Mendadak Artis…

Mendadak Artis…

Akhir-akhir ini tentu kita tidak asing dengan wajah Briptu Norman Kamaru, seorang anggota brimob polda Gorontalo yang wajahnya menghiasi media baik cetak maupun elektronik. Aksi lypsinc seorang polisi yang menghebohkan jagad dunia maya dimana video ‘chaiyya..chaiyya’ di Youtube sudah di unduh lebih dari sejuta kali. Kalo yang belum lihat. Silahkan klik disini…

Sebuah aksi kocak dan menghibur yang memunculkan kontroversi di kalangan kepolisian dan masyarakat. Antara melanggar kode etik dan talenta seni dari seorang polisi. Namun secara umum masyarakat sangat mendukung aksi Norman ini sebagai bentuk hal yang manusiawi apalagi niatnya adalah menghibur temannya ketika di pos jaga. Akhirnya Briptu Norman ‘dihukum’ dengan menyanyi dan berjoget india di depan Kapolda Gorontalu. Selamat…selamat…. ( kalau bisa tindik di lidah di copot ya…biar gak takut masyarakat).

Sebetulnya sebelum Briptu Norman Kamaru, kita mengenal Shinta – Jojo dengan Keong Racunnya, Bona Paputungan dengan lagunya Jika Aku Menjadi Gayus, Sualuddin dengan lagu “Udin Sedunia”, dan yang sudah yang mendunia yakni Justin Bieber. Semua menjadi terkenal karena modal “aksi” di youtube. Sebagian besar mereka hanya iseng tetapi ternyata respon publik yang ada melebihi ekspektasi mereka sendiri. Akhirnya terkenal dan mendadak menjadi artis…alias artis dadakan..seleb dadakan.

Tidak salah memang keberadaan artis dadakan ini toch kemunculan mereka juga bagian dari seni dan hiburan untuk masyarakat. Aksi kocak dan menghibur itulah yang di tunggu oleh masyarakat. Sehingga talenta dan bakat alami ini perlu di apresiasi.

Namun yang perlu menjadi perhatian bersama adalah eksistensi mereka pasca ‘hilang’ dari You Tube. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya kembali di telan bumi tidak jelas rimbanya. Disinilah perlunya penyalur-penyalur talent untuk merawat bakat alami mereka. Sehingga akan semakin terkenal seperti Justin Bieber yang mendunia saat ini…

Kadang hukum alam akan membuktikan siapa cepat terkenal maka akan secepat itu pula mereka akan hilang. Mari kita cermati program pencari talent di televisi mulai dari AFI, Indonesia Idol, KDI, dan program-program lain serupa. Kemanakah gerangan eksistensi mereka kini ?

 

foto : gogling

 

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

2 Comments

Monggo dikomeng gans..