Profil Lengkap 4 Cagub-Cawagub Jawa Timur (Pemilukada 2013)

Jangan lupa manteman nawak-nawak yang ada di Jawa Timur bahwa tanggal 29 Agustus ini kita nyoblos. Coblosan ini tentu akan sedikit banyak berpengaruh untuk pembangunan jawa timur 5 tahun kedepan. Agar kita tidak seperti memilih kucing dalam karung maka monggo dicermati bagi yang ingin tahu profil masing-masing calon pasangan. Sekali lagi KHS mencoba merangkum dari berbagai sumber untuk menyajikan informasi terkait calon pemimpin kita ini.

Bagi yang punya hak pilih dan tidak ada halangan maka silahkan ke bilik terdekat hari kamis, 29 Agustus 2013 tersebut. Jer basuki mawa beya ….Ayo nyobloss. Dan perlu diperhatikan bersama meskipun beda pilihan dan kepentingan paseduluran dan keguyuban Jawa Timur adalah yang oetama.   Langsung saja di sruput dan cermati para calon pemimpin kita ini. Cekidot :

Nomor urut 1 = Soekarwo-Saifullah Yusuf

Soekarwo (Pak Dhe Karwo)

Saifullah Yusuf  (Gus Ipul)

Nama Lengkap:
DR. H. Soekarwo M.HumPanggilan:
Pakde KarwoTempat Lahir
Madiun, Jawa TimurTanggal Lahir:
Jumat, 16 Juni 1950Agama:
IslamZodiac:
GeminiKewarganegaraan:
WNI
Istri:
Dra. Hj. Nina Kirana M.SiAnak
– Ferdian Timur Satya
– Karina Ayu Paramita
– Kartika Ayu PrawitasariPendidikan:
—   SR Negeri Palur Madiun (1962)
—   SMP Negeri 2 Ponorogo (1965)
—   SMAK Sosial Madiun (1969)
—   Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya (1979)
—   Pascasarjana Jurusan Hukum di Universitas Surabaya (1996)
—   Doktor Jurusan Hukum di Universitas Diponegoro Semarang (2004)

Pengalaman Organisasi:
—   GMNI Koordinator Universitas Airlangga Surabaya (1976)
—   Ketua DP KORPRI Jawa Timur (2005)
—   Ketua Umum IPSI Jawa Timur (2006)
—   Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) 2010-2014

Karir:
—   Kepala Cabang Dinas Pendapatan Surabaya Selatan (1983–1994)
—   Kepala Subdinas Perbankan, Dinas Pendapatan Surabaya (1994–1997)
—   Kepala Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Jatim Pusat (1997)
—   Kepala Dinas Pendapatan Daerah Jatim (2001-2003)
—   Sekretaris Daerah Provinsi Jatim (2003–2008)
—   Komisaris Utama Bank Jatim (2005–2009)
—   Gubernur Jawa Timur (2009 – sekarang)

Nama Lengkap:
Drs. H. Saifullah YusufPanggilan:
Gus IpulTempat Lahir:
Pasuruan, Jawa TimurTanggal Lahir:
Jumat, 28 Agustus 1964Agama:
IslamZodiac:
VirgoKewarganegaraan:
WNIIstri:
Hj. Ummu FatmaAnak:
– Selma Halida
– M Falihuddin Daffa
– M Raihan Hibatullah
– M Farrelino Ramadhan

Pendidikan :
—   Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang (1979)
—   Sekolah Menengah Pertama Islam Pasuruan (1981)
—   Sekolah Menengan Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan (1985)
—   Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta (2003)

Pengalaman Organisasi:
—   Ketua Senat Fisip Unas Jakarta (1988-1990)
—   Ketua HMI Cabang Jakarta (1990-1992)
—   Salah Satu Ketua Pimpinan Pusat IPNU (1990–1995)
—   Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor (2000-2005)
—   Sekretaris Jendral Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2004)
—   Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor (2005-2010)
—   Salah Satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-2015

Karir:
—   Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (2004–2007)
—   Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2007-2009)
—   Wakil Gubernur Jawa Timur (2009 – sekarang)

