinternet ria tetapi lebih tepatnya kita mawas diri.  Dijaman serba digital dan massalnya teknologi informasi ini bisa diibaratkan seperti dua sisi mata pedang.  Artinya jika kita tidak bijak memainkannya maka kita akan terlibas sendiri olehnya. Mau bukti ?

Tahu video nguk-nguk nya Ariel kan ? Tahu keong racun Sinta Jojo juga kan ? atau lypsinc nya Chaiyya Chaiyya Norman khan ?, atau juga  video gokilnya “si Udin” ?.  Semua bisa dipastikan awalnya tahu dari internet sebelum diberitakan dan di replay oleh media massa. Kalau semua berakhir dengan menjadi populer dan menghibur sich tidak apa-apa akan tetapi kalau sebaliknya menjadi skandal dan berakhir dipenjara…Apa kata dunia ?..xixixi

Hare gene  ngeksis siapa takut ? betul, kita tidak boleh takut untuk ngeksis baik dunia nyata maupun dunia maya atau istilah kerennya offline dan online. Tapi kita juga harus tahu kapasitas bin kemampuan diri jangan sampai maksa-maksa dengan modal dan bakat dibawah rata-rata….hehehe. Mari gali kreatifitas kita yang positif, inovatif, inspiratif serta bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Laik dis tho ?

Sekarang ini tarif internet di warnet yang kian hari kian murah serta layanan data seluler (langganan internet) juga semakin menggiurkan maka bisa dipastikan hampir sebagian besar orang mengakses internet termasuk penulis sendiri. Kita bisa tinggal pilih mau yang cuma ribuan seminggu atau puluhan ribu sebulan. Apalagi ditunjang dengan keberadaan BTS operator yang menjangkau pelosok-pelosok negeri. Yup…lancar sudah untuk berinternetan ria. Apalagi tiap hape pasti ada fasilitas browsernya dan tentu ditunjang dengan kamera. Sekali klik….buka fesbuk….langsung aplod….nampang dech…..hehehe. 😛

Dunia kita memang dunia narsis bahkan seorang yang pemalu pun pasti suka kalau foto sendiri pakai hapenya. Sering kali kita sedikit-sedikit jeprat-jepret walaupun bukan seorang fotograper atau hoby fotografi. Itulah tandanya kalau kita semua suka narsis asal gak kebablasan aja sich tidak apa-apa. Bisa dibayangkan ketika berada di kamar mandi terus kita jepret-jepret sendiri dan apesnya hape kita hilang diembat orang. Kalau malingnya bloon  sich gak masalah mungkin hanya untuk ‘konsumsi’ pribadi akan tetapi kalau maling melek teknologi dan di aplod di internet. Mau ditaruh dimana wajah kita?

Selain itu, kalau apdet status jejaring sosial malah jangan sampai lebay atau menggerogoti privasi kita. Masak sembelit pas dikamar toilet langsung apdet status….atau ketika mau sekolah atau berangkat kerja lupa gosok gigi…..xixixi. Apdet status yang wajar sajalah.

“Sis/Bro…transper uang dunk ke rek bla..bla…..guwe kecopetan…ni lagi dijalan mau pulang” tulis seseorang lewat chatting atau message. Berhubung kita kenal dekat dan teman akrab, maka pasti kita mengiyakan langsung. Beberapa saat kemudian kita baru nyadar kalau ternyata fesbuk teman kita tadi telah di hacking oleh orang lain. Mungkin banyak modus orang menipu lewat dunia maya dimana salah satunya melalui akun jejaring sosial yang telah di take over  tadi. Berhati-hatilah kawan dengan akun jejaring sosial kita (yang telah di hack), sesegera mungkin beritahu kawan dekat agar tidak menjadi korban penipuan atas nama kita.  Selain itu kawan terutama cewek, selektiflah berteman di dunia maya karena tidak sedikit korban kejahatan maupun pelecehan seksual bermula dari perkenalan dan pertemanan online. Be carreful please…

Ketika hape ada fasilitas kamera pasti bisa digunakan untuk merekam video. Terlebih bila mega pixelnya besar maka gambar yang dihasilkan pun sangat bagus. Berkaca pada ‘keartisan’ Norman dan Udin, mereka bermula dari merekam aksi mereka dengan kamera dan selanjutnya di unggah di youtube. Tetapi disisi lain banyak yang disalahgunakan untuk merekam aktivitas PaHe alias Pacaran Heboh. Buktinya? Banyak sekali video tidak senonoh yang berformat *.3gp.  Ane berharap semoga kawan tidak menjadi salah satu ‘artis’ video ketidaksenonohan yang sangat jauh dari adat ketimuran kita itu.

 Disisi lain kita tidak bisa pungkiri bahwa dengan ngeksis di internet maka kita akan banyak menambah teman dan saudara. Dapat menyambung kembali tali silatuorhim yang terhapus dan terputus. Bisa mengenalkan keindahan dan keelokan pesona alam Indonesia pada dunia dan teman kita. Mampu menyebarkan kebaikan bagi sesama serta dapat pula mengurai dan menggugah simpati publik untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah dan bencana. Secara tidak langsung maka kita menghidupkan budaya gotong royong yang mungkin telah lama terkubur di dalam bangsa kita. Mari ngeksis secara sehat, membangun, menghibur dan meng-Indonesia!

Nge-Axis (baca : ngeksis) di internet siapa takut ?!

Comments

comments