Menuju 100 % OK : Catatan Diklat Prajab (6)
Mesum dan Makalah
Mesum disini merupakan kependekan dari Membuat Resum. Sebuah tugas meringkas beberapa materi pelajaran yang dijadikan selembar folio bergaris. Membuat resum tentu ada aturan main berlaku yakni resume tidak boleh dibuat seperti ringkasan tetapi seperti synopsis atau abstraksi yang disusun berdasarkan ketentuan yakni Judul Buku, Pengarang, Penerbit, Tempat dan Tahun Penerbitan, Warna Cover dan Jumlah Halaman.
Beberapa buku yang wajib dimesumi adalah Materi atau Pelajaran Sistem Penyelenggaraan NKRI, Manajemen Kepegawaian Negara, Etika Organisasi, Pelayanan Prima, Budaya Kerja Organisasi Pemerintah, dan Komunikasi yang Efektif. Setiap resum dikumpulkan 1 x 24 jam dari materi diberikan. Misal materi diberikan hari Selasa maka pada hari Rabu pagi ketika apel resum harus segera dikumpulkan lewat ketua kelas masing-masing. Berbicara kualitas resum saya tidak tahu tetapi kalau berbicara kuantitas kayaknya 1 lembar folio bolak-balik penuh dech dengan coretan-coretan tangan…xixixi 😛
Setiap satu materi pelajaran dilahap satu hari mulai Senin hingga Sabtu. Dalam setiap materi pelajaran dipastikan terdapat sesi diskusi yang membagi peserta menjadi beberapa kelompok tergantung widyaiswara (WI) dan jumlah bab dalam buku. Dari jumlah 40 pelajar akan dibagi 8 kelompok, 4 kelompok atau 6 kelompok. Peran serta dan keaktifan peserta merupakan nilai tambah sendiri untuk menambah pundi-pundi nilai agar lulus (walaupun ternyata hanya ‘formalitas’ belaka nilai yang ada).
Tugas lain sebagai prasyarat lulus akademis yakni membuat makalah. Ketentuan makalah adalah 10 lemar folio bergaris tidak termasuk halaman muka, daftar isi dan kata pengantar. Beragam judul diperboleh dan dipersilahkan mulai dari isu-isu ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga isu-isu lingkungan. Ane sendiri membuat makalah yang berjudul,”Menuju Surabaya Kota Layak Anak”. Sebuah isu yang sudah lama ane geluti dalam bidang kerja di kantor.
Penulisan makalah adalah momentum pegel-pegelan tangan karena semua halaman harus ditulis dengan tulisan tangan. Berbicara isi (tulisan) makalah maka semua halaman harus terisi semua sampai penuh. Disisi lain berbicara kwalitas isu dan kode etik ilmiah ya bisa di tebak sendiri. Beberapa ada yang serius berpikir untuk menemukan dan membahas isu-isu tertentu (termasuk penulis) tetapi yang tidak mau repot tinggal gogling trus disalin sedemikian rupa. Semua kembali kepada tanggung jawab moral masing-masing toch semuanya pasti lulus (masak bener-bener dikoreksi dan di nilai) …wkwkwkw (asal disiplin semua lho) 😀
1 Trackback / Pingback