Impresi boncengan Yamaha Aerox 155 VVA versi standar rute Surabaya – Tretes

Impresi boncengan Yamaha Aerox 155 VVA versi standar rute Surabaya – Tretes tahun 2017. Hari Sabtu, 11 Maret 2017 para blogger diajak PT STSJ selaku main diler Yamaha di Jawa Timur dan NTT untuk ngincipi Yamaha Aerox series. Rute yang dipilih yakni menuju Tretes, Pasuruan via Sidoarjo dari diler Sentral Yamaha Dupak, Surabaya. Nah berikut impresi KHS ketika berboncengan dengan Mas Hari dari harian Surya melibas jalanan dari Surabaya menuju Tretes tempat dimana acara One Night Gathering with Yamaha Aerox 155 VVA.

Ergonomi

Tinggi KHS sekitar 175 cm dengan mudah bisa menapak di Yamaha Aerox 155 VVA warna kuning (yellow) ini yang memiliki ground clearane 142 mm. Tipe jok yang bertingkat membuat pantat langsung nancap dan pas posisinya. Berbicara tingkat keempukan jok terasa lebih empuk bila dibandingkan dengan NMAX.  Posisi kemudi juga mudah diraih dan terasa nyaman khas motor matic dimana posisi tangan tidak terlalu lurus dan juga tidak terlalu menekuk. Posisi kaki memang tidak sebebas Yamaha NMAX namun standarlah seperti matic pada umumnya.

Ketika posisi ON terdengar raungan mesin bluecore yang lebih halus bila dibandingkan dengan generasi NMAX sebelumnya meskipun secara basic mesin sama. Maklum penyematan teknologi Smart Motor Generator (SMG) ini memang terasa bedanya masbrow dan mbaksis. Dashboar menampilkan layar yang luas sehingga mudah dilihat seperti fitur speedometer, tachometer, jam, odometer dan average consumption.dll

Impresi

Sebelumnya bobot KHS sekitar 65 kg sedangkan mas Hari sekitar 75 kg juga sehingga akan berpengaruh terhadap handling motor. Keluar dari Sentral Yamaha Dupak langsung dihadapkan dengan kondisi padat merayap di sekitar Pasar Turi dan PGS. Badan Yamaha Aerox sudah jelas gambot namun cukup mudah dibuat manuver ditengah kepadatan lalu lintas. KHS membuktikan itu meskipun dalam kondisi berboncengan yang menyusuri jalan panglima sudirman, darmo, ahmad yani hingga terakhir di Gedangan Sidoarjo. Intinya Yamaha Aerox bisa dibuat selap-selip menerobos kemacetan. Karena kondisi lalu lintas KHS hanya bermain di speed sekitar 50 -60 km/jam saja gans

Rombongan pun berlanjut hingga di daerah Lumpur Lapindo alias Porong, Sidoarjo. Kontur jalanan disini bergelombang sehingga bisa buat test dual shockbreaker belakang. Menurut KHS shockbreaker nya terlalu empuk bila dibandingkan dengan NMAX sehingga terkadang terdengar suara hentakan ketika menghajar lubang dalam. Namun KHS jamin masih nyaman buat boncengan dengan bobot sebagaimana kami berdua. Terlebih bila jalannya bergelombang alias bumpy maka terasa yahut gans…hehehe. Kondisi jalan bergelombang berlanjut hingga ke arah Petungasri, Pandaan mantemans. Karena kondisi jalan KHS tidak bisa mengeksplorasi speed dan juga kedalaman tarikan gas. 

Dari Petungasri, Pandaan naik keatas menuju Tretes. Kondisi lumayan ramai namun cukuplah untuk sedikit bermain-main dengan tarikan gas. Dalam kondisi berboncengan mesin 150 cc 4 stroke SOHC ini cukup bertenaga melibas tanjakan. KHS sempat melihat angka 86 km/Jam ketika menanjak ini meskipun tarikan gas masih tersisa. Oia mantemans salah satu yang menarik dari Yamaha Aerox 155 VVA ini akan muncul tulisan VVA (Variable  Valve Actuation) pada 6.000 RPM. Dan disinilah torsi dari Aerox baru muncul layaknya mini turbo…hehehe.

 

Ketika melibas tikungan dan tanjakan, Yamaha Aerox ini terasa nyaman dibuat manuver miring-miring alias cornering tanpa terasa kwatir. Tidak terasa kalau sedang mengendarai matic gambot dan handling juga tidak kaku. Penyematan sistem pengereman disc brake bagian depan dan tromol dibagian belakang cukup membantu dalam mengendalikan motor meskipun late brake alias pakem smooth masbro dan mbaksis.

Konsumsi BBM

Jarak antara Surabaya – Tretes di odometer sekitar 59 km. Dengan bobot total sekitar 135 kg dan dengan kondisi jalanan yang padat merayap, ramai lancar, tanjakan dan tikungan terlihat di dashboard average-nya mampu menorehkan angka 32.9 km/l. Ini apakah sudah direset atau kalibrasi sebelumnya KHS tidak tahu yah mantemans. Angka segitu tentu standarlah bagi boncengan dan kondisi jalanan yang disebutkan sebelumnya. Catatan BBM yang digunakan merupakan jenis Pertamax. 

Berangkat dari Surabaya sekitar jam 13.15 WIB menembus kepadatan weekend mulai dari Dupak hingga Gedangan, Sidoarjo. Rombongan sempat istirahat di Yamaha SIP Sidoarjo pada jam 14,38 WIB yang kemudian dilanjutkan menuju Tretes hingga sampai di hotel Tretes Raya sekitar jam 15.45 WIB. Kurang lebih waktu yang dibutuhkan sekitar 2,5 jam mantemans. 

Demikianlah mantemans Impresi boncengan Yamaha Aerox 155 VVA versi standar rute Surabaya – Tretes tahun 2017.

Maturnuwun

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

8 Comments

  1. Assalamu’alaikum

    Mau nanya kang, Itu dek aerox apa sempit & mentok dengkul? Klo dibanding vario 150 lebih sempit mana kang? Di foto kok kelihatan mentok di tulang kering gitu.. Suwun

Monggo dikomeng gans..