Wah…mobil pribadi bawa barang ini kena tilang polisi…weleh2

Sebuah akun instagram menceritakan kejadiannya Muhammad Fahmi Muzakki yang ditilang oleh polisi karena membawa barang dalam mobil pribadinya. Alasannya pak polisi karena mobil pribadi tidak boleh dipakai memuat barang sehingga mesti kena telang….weleh-weleh. Belum diketahui kapan dan dimana tekape ini terjadi. “milik pribadi aja ditilang apalagi hasil nyuri” gerutunya.

mobil pribadi dari jakarta bawa barang kena tilang polisi tahun 2016

Postingan instagram diatas membuat Didik Susanto membuat sebuah curcol dalam bentuk surat terbuka. “Saya tidak mengakui negara tai ini”. Berikut selengkapnya curcolnya :

***Saya Tidak Mengakui Negara Tai Ini***

Habis belanja alat musik, kena tilang karena mobil penuh barang? Tai!

//itu mungkin hanya oknum polisinya saja yg iseng2 cari duit//
Tai lah. Semua polisi sama saja.
Iya. Saya generalisir SEMUA POLISI, biar mereka semua ikut malu, ikut berusaha mengubah kondisi tai ini, tidak lalu lepas tangan berlagak bego (atau asli bego) sambil ngomong, “Itu kan bukan saya.” <<<jawaban tai.

//itu polisi kan cuma menegakkan peraturan//
Hanya manusia tai yg mau menegakkan peraturan tai.
Kalau saya belanja satu set alat musik dari toko trus gimana bawanya ke rumah?
Bawa satu per satu bolak balik?
Pakai jasa paket? Mahal tai!
Sewa mobil barang? Mahal tai!
Mobil2 waktu musim mudik, barang2 sampai numpuk ke atas kemana tilangnya?

//harusnya komplain disampaikan kepada mereka pembuat peraturan dan kebijakan//
Ya. Semua. Manusia tai membuat peraturan tai.
Presiden, DPR, kepolisian, sampai ke eksekutornya, polisi, semua yg terlibat dengan peraturan tai ini ya tai semua. Keluarganya makan hasil tai. Biar ikut malu. Harus ikut malu.
Gak terima? Silakan polisikan (baca: silakan tai-kan).

*Nasehat orang tua saya dulu, “Jadilah apapun yg km mau, asal jangan jadi polisi.”

//kalau km gak mengakui negara ini, kenapa gak pindah saja ke negara lain//
PASTI PINDAH!
Dulu saya gak bisa milih mau dilahirkan di negara mana. Jadi, sekarang, ketika tanggung jawab saya di negara tai ini selesai semua dan ternyata masih ada peraturan tai seperti ini, saya pasti pergi.

//negara ini tidak butuh pengakuanmu, pengakuanmu tidak penting, negara ini tetap ada entah km akui atau tidak//
Ini pernyataan sikap.
Sikap saya jelas penting bagi saya, manusia yg bukan tai harus mengambil sikap, kalau tai ya cuma mengambang mengikuti air yg membawanya.
Jadi, kalau ini tidak penting buat negara dan para tai lainnya, saya tidak peduli.

Dan seperti halnya Emha Ainun Nadjib, saya juga mengambil sikap TIDAK MENGAKUI NEGARA INI.

Berikut tanggapan netizen terkait curcol diatas :

“Di Belanda mobil pribadi sedan mau bawa sofa atau kasur atau tempat tidur,kulkas,mesin cuci,selama muat di mobil kita nggak menggangu pengendara lain nggak masalah. Indonesia itu kalau belum nilep uang orang dan korupsi hidupnya belum sempurna!” ujar akun Pingkan Audry

“Kl boleh tau itu ditilangnya d daerah mana y? Terus dapet surat tilang kan biasanya? Bisa minta foto? Bukan apa2 sih cuma jaman sekarang banyak orang2 caper yang ngepos model beginian cuma cari sensasi doang..
Kan tai… ” sangsi oleh akun Alexander Abraham Augusta.

Semoga ada klarifiksi dari pihak pak polisi terkait kejadian ini terutama terkait pasal penilangan terkait mobil pribadi untuk mengangkut barang.

Maturnuwun

————————

Contact KHS :
Main blog : http://www.setia1heri.com
secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : [email protected] ; [email protected]
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : setia1heri
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 584929B8

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

12 Comments

  1. Aturan sudah benar, dibuat untuk MELINDUNGI masyarakat. Tapi kalo kasus ini sih jelas cari-cari kesalahan karena penegakannya bukan bertujuan yntuk melindungi masyarakat tapi untuk kejar setoran..
    FYI: Polisi sekarang rata-rata harus kejar setoran kepada pimpinan tiap bulan sekian rupiah, sisanya masuk kantong sendiri.. kalo nggak sisa ya cari-cari tilangan, bahkan alasanya nggak masuk akal, misal: Ninja 250 Fi spakbor kependekan padahal asli bawaan pabrik, cb150r new lampu putih juga ditilang padahal bawaan pabrik juga..

    Bersyukurlah karena pengalaman pribadi, ngumpul di kost teman pas ultah tahu-tahu ada grebekan narkoba krn satu orang sudah masuk target operasi, alhasil semua se kos digelandang ke kantor polisi, untuk meyakinkan polisi bahwa yang lain tidak ikut-ikutan tiap orang kena 100jt dibayarkan lewat jasa pengacara.. hedeh..!

  2. Yg buat curcol dri lahir sampai besar pasti makannya tai, jdi wajar lah pikirannya tai juga wkwkwk

    • Yg perlu didemo itu peraturannya.. undang” ttg mobil penumpang bawa barang.. ini sdh keterlaluan sering dimanfaatkan oknum.. padahal selama memenuhi syarat tertentu sebaiknya boleh” saja bawa brg.. masa org suruh jalan kaki bawa brg naik motor jg bw brg blh asal jgn over… menurut sy undang” ini perlu di revisi..

  3. Apa perlu kita melakukan protes demo besar besaran untuk membubarkan satuan polisi lalulintas??? Mereka slalu menjajah kita tatkala kita berada di jalan raya, bukan nya memberikan keamanan dan kenyamanan pada kita warga negara Indonesia.

  4. Sama Bosss,saya juga kena denda 500 Rb gara 2 bawa alat kesenian jg di Polres Tulang Bawang tgl 28-10-17

Monggo dikomeng gans..