Misteri Perairan Masalembu? Tragedi kapal terbakar itu terulang

Misteri Peraiaran Masalembu? Tragedi kapal terbakar itu terulang. Kebakaran KM Mutiara Sentosa 1 yang terjadi di perairan Masalembu Sumenep, Jumat (19/5/2017) mengingatkan kejadian serupa 36 tahun silam.  Yupz…Tanggal 27 Januari 1981 Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II juga mengalami kebakaran di sekitar Kepulauan Masalembu. Ada apa dengan perairan Masalembu yang bagi sebagian orang menyebutnya sebagai Segitiga Bermuda versi Indonesia. Monggo disimak.

Saat itu KMP Tampomas II bertolak dari Dermaga Tanjung Priok, Jakarta menuju Ujung Pandang, Makasar. Namun disekitaran perairan masalembu terjadilah bencana kebakaran hebat yang menyebabkan kapal tenggelam. Tim penyelamat memperkirakan 431 orang tewas (143 mayat ditemukan dan 288 orang hilang bersama kapal), sementara 753 orang berhasil diselamatkan.

Tragedi kebakaran yang menimpa KM Mutiara Sentosa 1  berada di titik 05°33.01 S – 114° 34.25 E atau 3 mil timur laut Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura. Kapal nahas itu membawa 44 awak kapal dan 134 penumpang serta sejumlah kendaraan. Belum diketahui pasti berapa jumlah korban jiwa namun nelayan Masalembu menemukan 5 orang yang diduga korban. Sedangkan korban selamat sudah diamankan di KM Dharma Kencana IX dan beberapa ada yang dirawat di Puskesmas Masalembu.

Misteri Perairan Masalembu

Benar tidaknya di kawasan Masalembo terdapat fenomena misterius “Segitiga Bermuda” masih dalam perdebatan. Yang jelas angkernya kawasan Perairan Masalembu tidak lantas dikaitkan dengan masalah metafisika.

Pasalnya ada teori yang menyebutkan jika faktor alam di kawasan tersebut memang berpotensi menimbulkan bencana.

Kawasan Masalembo dicurigai sebagai titik munculnya fenomena alam yang disebut air pocket atau kantung udara.

Air pocket adalah kondisi di mana udara mengalir dalam kecepatan tinggi.

Pesawat yang kebetulan terbang di atasnya bisa dengan tiba-tiba tersedot ke bawah atau terpental.

Lantas perairan di kawasan tersebut juga berbahaya dengan adanya perairan dalam yang berputar.

Hanya saja kedua fenomena alam tadi belum dipastikan sebagai penyebab dari segala rentetan musibah.

Pasalnya sebelum penelitian atas bangkai pesawat atau kapal dilakukan, belum ada yang bisa memastikannya.

Sementara penelitian untuk kebutuhan ini aja masih sulit dilakukan mengingat bangkainya ada yang raib dan tenggelam.

Yang jelas fenomena Segitiga Bermuda versi Indonesia untuk sementara ini masih seru untuk dibahas.

Pasalnya, selain kawasan Masalembo, masih ada dua kawasan lagi yang dianggap berbahaya untuk transportasi udara dan laut. Kawasan tersebut adalah gugusan pulau Katangkatang di Sumatera Barat dan perairan Liukang Tangayya Pangkep di Jawa Timur.

Di gugusan pulau Katangkatang kabarnya pernah ada juga pesawat yang raib, yaitu pesawat milik Merpati Airlines.

Artikel ini pernah dimuat di Majalah Hai edisi XXXI, Februari 2007

sumber : tribunnews.com

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5690 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

Be the first to comment

Monggo dikomeng gans..