Menuju 100 % OK : Catatan Diklat Prajab (3)

Menuju 100 % OK : Catatan Diklat Prajab (3)

Indahnya Makan bersama…

Seperti yang ane sampaikan sebelumnya bahwa aktivitas makan dilakukan secara bersama-sama dan disiplin. Diawali dengan laporan dan diakhiri pula dengan laporan. Jatah makan 3 kali sehari yakni pagi hari jam 06.15, siang jam 11.45 dan malam 18.20. Aktivitas makan dilaksanakan di ruang makan yang telah disediakan panitia. Berhubung jumlah peserta ada 319 peserta maka tempat makan dibagi 3 orang dengan 5 deret panjang meja makan.

Setiap satu wadah makanan digunakan oleh 10 orang peserta sehingga setiap deretan berjumlah kelipatan 10 orang yang berhadap-hadapan. Berhubung tempat duduk telah di setting sejak awal maka amat sedikit yang berpindah-pindah tempat. Settingan makanan seperti prasmanan terbatas yang hanya bisa dinikmati oleh sepuluh orang.

Berbicara menu maka tidak jauh dari 3T yakni Tahu, Tempe dan Telur. Atau terkadang di plesetkan “(ikan) Indosiar, Memang untuk anda….”.Sesekali ada ayam, ikan laut, soto daging, opor ayam dan juga dadar jagung. Sayur yang disajikan kadang kala sayur asem, lodeh, dan sop. Menu lain seperti urap-urap dan pecel juga pernah disajikan. Yang jelas dari semua menu itu lauk yang disajikan ‘hanya’ 2 macam saja misal tahu sama telur, ikan laut sama dadar jagung, tempe sama ayam. Sebagai cuci mulut hanya sekali sehari berupa semangka merah. Itupun potongannya suangat tipisssssssssss…xixixixi. 🙁

Adab makan sangat ditekankan yakni dilarang ribut dan gaduh. Sebelum makan diawali dan diakhiri dengan do’a yang dipimpin salah satu peserta. Dalam posisi duduk siap dan penuh kekusyukan do’a dipanjatkan. Selain itu habis makan semua piring dan gelas ditata sedemikian rupa agar tetap kelihatan rapi dan mempercepatkan pembersihan…hehehe. Mangstab…. Ane sendiri pernah mendapat tugas untuk menyiapkan dan laporan ketika ‘upacara’ makan.

Dalam makan bersama ini akan diketahui selera dan gaya makan setiap peserta. Mulai yang makan hanya beberapa enthong nasi saja hingga yang selera kayak Samson…hahaha. Oleh karena itu terkadang peserta yang urutan terakhir hanya mendapatkan sisa-sisa sayur saja. Duch kasihan.  Selain itu, cukup kasihan beberapa kawan yang tidak begitu suka telur dan ayam, maka bisa dipastikan mereka hanya makan dengan lauk tempe atau tahu saja bahkan kadang hanya kuahnya saja. Itu semua hak asasi… 😛

Walaupun tidak ada pembatasan waktu makan tetapi bisa dipastikan tidak sampai sepuluh menit semua peserta telah menghabiskan jatah sepiring nasi didepan masing-masing. Dalam makan bersama ini kita diajarkan kedisiplinan, kerapian dan kebersamaan. Setelah makan siang maka siap-siap apel atau kembali ke kelas masing-masing….Majuuuu……. Jalan !

maturnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5685 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

1 Trackback / Pingback

  1. Tes Kesehatan untuk CPNS « www.setia1heri.wordpress.com

Monggo dikomeng gans..