Hari raya beda lagi?

Hari raya beda lagi?

Sebenarnya desas desus ini sudah terdengar ketika awal ramadhan. Hal ini tidak terlepas dari adagium awalan sama belum tentu akhiran sama. Selain itu, mengamati perjalanan ramadhan di Indonesia sejak ane kecil ‘pola’nya kurang lebih sama. Kalau awalan tidak sama biasanya akhirannya serempak dan sebaliknya.

Ketika membaca artikel yang ditulis oleh seorang pengurus PBNU di Jawa Pos (27/8) sepertinya memberikan warning akan kemungkinan perbedaan penentuan hari raya. Walaupun kitab rujukan yang dipakai sama. Secara nasional ormas islam yang cukup besar jamaahnya adalah warga Nahdhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Secara langsung maupun tidak langsung kedua ormas ini menentukan ‘wajah’ umat islam di Indonesia.

Sebagai salah satu warga negara Indonesia sekaligus orang islam kadang miris melihat fenomena ini. Sama-sama islamnya, sama-sama sholat dan puasanya tetapi mengapa hari rayanya kok berbeda.  Penulis masih ingat ketika kecil satu desa saja hari rayanya tidak sama. sungguh miris. Terlepas dari ‘perdebatan’ akan ‘kebenaran’ intelektualitas dalam penentuan, kiranya perlu diperhatikan kebersamaan dan ‘kejamaahan’ sebagai warga Indonesia.

Seperti yang ane tulis dalam fenomena awal ramadhan, kejadian beda hari raya hanya ada di Indonesia saja. sekali lagi hanya ada di Indonesia. Salah satu sisi memang inilah keunikan islam I N D O N E S I A tetapi disisi lain mengisyaratkan bahwa umat islam di Indonesia pecah belah. Padahal Indonesia sudah ‘merdeka’ bung !.

Sudah selayaknya sikap ‘memaksakan’ kehendak masing-masing ormas ditinjau ulang. Tanpa mengurangi rasa takdzhim dan hormat kami kepada alim ulama yang begitu besar dan dalam ilmunya, mari kita ikuti umara (pemerintah) saja dalam penentuan awal dan akhir ramadhan. Toch yang ada di kementerian agama dan MUI juga sudah perwakilan dari berbagai ormas…cmiiw.  Indahnya persatuan dan kesatuan dalam bingkai kefitrian.

Comments

comments

Tentang setia1heri 5685 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

3 Comments

  1. masalahnya, versi pemerintah biasanya baru diumumkan pas malam takbiran. gimana kita ngatur acara lebaran seperti libur karyawan, persiapan lapangan sholat, dll? bikin stress

Monggo dikomeng gans..