Surat bermaterai di robek, kasus persekusi bu Guru Tika Meiriska oleh oknum biker bengkulu berakhir damai

Surat bermaterai di robek, kasus persekusi bu Guru Tika Meiriska oleh oknum biker bengkulu berakhir damai. Kasus persekusi oknum biker di Bengkulu berakhir damai setelah difasilitasi Polda Bengkulu dan IMI Bengkulu. Kasus yang sempat viral baik di media sosial maupun berita online nasional ini cukup menyita perhatian seluruh biker di nusantara. Hari Jum’at, 28 Agustus 2017 bertempat di Hotel Madelin Bengkulu dilakukan mediasi dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Dan salah satu tanda berakhirnya ini Surat bermaterai di robek sehingga kasus persekusi bu Guru Tika Meiriska oleh oknum biker bengkulu ini dianggap selesai dan damai.

Kasus ini bermula ketika tanggal 19 Agustus 2017 Bu Guru Tika Meiriska mengungkapkan kekecewaan di facebook mengenai ulah oknum klub/komunitas motor yang arogan dijalan. Tak disangka terdapat klub/komunitas motor yang baper dan lebay melakukan persekusi terhadap ibu guru tersebut dengan mendatangi rumah pada tanggal 23 Agustus 2017. Dengan mengatasnamakan biker nusantara, oknum klub HFR Bengkulu memaksa Bu Guru menandatangi surat pernyataan bermaterai dan meminta maaf atas pernyataannya. Bu Guru pun mengalami tekanan hingga menutup akun facebook yang dimilikinya. Tak pelak aksi biker bengkulu ini pun memantik reaksi negatif dari seluruh biker/warganet di nusantara yang intinya menyayangkan sikap baper dan lebay tersebut.Menjembatani kasus yang sudah menjadi atensi nasional dikalangan biker tersebut akhirnya pihak Polda Bengkulu bersama dengan IMI Bengkulu melakukan mediasi sekaligus konferensi pers. Acara dilakukan di Hotel Madelin pada hari Senin (28 Agustus 2017) dengan menghadirkan pelaku persekusi Yuke dan korban persekusi Bu Guru Tika Meiriska dengan disaksikan para perwakilan klub/komunitas motor di Bengkulu.  Jumpa pers ini dipimpin langsung Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno bersama Ketua IMI Bengkulu, Putrawan Wijaya.

Dalam kesempatan tersebut Yuke meminta maaf baik kepada Bu Guru Tika maupun biker se nusantara akibat sikap baper dan lebay nya. Untuk menandai permintaan maaf sekaligus simbol terselesaikannya kasus ini maka surat pernyataan bermaterai diatas lembar folio bergaris dirobek bersama oleh kedua belah pihak yang bertandatangan. Tak pelak aksi ini menimbulkan apresiasi dari biker-biker di tanah air.

Well, mulutmu harimaumu maka berhati-hatilah. Sebenarnya selain Yuke terdapat warganet lain dipaksa meminta maaf karena komentar bullying yang mengarah ke Bu Guru tersebut. Serta beberapa komentar yang bernada merendahkan derajat perempuan yang berprofesi sebagai guru. Semoga menjadi pembelajaran bagi siapapun agar tidak semena-semena dengan akun media sosial yang dimilikinya.

Tiada gading yang tak retak maka sudah selayaknya kita memberikan apresiasi kepada kedua belah pihak agar senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta keselamatan di jalan raya. Hindari arogan dan mari buktikan bahwa klub/komunitas motor itu berbeda dengan geng motor brosis.

maturnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5690 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

2 Comments

1 Trackback / Pingback

  1. Himbauan admin biker Nusantaride buat brosis semua, Yuuk hargai sesama pengguna jalan – setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..