Sumber : http://ilovekarsa.com/profil-karsa

Nomor urut 2 =  Eggi Sudjana-Muhammad Sihat

Eggi Sudjana

Muhammad Sihat

Dr. Eggi Sudjana, S.H., M.Si.Tokoh yang akrab dipanggil Bang Eggi ini lahir di Jakarta pada tgl 3 Desember 1959. Aktifis yang mempunyai motto HIDUP MULIA atau MATI SYAHID ini adalah aktifis pelopor pencabutan pasal 134 & 136 KUHP tentang penghinaan Presiden RI, yang saat ini telah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. 013-022/PUU-IV/2006.Kehidupan Bang Eggi tidak jauh dari aksi unjuk rasa dan aktivitas politik.Berikut rekam jejaknya :- 1994 : Memimpin 10 ribu massa ummat Islam menduduki Istana Presiden menuntut pembubaran SDSB. Menjelang Sidang Istimewa MPR th 1999, ia memimpin long march Forum Bersama Ormas Islam menuju gedung DPR-MPR.
– 1998 : Mendirikan PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia) dan menjadi presiden pertamanya untuk masa 1998-2004.
– 2001 : Mendirikan TPM (Tim Pembela Muslim).
– 2002-2004 : Menjadi Tim Ahli Menakertrans RI
– 2002-2007 : Anggota Majelis Pakar DPP PPP.
– 2006-2011 : Ketua Majelis Syuro PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia)
– 2006-2011 : Ketua penasehat SPDSI (Serikat Pedagang Seluruh Indonesia)
– 2008-2013 : Panglima LEPAS (Laskar Empati Pembela Bangsa)
– 2008-2013 : Wakil Presiden KAI (Kongres Advokat Indonesia)

Di sela-sela kesibukannya yang begitu padat ia sempat menulis beberapa karya ilmiah, diantaranya :
1. Peningkatan Kwalitas Pelaksanaan HAM dan Demokrasi Pancasila
2. Transformasi Gerakan Politik Mahasiswa Indonesia
3. Buruh Menggugat Perspektif Islam
4. Islam Fungsional
5. Politik kekerasan dan Terorisme Negara.

Pendidikan:

-Lulusan SDN Johar Baru Jakarta tahun 1972.
-Lulusan SMPN 76 Jakarta tahun 1975.
-Lulusan SMAN 30 Jakarta tahun 1979.
-Lulusan Jurusan Hukum, pada Fakulas Hukum Universitas Jayabaya University Jakarta 1985.
-Registrasi sebagai mahasiswa untuk tingkat Pasca Sarjana di Program Sosiologi TU Berlin, Jerman pada tahun 1990.
-Lulusan S-2 pada Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Universitas Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1994.
-Lulusan S-3 pada Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Program, Universitas Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2004.

Nama Muhammad Sihat memang tidak banyak dikenal masyarakat luas. Maklum, pria kelahiran Sumenep, Madura, ini hanya pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Surabaya. Karier terakhirnya adalah Camat Benowo, setelah sebelumnya menjabat Camat Sukomanunggal.Sihat menekuni profesinya sebagai abdi negara sejak 1968. Akhir-akhir ini nama alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) 1982 itu kerap disebut-sebut orang karena maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Jatim. Di Pilgub Jatim berpasangan dengan Eggi Sudjana dari jalur independen. Proses “perkawinan” Eggi-Sihat berliku-liku.

Memang sudah lama Sihat mengidolakan sosok Eggi yang juga berprofesi sebagai pengacara. Di mata Sihat, Eggi merupakan pengacara yang konsen memperjuangkan hakhak rakyat kecil. Terutama rakyat yang berjuang mendapatkan legalitas atas tanah miliknya. Kondisi ini dinilai sama dengan semangat Sihat. Ketika menjadi camat, Sihat antikompromi dengan pengusaha yang berurusan dengan wong cilikpemilik tanah yang diincar untuk kepentingan bisnis. Meski punya kesamaan latar belakang memperjuangkan hak-hak rakyat, Sihat tidak langsung bisa ‘berjodoh politik’ dengan Eggi.

Sumber :  http://jatim1.com/profil/ Sumber : http://www.koran-sindo.com/node/316555

Nomor urut 3 = Bambang DH-Said Abdullah

Bambang DH

MH Said Abdullah

Bambang Dwi Hartono atau sering disingkat Bambang D.H. (lahir di Desa Tegalombo, Pacitan, 24 Juli 1961; umur 51 tahun) adalah Wakil Walikota Surabaya dari28 September 2010 hingga mengundurkan diri pada 6 Mei 2013. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Walikota sejak tahun 2002-2005 dan 2005-2010 (2 periode).Ia resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai wakil wali kota kepada DPRD Kota Surabaya pada 6 Mei 2013 karena maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dari PDI Perjuangan berpasangan dengan Said Abdullah.

