Enaknya jadi anak klub motor…

Menjadi biker,rider dalam sebuah klub motor memang bagai dua sisi mata uang. Di salah satu sisi pasti ada stigma arogansi  dan di sisi lain ada sebuah dorongan kesadaran untuk menjunjung tinggi aturan di jalanan. Wis tinggal pilih lah… tapi yang perlu digarisbawahi disini adalah klub/komunitas motor yang sehat dan beradab dijalanan lho ya… 😛

Ane sendiri pada awalnya ketika gabung dalam sebuah klub/komunitas motor tertanam sebuah rasa bangga dan bahkan mengarah pada sombong a.k.a arogan di jalanan. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan ditunjang kesadaran berlalu lintas maka ane saat ini menjadi malu ketika mengenang ‘masa-masa’ itu. Dan dari kesadaran itu muncul rasa tanggung jawab untuk senantiasa taat aturan dan memberikan contoh yang santun di jalanan (walaupun juga kadang sering terpancing emosi untuk gas poll…). Tetapi jujur sudah ada degradasi tingkat ke 4l@y annya…wkwkwkw.

Sebagai contoh sederhana adalah ketika lampu merah menyala di traffic light maka ane berkomitmen sebisa mungkin Milestone tidak melebihi garis putih marka apalagi sampai mengenai zebra cross (tapi kadang situasi dilapangan tidak bisa diceritakan).  Dengan atribut lengkap klub/komunitas maka ane enjoy saja dan menikmati rasa sebagai ‘orang yang baru belajar taat aturan’.  Anehnya orang-orang dibelakang ane tidak ada yang protes apalagi sampai ngedim dan nge-bel…toet..toet…. . Wah ‘arogansi’ ane berhasil nih…xixixixi 😛

Hal ini ane rasakan berbeda ketika memakai bebek ane dahulu. Maklum sekarang sudah jarang sekali memakai ni motor revo generasi awal itu. Dahulu ketika ane masih setengah-setengah taat aturannya maka ketika di toet…toet…dari belakang maka ane pasti melanggar marka bahkan kadang sampai bergeser ke depan zebra cross….hiks…hiks… (kadang gak tahan dengan brisiknya dan masih alay juga..hehehe)

Pesan sederhananya adalah dengan klub/komunitas motor kita dapat memberikan contoh dan teladan dalam menaati aturan lantas. Bukannya kita sok suci sebagai biker tetapi jalan raya adalah milik bersama. Dan kalau semua orang tidak peduli dijalanan terus siapa lagi yang memulai? Maap kalau lebay ya…

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

13 Comments

  1. setuju dengan pendapat si om… kembali ke penggunanya sendiri….. masalahnya ada di behaviour… ^_^

  2. Selain itu emblem klub yang nempel di motor, semua mata akan memandang. Jika kita tertib, orang2 akan salut tapi kalo tidak, orang2 akan berpandangan negatif ke kita.

  3. Yang terpenting hrs terus jaga nama baik klub Anda Bro, Jgn sampai masyrakat berpandangan negatif yg ujung2 nya ngadu ke media massa (bahaya).

Monggo dikomeng gans..