Keajaiban Istighfar

kejaiban istighfarImam Ar-Rabi’ bin Shubaih rahimahullah bercerita:
Seorang lelaki pernah mengadukan musibah musim paceklik kepada Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, maka beliau berkata kepadanya: Beristighfarlah kepada Allah! Sedangkan lelaki lain mengeluhkan kefakiran kepada beliau, dan beliaupun menasehatinya: Bersitighfarlah kepada Allah! Lalu orang ketiga datang kepada beliau seraya berkata: Tolong doakan saya agar Allah mengkaruniakan anak kepada saya. Dan beliaupun tetap menganjurkannya dengan berkata: Beristighfarlah kepada Allah! Sampai kepada orang keempat yang mengadukan kekeringan kebunnya, beliau tetap tidak berubah dengan nasehatnya: Beristighfarlah kepada Allah! Sehingga kamipun menanyakan hal itu kepada beliau (mengapa nasehatnya kepada semua yang datang dengan kepentingan yang berbeda-beda hanya istighfar saja?).
Beliau lalu menjawab: Aku justru tidak berkata apapun dari pendapatku sendiri. Melainkan Allah-lah Yang Berfirman dalam surah Nuh (yang artinya): “Maka aku (Nabi Nuh ‘alaihissalam) katakan kepada mereka: ‘Beristighfarlah kepada Tuhanmu, – sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun – , niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anak bagimu, serta mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10 – 12).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda (yang artinya): “Barangsiapa meng-ajeg-kan istighfar, niscaya Allah akan mengadakan baginya untuk setiap himpitan hidup solusi dan jalan keluar, untuk setiap kegundahan ke-terlepas-an dan keter-bebas-an, serta memberinya rezeki secara tidak ia duga” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma).

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkisah: Aku sering menyaksikan Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyah) – semoga Allah mensucikan ruhnya -, ketika menghadapi masalah-masalah yang berat dan sulit, beliau selalu cepat-cepat bertobat kepada Allah, memperbanyak istighfar, beristighatsah kepada Allah, bersandar kepada-Nya, mengharap turunnya kebenaran dari-Nya, dan memohon dibukakannya simpanan-simpanan rahmat-Nya. Dan biasanya tidak lama setelah itu, bantuan ilahi pun segera turun secara beruntun, dan beragam kemudahan Allah datang menhampiri beliau, Sehingga beliau tinggal memilih dan memulai dari mana saja yang beliau suka.

Sementara itu Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah sendiri berkata: Saat ada masalah yang amat pelik dan rumit, yang sampai membuatku merasa “buntu” dan seakan-akan terkunci pemecahannya bagiku, maka akupun langsung beristighfar kepada Allah sebanyak 1000 kali atau lebih atau kurang, sampai Allah membukakan pintu solusi dan memecahkan masalah tersebut untukku.

Maka mari tak henti mengetuk terus pintu-pintu langit demi turunnya curahan rahmat yang kita harap, juga mari hilangkan faktor-faktor penghalang rahmar, taufik dan barakah Allah dari diri kita (utamanya dosa-dosa kita yang tak terhingga), dengan senantiasa meng-ajeg-kan istighfar spesial sebanyak-banyaknya, dengan niat yang seikhlas-ikhlasnya dan motivasi yang sekuat-kuatnya! Semoga Allah Ta’ala menerima istighfar-istighfar kita, memenuhi raja’ dan pengharapan kita, lalu mencatatkan kita dalam daftar hamba-hamba-Nya yang layak dan pantas untuk menerima curahan rahmt-Nya, sehingga Dia-pun berkenan menurunkan karunia taufik dan barakah dari-Nya kepada kita semua! Aamiin aamiin ya Rabbal ‘alamin, birahmati-Ka ya Arhamar-rahimin!

sumber :

fb Ahmad Mudzoffar Jufri

Baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

3 Comments

Monggo dikomeng gans..