Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004

Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004

Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004. Bagi beberapa orang keberadaan motor bukan hanya sekedar alat transportasi atau gengsi namun juga merupakan belahan jiwa dan saksi perjalanan hidup. Dana Galuh, salah seorang warganet mengunggah kisah suka duka bersama Suzuki Shogun 125 R lansiran 2004 yang dijuluki Shogi. Doi menceritakan 14 tahun bersama motor bandel bebek suzuki tersebut hingga odometer sudah mentok gans… Monggo disimak Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004.

Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004Dana galuh menceritakan kesetiaan bersama Suzuki Shogun 125 R di laman facebooknya pada tanggal 15 Desember 2018 saat service rutin di Beres Suzuki Indrapura. Mongg dibaca gans..


Ini Suzuki Shogun 125 R. Tahun 2004.

Panggilan sayangnya, Shogi.
Kalau nggak salah, Shogun ini generasi ketiga dari keluarga Suzuki Shogun.
Dari tahun 2004, sampai detik ini 2018, berarti sudah 14 tahun Shogi bersama saya.

Banyak yang bilang..
“Udah, beli yg baru aja”
“Motor mu nggak rewel-an, Dan?”
“Motor mu nggak mogok-an, Dan?”
“Tahun baru, ganti motor baru dong”
“Biaya service atau ganti sparepart nya bisa sama kayak kamu nyicil motor baru loh, Dan”

Dan bla blaa blaa yang lain nya 😁

Hahahaaa…
Alhamdulilaah.. ☺
Kalau ibarat seorang anak, Shogi ini mungkin sekarang sudah kelas 2 SMP yaa.. 😁

Baiklah, ini cerita 14 tahun nya Shogi.

Mogok sih pernah, itu pun kalau kelamaan kehujanan 6 jam-an di parkiran kantor yang nggak ada atapnya. Susaaaaahh di starter-nya.

Kalau rewel? Alhamdulilah jarang banget. Rewel nya itu, paling cuma lampu sein yang nggak nyala. Paling cuma rem belakang yg berdecit karena kampas rem yg sudah aus. Atau saklar klakson yang minta diganti.
Shockbreker gimana? Shockbreker belakang sudah pernah ganti, itupun baru ganti di tahun 2016 kemarin karena yg lama oli nya udah bocor.

Yang paling sering apa? Bohlam lampu depan. Entah kenapa sering putus, setahun bisa sampai 2-3 kali putus. Maklum, bukan bohlam LED kayak motor jaman now 😁
Oh ya, sama ganti sarung jok motor. Ya Allah, apa hamba ini terlalu “berat” sampai-sampai ganti sarung jok bisa 1 tahun sekali. 😂

Lainnya? Yaahh paling cuma ganti part-part yg sifat nya fast moving, kayak filter oli, busi, kampas rem, rantai motor (jujur, paling males ngelumasi rantai) 😂

Satu lagi, Speedometer Digital sudah pernah ganti. Kenapa diganti? Gara-gara nya, odometer Shogi sudah pernah mentok di angka 99999.9 KM.

Kalau nggak salah tahun 2016 akhir, apa awal tahun 2017 ya, saya coba bawa ke BeRes, katanya alat utk nge-reset odometer adanya di Jakarta. Ya udah akhirnya beli deh Speedometer Digital baru. Dan sekarang ini, odometer Shogi udah di angka 24xxx.x 😂

Mungkin ada yang nanya, udah pernah turun mesin motornya?
Hehehee.. Penasaran yaa??

Alhamdulilah, sampai detik ini Shogi belum pernah. ☺
Kalau ganti (cmiiw) seher / ring piston pernah, karena sudah aus, itupun pada tahun 2016 kemarin. Bukan turun mesin yaa..

Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004Terus, apa yang berkesan sama tuh motor selama 14 tahun ini?

