Ibu guru Tika Meiriska ini menjadi korban persekusi oknum biker di Bengkulu

Ibu guru Tika Meiriska ini menjadi korban persekusi oknum biker di Bengkulu. Seorang guru bernama Ismeiti Riska yang mempunyai akun facebook Tika Meiriska menjadi korban persekusi sekelompok biker Kota Bengkulu. Hal ini bermula dari curcol dan uneg-uneg2 viral di facebook pada tanggal 19 Agustus 2017 mengenai ulah biker di jalanan. Dan ternyata ada yang baper terkait status tersebut karena dianggap “ujaran kebencian” sehingga sang guru jadi target persekusi dan puncaknya disuruh membuat pernyataan diatas kertas folio bergaris dengan materai 6 ribu. Dan kasus inipun menuai pro dan kontra baik sesama biker maupun warganet di nusantara. Monggo disimak brosis…

Pada tanggal 19 Agustus 2017, Tika Meiriska membuat status yang isinya curcol terkati tingkah polah biker di jalanan yang berjudul “KLUB MOTOR”. “tidakkah ada kegiatan lain yang bermanfaat? bangga menjadi anak KLUB MOTOR? apa yang kalian banggakan dari KLUB Motor itu, kalau kegiatan kalian itu justru meresahkan pengguna jalan lain!” salah satu kutipan dari curcol ibu guru ini.

Status diatas menjadi viral di facebok dimana kemudian Tika Meiriska menjadi target persekusi alias perburuan sekelompok klub/komunitas motor di Bengkulu. Akhirnya pada tanggal 23 Agustus 2017 terdapat pertemuan dengan Tika Meiriska dengan perwakilan klub motor Bengkulu yang intinya meminta bu Guru meminta maaf dan tidak mengulangi lagi “ujaran kebencian” diatas kertas folio bermaterai 6 ribu.

Berikut salah satu kabar mengenai pertemuan antara Tika Meiriska dengan perwakilan komunitas/klub motor di Bengkulu :

Yuke Maxi Sthefano menambahkan 3 foto baru — bersama Kombet Beat dan 46 lainnya.
Alhamdulilah..hasil pertemuan dan Menjelaskan Apa yg terjadi sebenarnya.
Selamat malam para Bikers Bengkulu dan se nusantara..

Hasil pertemuan dengan sis Tika Meiriska yg sempat membuat Heboh dunia Maya.
Maka Tika Meiriska Meminta Maaf kepada seluruh Bikers se-nusantara atas status yg d buat d akun FB (Tika Meiriska).

Beliau sebenarnya Hanya mencurahkan Kekesalan atas apa yg dia alami D jalan raya.dimana dia sudah 3 kali mengalami Hampir kecelakaan akibat Ad oknum Komplotan Motor yg rouling ugal2n…oleh karena itu sumber permasalahan yg membuat beliau kesal dan emosi lalu membuat status yg membuat heboh. Semoga ini jg menjadi pelajaran untuk kita semua para bikers agar tetap tertib saat d jalan raya..

Dan Tika meiriska jg sudah berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut..
Dan jg beliau sudah menandatangi surat perjanjian d atas materai 6000..
Dan d harapkan Untuk para bro n sis untuk tidak lagi memperpanjang masalah ini…n jangan sampai ada terpancing emosi dr oknum2 yg tidak bertanggung jawab…

Terima kasih..
#salamPersaudaraan tanpa perbedaan
#salamBBB.

Mohon maaf jika ini saya mendahului teman2 senior lain nya…saya hanya ingin permasalahan ini tidak lagi d perpanjang…kita tetap menjaga nama baik bikers Bengkulu.

23 Agustus 2017

Postingan diatas ini menuai pro dan kontra sesama warganet maupun biker ditanah air. Bagi kaum biker yang masuk dalam komunitas/klub tentu menjadi sebuah kemenangan dimana mampu menekan bu guru untuk mengakui apa yang disebut sebuah kesalahan atau ujaran kebencian. Namun bagi sebagian biker hal tersebut dianggap sebuah hal yang berlebihan alias lebay  brosis. Berikut beberapa komentar yang masuk dikolom komentar status dari Yuke Maxi Sthefano diatas.

bu gurunya kok mau..mending dipanjangin biar tau siapa yg salahnya…gk ada asap klo gk ada api..lagian sttus krn dia ngalamin sndiri gara” ulah biker gk bertanggung jawab kok…Hmmmmmmm..jgn jd bikers klo gk mau dikritik krn ulah lu sndiri….peaaaa ” ujar ArHie Z Jashiwaha

Ini sungguh sempakterkulai nama nya, bukan spektakuler..
Yang ada saya pribadi jadi merasa geli bak jembut di hembus angin.
sadar dan intropeksi saja brother! Kenapa kebanyakan orang mulai risih dengan keberadaan club/komunitas dan lain sebagai nya. Karna apa ? Maaf ini pengalaman saya selama ikut bernaung di dunia bikers bukan hal yang langka lagi melainkan sudah jadi hal biasa bagi kalangan bikers ugal ugalan di jalan dan merasa sudah paling gagah bak mengendarai moge 1000cc ke atas padahal (mocil) apalagi sudah rolling bergerombolan, itu kayak jalan udah punya mereka sendiri.

