Turing Syawalan GPC: Road to Kakek Bodo.

Turing Syawalan GPC: Road to Kakek Bodo.

Sebagai biker tentu momen – momen tertentu tidak boleh dilupakan begitu saja, baik momen-moment kebangsaan dan kenegaraan maupun momen keagamaaan. Tentu semua momen tersebut dikemas secara apik khas penunggang motor. Kalau sebelumnya momen ramadhan ada acara bukber, bagi takjil atau sahur bareng maka biasanya ketika lebaran ada acara halal bihalal atau syawalan.  Hal inilah yang mendasari program turing syawalan teman2 Gresik Pulsar Community (GPC).

Hari minggu (25/9) telah diagendakan turing syawalan ke Air Terjun Kakek Bodo, Prigen Pasuruan.  Ada sekitar 16 motor dengan boncenger karena turing ini adalah turing kekeluargaan. Pagi itu jam 07.30 semua peserta sudah siap dan ready di sekitaran bunderan GKB. Setelah menunggu, memastikan peserta yang bisa berangkat pagi itu dan berdo’a bersama, akhirnya jam 09.11 rombongan meninggalkan bunderan dengan dipimpin oleh bro deni dan bro yudi selaku RSO (Road Safety Officer)..hehehe.

Rute yang disepakati dan dipandu GPS adalah Gresik-Legundi-Krian-Mojosari-Pacet-Claket-Trawas- Prigen.  Perjalanan turing kali ini cukup mengasyikkan dan nikmat diperjalanan karena tidak tergesa-gesa dan geberan gas antara 50 hingga 60 km/jam.  Econo riding seperti ini membuat rombongan GPC bisa terus bersatu walaupun beberapa kali sempat tercerai berai oleh kondisi jalanan.

Sekitar jam 11 rombongan berhenti untuk istirahat dan membeli minuman di Alfamaret di sekitar Pacet. Kesempatan ini digunakan teman-teman untuk minum atau makan bagi yang belum sempat sarapan. Sekitar 10 menit kemudian perjalanan dilanjutkan dengan rute yang telah ditentukan. Dalam perjalanan ke Kakek Bodo ini kita bisa menikmati perjalanan yang mengasyikkan, tikungan-tikungan menantang, tanjakan dan turunan yang menggoda serta pemandangan alam yang luar biasa dahsyatnya.  Ketika di sekitaran Claket kita merapat sebentar karena ketemu teman-teman PETERSON (Prides Chapter Sidoarjo Online). Rombongan Peterson yang dipimpin syekh Oghlam Blaz ini sedang pemanasan alias warm up to Jamnas PRIDES III di Salatiga. Momentum ini digunakan teman-teman GPC untuk halal bi halal dan salam-salaman. Berhubung matahari sudah mulai terik maka kami mohon ijin untuk meneruskan perjalanan ke Kakek Bodo.

Jam 12.14 rombongan GPC sampai di lokasi Air Terjun Kakek Bodo. Kesan pertama disana adalah kesulitan tempat parkir karena kondisi parkiran kalau hari libur bisa dipastikan padat. Selain itu kontur tanah parkiran yang menanjak 30 derajat membuat hati was-was kalau motor mlorot dan jatuh.  Setelah melalui kebijakan tukang parkiran, rombongan GPC akhirya parkir diluar area yang sudah ditentukan.  Setelah menata motornya masing-masing sesuai instruksi jukir rombongan menuju pintu masuk yang tempatnya ada dibawah parkiran. Mirisnya akses jalan ke tempat masuk terdapat besi-besi rapuh yang sewaktu-waktu bisa menyebabkan orang yang pegangan bisa jatuh.

Tiket secara kolektif dikoordinir oleh bro wawan dengan biaya Rp. 6000 untuk tiket masuk.  Terlihat objek wisata air terjun kake bodo ini sungguh terawat dan beberapa sudut bangunan terlihat masih baru. Ane dan rombongan langsung menuju puncak alias lokasi air terjun yang ada diatas . Berhubung jarak pintu masuk dan lokasi air terjun cukup jauh (skitar 1 km) dan kondisi jalan tanjakan yang cukup ekstrim menyebabkan rombongan beberapa kali istirahat. Terhitung 2 kali berhenti untuk mengambil napas yang tersengal-sengal ini. Istirahat pertama di km 0,4  dan istirahat kedua di km 0,6 dimana eyang kakek bodo bersemayam di pasarean (makam). Oia kawan kakek bodo ini merupakan tokoh spiritual yang dulunya mengasingkan diri dari gemerlapnya dan bisingnya duniawi. Beliau bertapa di sekitaran lokasi air terjun ini hingga ajal menjemputnya.

Sekitar jam 1 kami sudah sampai lokasi air terjun walaupun ada bro mufid yang undur diri karena tidak kuat lagi menanjak. Sebagai pelampiasan beberapa teman menceburkan diri di kolam alami air terjun, berendam hingga mandi dengan ‘dipijat’ guyuran air dari atas. Ane sendiri berhubung tidak mau ribet (lepas sepatu, protector dan tidak bawa ganti) urung diri untuk bergabung dalam canda tawa teman yang asyik mandi. Sebagai pelampiasan maka poto narsislah…hehehehe.

Pemandangan hari itu cukup banyak pengunjung dan beberapa sudut masih dibangun terutama jembatan penghubung. sekitar jam 14.15 teman-teman sudah beranjak turun agar tidak terlalu malam sampai Gresik.  Setelah makan bakso yang ditraktir bro wawan dan foto-foto narsis, maka rombongan meninggalkan lokasi wisata. Rute pulang kali ini agak beda yakni lewat Prigen, Pandaan, Ngoro,Mojosari, Krian, Legundi dan Gresik.

Demikian kawan RR turing syawalan road to Kakek Bodo…

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

2 Comments

  1. aikbanget dahh..
    air terjunnya bikin tambah indah aja.
    kepingin dah kesana

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. ‘met HUT PertamaX “Milestone”… « www.setia1heri.wordpress.com
  2. Pesona Curug Panjang, Megamendung Bogor. | www.setia1heri.wordpress.com

Monggo dikomeng gans..