Hahahaaa..
Ya Allah, buuuuuaaanyaaakkk.. 😂😅😁
Nggak bisa diceritain satu-satu..

Beberapa aja yaa..
Buat orang Surabaya, pasti sudah tau gimana tenggelamnya jalan Nginden Intan – Semolowaru dan sekitarnya kalau pas hujan agak lama. Kalau nggak salah tahun 2008 – 2010 an, Shogi ini berhasil tetap jalan walau air sejajar dengan mesin, wkwkwkw..

Tahun 2009 an, buat yang paham jalur “offroad” nya (sehabis hujan) seperti apa pantai Kondang Merak Malang Selatan, Shogi ini berhasil ngelewatin itu semua, pulang pergi.

Tahun 2015 atau 2016 an, lupa.
Jalanan komplek rumah udah terendam banjir. Mood udah nggak enak, Shogi saya “paksa” jalan terus. Banjir nya bukan lagi sejajar mesin, tapi sampai “dek tengah”. 😱
Bisa jalan? Bisa.. Alhamdulilah sampai depan rumah “selamat”.
Nyampai rumah, motor dikandangin, langsung nguras rumah yg kebanjiran. 😂

Tapi besoknya, Shogi “ngambek” nggak bisa di starter (Maaf ya Shogi 😢)
Sampai manggil montir, dikuras, dibersihin karbu dll. Alhamdulilah nyala.
Besoknya langsung masuk ke BeRes Suzuki, dikuras ulang, dibersihin, ganti busi, ganti oli, ganti filter oli ini itu, sana sini, bereeesss. Alhamdulilah 😂

Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004Pernah jatuh/nabrak? 😢

Pernah. Kecelakaan 2 kali.

Yang pertama, nabrak motor Vixion dari belakang. Alhamdulilah pengemudi Vixion + motornya nggak apa-apa.
Terus si Shogi? Shogi cuma robek ban depan aja. Saya nya? Ya ndlosor, kaki tertimpa knalpot nya Shogi.
Hah, panas nggak?? Melepuh dong ini kaki. Dan sampai sekarang “tato” dari Shogi masih membekas. 😂

Yang kedua, nabrak motor Megapro, dari belakang juga. Alhamdulilah pengemudi Megapro & motornya aman.
Lha terus Shogi nya gimana? Shogi aman juga dong. Cuma lecet sedikit di bagian body. Saya nya juga nggak apa-apa. Paling celananya jas hujan yang robek bagian dengkul. Hahahaa..

Apa lagi? Apa lagi?

Aahh buaanyaaakk hal yang sudah saya lalui bersama Shogi. Kehujanan, kepanasan, kebanjiran, nganterin kuliah setiap hari, wira-wiri ikutan job fair, sampai ikut dorong mobil APV Arena nya orang yg aki nya mogok, juga pernah loh. 😂

Emang tuh motor di pakai harian sampai sekarang?
Yoiiy, jarak rumah ke kantor sekitar 25,5 KM. Berarti Shogi setiap hari jalan minimal 51 KM.

FYI a.k.a for your information, Shogi adalah kendaraan bermotor pertama saya yg saya miliki. Bahkan saat itu, Shogi adalah kendaraan bermotor satu-satu nya dalam keluarga saya.

Sumpah, Shogi itu SAKSI HIDUP PERJALANAN SEPARUH USIA SAYA. 😂

Pernah, suatu waktu, bercengkrama sendiri sama Shogi.

Dia bisa nimpali?
Nggak! Tapi dia sang pendengar sejati.

Lebaayy?! Yup, terserah mau bilang apa. 😁

Tapi jika kamu sudah bisa merasakan “sebuah feel” dari seonggok rangkaian besi yg ada di rumahmu, tentu kamu akan sepaham dg saya.
Semua orang bisa punya motor, tapi satu hal yang saya yakini, saya beruntung mempunyai Shogi.