Suruh stop,minggir mengatur pengguna jalan yg lain nya. Padahal sama2 bayar pajak. Hak pengguna jalan pun tidak bisa kita ambil alih selagi itu belum dalam keadaan darurat atau segala macam yg tentu nya tidak boleh ada keterlambatan sama sekali. Nah ini cuma rolling santai doang gaya nya sama seperti polisi lagi ngawal presiden. Terkadang disitu saya hanya bisa tersenyum 🙂

melihat tingkah laku anak celub bukan (Club) yang hanya bermodalkan sim C dan motor sudah bisa bergabung dengan club. Tanpa mereka sadar mereka hanya numpang gaya gayaan semata, tanpa tau visi dan misi sebuah club itu sendiri. ” ujar Teddy Putra

Aan Ibnu
ada seorang guru,bertanya tentang apa itu club motor atau komunitas motor,ia pun menceritakan pengalaman nya dan apa yang ia tahu tentang club motor tersebut…menanyakan kegiatan poitif nya dari club tersebut dengan tujuan merubah image dan memberi masukan kepada para bikers untuk lebih menghargai pengguna jalan lain serta mematuhi aturan berlalu lintas,namun apa yang terjadi banyak nitizen yang menghujat,mencaci maki bahkan menghina ibu guru tersebut,bahkan ada segelincir kelompok mengaku dari club,komunitas dan mengatas nama kan bikers se nusantara menyatroni rumah ibu guru tersebut tanpa di dampingi pihak berwajib dan entah apa yang mereka bicarakan dan lakukan sampai akhirnya terbitlah surat pernyataan permintaan maaf si ibu guru tersebut untuk seluruh bikers,club dan atau komunitas seluruh indonesia yang di tandatanganinya di atas materai…..

pertanyaan ku :
1. ketika kita atau sekelompok orang berbuat salah di ingatkan oleh seseorang apakah itu salah dan melanggar undang2
2. bukan kah negara kita ini negara hukum,namun kenapa masih main hakim sendiri ( jika ibu guru itu salah kenapa mesti di buli di caci di maki dan di hakimi sendiri dengan cara mendatangi rumah nya dan di paksa membuat surat pernyataan)
3. kata nya brootherhood ko gitu ya
4. di mana letak salah nya si ibu guru sih?????

 

Benny Setiawan
Gini aja biar sama2 enak ;
1). Kita sama2 liat dijalan club/komunitas motor klo lg di jln arogan gak?
Klo ada yg arogan boleh gak masyarakat minta club/komunitas itu kita buat perjanjian pake materai? Jgn pake asas bayar pajak ato merasa org kecil biar jd pembenaran.

2). Saya tiap hr Rabu malam atau weekend sering liat club/komunitas motor yg arogan di jln, apa perlu saya foto dan disebarkan spy org2 tahu semua? Jgn nanti setelah di sebar luas jd rame trus pake alasan ini itu buat cr pembenaran biar ada yg dukung (biar dibilang brotherhood)

3). Yg paling utama sadar ato tdk sebenarnya image dr bikers udah jelek cm org byk yg gak mau ngomong/nulis krn males debat, jd mau gak mau biar aman bilang aja bagus atau keren

Egi Biliardi
Mewakili bikers Se-Nusantara? Sorry not me… Mbak Tika Ga ada salah apa2 dia cuma mencurahkan pengalaman yang dia rasakan selama dijalan… “kalaupun” itu benar ya harusnya buat bahan introspeksi dan “bikers” yang riding ugal2an yang harusnya kalian kejar buat dinasehatin dan diajak tertib bukan malah mbak Tika yang dikejar2..

Sementara bu guru sendiri melalui akun facebooknya mengkonfirmasi permohonan maaf atas sesuatu yang sebenarnya tidak ada yang salah pada tulisan difacebook tersebut. Ass.. Menindak lanjuti dari sttus saya tempo hari, Saya meminta maaf sebesar2 ny atas ucapan atau status saya kmren yg menyinggung banyak pihak club/comunitas motor. . Saya hanya mengeluarkan pendapat yg saya lihat dijlan dan yg saya rasakan utk kesekian kalinya.. Mungkin dari cara penyampaian saya ada yg salah n kurang berkenan dihati kalian. Saya juga manusia yg gak luput dari kesalahan dan dosa. jadi sekali lg saya minta maaf dan semoga ini bisa saya jdikan pelajaran n juga untuk yg lainnya. Terimakasih 😊 salam bikers. ” ujar Tika Meiriska :

Warganet lain di facebook bernama Wisnu Gareng Guntoro mencoba memberikan telaah dan analisis lebih lanjut mengenai permasalahan ini. Monggo disimak brosis..

Saya coba mencermati masalah yang menimpa seorang guru, Tika Meiriska, tentang ungkapan di media sosialnya. Karuan saja pendapatnya tentang sikap bikers yang dinilai arogan memancing emosi dari banyak bikers di klub-klub motor. Mengapa bisa demikian?

Pernyataan yang dibuat Tika memang bisa ditafsirkan sebagai ungkapan ketidaksukaan terhadap bikers. Hal tersebut tertuang dari bentuk kalimat yang ditulisnya.

Sebetulnya pada kalimat pembuka yang dibuat bisa menyelamatkan dirinya. Sayangnya, dia tidak menjawabnya sendiri satu per satu dari pertanyaan-pertanyaannya pada kalimat-kalimat awal. Tapi Tika hanya menjawab satu pertanyaan terakhirnya.

Sayangnya pertanyaan terakhir itulah yang mengungkap tentang rasa ketidaksukaanya terhadap bikers. Andaikan saja Tika bisa menjawab pertanyaan yang dibuatnya di awal kalimat, boleh jadi masalah tidak akan runcing.

Pertanyaannya tentang guna klub motor: “sebagai ajang hobi dan memperluas pergaulan,” ini benar. Dan wajarnya, sebagai seorang guru dia tahu benar tentang manfaat mengembangkan hobi positif dan pergaulan luas.

Dari kalimat itulah seharusnya dia masuk untuk membuat kalimat ungkapan yang mengingatkan tentang hal-hal yang bisa mengubur manfaat dari klub motor. Salah satunya, misalnya, menjelaskan tentang sikap arogansi di jalan raya yang bisa menyoreng aspek positif klub motor.

Perlu diketahui bahwa sikap bikers yang arogan juga tidak disukai kebanyakan bikers.

Salam.
Gareng.

Menurut KHS sih kesalahan bu Ismeiti Riska cuma satu yakni dia lupa menyelipkan kata OKNUM sehingga tidak ada yang baper dan kebakaran jenggot terkait statusnya. Selain itu mungkin wawasan beliau perlu ditambah terkait sepak terjang klub/komunitas motor yang bersifat positif selain ugal-ugalan dijalanan. Sebutlah ada bakti sosial, bhakti lingkungan hijau dan beragam kegiatan positif lain yang pernah dilaksanakan.

Sementara bagi oknum biker di bengkulu khususnya HFR Bengkulu dan SMC Bengkulu, saya kira tidak perlulah sampai harus membuat surat pernyataan dan bermaterai. Mending cukup diajak ketemuan saja, silaturohim dan ngobrol sambil ngopi-ngopi sambil diskusi mengenai sisi-sisi positif biker. Karena apa yang ditulis ibu guru tersebut memang nyata terjadi di masyarakat. Sehingga lebih elok untuk juga meminta maaf mewakili oknum biker arogan tersebut. Jadi dalam hal ini semua saling intropeksi dan menahan diri.

Semoga ini kasus persekusi yang terakhir khususnya yang dilakukan oleh oknum biker bahkan mengatasnamakan biker nusantara…weleh-weleh.  Sudah semestinya bu Guru itu digugu dan ditiru nasehat dan petuahnya brosis…

Maturnuwun

baca juga ;

Comments

comments

Tentang setia1heri 5684 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

3 Comments

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Bu guru protes karena dibikin jengkel konvoi motor disuruh minta maaf, yang konvoi mengapa tidak minta maaf juga? menutupi kejahatan itu jelek | Mengupas soal motor
  2. Kasus si bu guru harus meminta maaf karena terganggu konvoi motor banyak yang menyayangkan dan yang mendatangi jadi diprotes banyak rider dan blog | Mengupas soal motor
  3. Surat bermaterai di robek, kasus persekusi bu Guru Tika Meiriska oleh oknum biker bengkulu berakhir damai – setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..