Belajar lah mencintai & bersyukur atas apa yang kamu miliki hari ini. Percayalah, Allah dengan Rahmat-Nya yang maha luas, akan menjadikan nya jauh lebih baik dari apa-apa yang engkau kira.

Sabtu, 15 Desember 2018.
Service rutin & penggantian sparepart Shogun

Di BeRes Suzuki Motor
Jln Indrapura no 51-53 Surabaya
Suzuki Indonesia Suzuki IJMG Indrapura Suzuki Indrapura Suzuki Indrapura Suzuki Motorcycles Indonesia Suzuki Motor Jatim MOTOR SUZUKI INDONESIA


Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004Itulah kawans Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004. Beberapa warganet yang pernah memelihara Shogun turut memberikan komentarnya. “Shogun SP motor pertama saya tahun 2007 dijual tahun 2014 motor ini sebandel saya waktu sekolah gak pernah rewel walopun saya bikin macem2 model mulai dragster tuner sampek elegant bisa jadi 😅😅 ” terang Tito Bagus Masardi.

Hal ini juga alami oleh Uzac Lapak Mainanku yang merasakan nyamannya motor ini. “Motor pertama sy shogun98 … rawatan sy sendiri.. ori an.. akhirnya pisah karena gak ada yg pake lagi😂 di jual laku di atas harga pasaran.. sangking gantengnya😂😂😂 yg beli anak tetangga yg mau masuk SMA.bapaknya abis dapet arisan tp gak mau beli motor baru.empuknya shogun.. jok lebar.. nyaman banget lah.. terbaik di masanya menurut saya. ” ujarnya.

Sedangkan Rachmat Yuliandri juga menceritakan pengalamannya bersama Shogun. “Gw pake Shogun 125SP om. 9tahun gak pernah rewel, malah gw upgrade pengapian nya sm ganti seher. Lari nya sangar, nafas panjang. Motor gw jual karena gw sam binik badan nya sm sm besar dan dah gak nyaman lagi klo kita ber 2 naikin nya. Hehehe. ” ujarnya mengawali.

Coz gw dr dulu motor pake Suzuki, secara mekanik suzuki juga sih dulu. Gw punya pengalaman sm SP gw itu. Anter bokin jaman pacaran ke Bintara Jaktim, lewat kmp. Melayu. Posisi huja. Dan banjir. Gw nekat pake tuh SP, mesin kerendem smp di bwh karbu, alhmdlh tuh motor nerjang banjir gak pake mogok. Mantab gw aja smp bingung. Wkwkwk. ” pungkasnya.

Well, itulah brosis Kisah suka duka biker setia bersama tunggangannya, Suzuki Shogun 125 R tahun 2004.

Maturnuwun

baca juga

Comments

comments

Tentang setia1heri 5685 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

2 Comments

  1. Saya juga pemilik shogun 2004, sampai hari ini. Benar2 terharu dan mata seperti mulai berkaca2 bacanya dan lihat tampilannya hampir sama persis dengan shogun saya. Hikhikhik.. bentar lagi mau dijual.

    • Halo Bro Arjo. Saya pemilik Shogi yg ada di dalam cerita ini. Salam kenal yaa.. Saya nggak nyangka, bahwa cerita yg saya tulis tentang Shogi, bisa membuat Bro Arjo jadi terharu. Kalau boleh tau, kenapa Shogun nya mau dijual Bro?

4 Trackbacks / Pingbacks

  1. Cerita dibalik nama, julukan dan panggilan sayang pada sepeda motor kita, monggo diintip brosis | setia1heri.com
  2. Cerita warganet miara motor Suzuki Shogun dan Yamaha Xeon RC – setia1heri.com
  3. Restorasi Suzuki Shogun 125 R jadi kinclong dan pakai livery Moto GP gans.. | setia1heri.com
  4. Penampakan Supermatic 2tak Italjet Dragster 180 cc tahun 2002, sadis bengis keren abiss brosis.. - setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..