Bambang D.H. dikenal sebagai Walikota yang visioner.Dia banyak menggarap isu populis, mulai menata drainase kota secara besar-besaran untuk antisipasi banjir, menata taman taman kota, memperbaiki sekolah, rumah sakit, dan terminal, hingga menggratiskan biaya sekolah dasar dan menengah.- Wakil Walikota Surabaya masa jabatan 2000-2002, mendampingi Walikota Sunarto Sumoprawiro.
– Walikota Surabaya ke-22, masa jabatan 2002-2010.
– Wakil Walikota Surabaya masa jabatan 2010-2013, mendampingi Walikota Tri Rismaharini yang sebelumnya dikenal sebagai kader Bambang.
– Meninisiasi rencana pengembangan Kota Surabaya yang lebih humanis dengan jalur pedestrian yang lebar, membuka gorong-gorong peninggalan Belanda dan mencabut ijin belasan SPBU yang ada di jalur hijau.
– Mengangkat Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya yang berusia muda.
– Mempelopori pengembangan Kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) sebagai kawasan konservasi dalam kota terbesar di Indonesia.

Nama MH Said Abdullah sudah tak asing lagi dalam dunia perpolitikan tanah air. Pria Madura yang nasionalis dan pengagum Bung Karno ini adalah wakil rakyat dari daerah pemilihan XI Madura, Jawa Timur.Kini Said tercatat sebagai salah seorang anggota Komisi VIII DPR RI. Pria kelahiran Sumenep, Madura 22 Oktober 1962 buah hati pasangan Abdullah Syekhan Baqraf dan Ibu (Alm) Fatimah Gauzan punya cerita panjang dalam hidupnya.Said menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Sumenep. Pendidikan tingkat dasar diselesaikan di Sumenep. Kemudian dia melanjutkan SMP juga di Sumenep. Sekolah lanjutan atas pun diselesaikan di kota paling Barat pulau Madura ini.Minat Said dalam dunia politik terlihat sejak remaja. Dia aktif berorganisasi sejak SMA. Dia pernah menjadi Sekretaris OSIS SMA (1981). Berkat ketekunan dan kegigihannya, dia pernah menjadi ketua DPC Banteng Muda Indonesia , Kabupaten Sumenep (1982-1985).

Minat Said berorganisasi terbawa terus hingga tamat SMA. Pada tahun 1984, Said terpilih menjadi Ketua DPC Majelis Muslimin Indonesia Kabupaten Sumenep. Sejak itu karir politiknya terus melejit. Sebagai politisi yang nasionalis, ia memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).Said terpilih menjadi juru kampanye nasional PDI pada 1987. Tanpa pernah lelah ia mengarungi lautan perpolitikan yang penuh tantangan. Karir politiknya dari waktu ke waktu semakin bersinar. Pada tahun 2004, Said terpilih sebagai anggota DPR RI. Kala itu, ia dianggap oleh pengurus DPP PDI P punya prestasi gemilang, karena berhasil merebut kursi di Sumenep.

Di kalangan teman-temannya, politisi Madura ini dikenal pandai bergaul. Pergaulannya lintas batas karena dia berteman dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan etnis, kultur, agama dan aliran politik. Dia seorang sosok pendobrak (prime mover) yang bisa menerobos tembok-tembok primordial. Itulah sebabnya dia dijuluki sosok lintas batas oleh wartawan, dan Sekjen PDIP menyebutnya mutiara dari Timur.

Said mengaku sangat mengagumi Soekarno. Bahkan, ia memiliki foto khusus mantan Presiden Republik Indonesia ini dalam ukuran besar. Tidak hanya itu, Said memiliki koleksi buku-buku Bung Karno. Selain mengoleksi, dia juga rajin membolak-balik halaman demi halaman dari koleksinya itu.

Saya melihat Soekarno itu punya ajaran spesifik dan hebat, yaitu nasionalis yang relegius,pujinya. Tidak heran dia menyebut dirinya sebagai anak ideologis Bapak Proklamator itu. Bahkan saking kagumnya pada Bung Karno, tanda tangan politisi asal Madura ini bertuliskan Soekarno.

Selengkapnya silahkan klik link sumber dibawah…

Sumber : http://www.bambangsaid.com/index.php/profil-bambang-said-untuk-jatim-jempol/profil-bambang-said-untuk-jatim-jempol.html Sumber : http://www.bambangsaid.com/index.php/profil-bambang-said-untuk-jatim-jempol/profil-said-abdullah-untuk-jatim-jempol.html

Nomor urut 3 = Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja

Khofifah Indar Parawansa

Herman S Sumawiredja

Dra. Khofifah Indar Parawansa(lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965; umur 48 tahun) adalah Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya.Pendidikan :

  • SD Taquma (1972-1978)
  • SMP Khodijah – Surabaya (1978-1981)
  • SMA Khodijah – Surabaya (1981-1984)
  • Strata I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya (1984-1991)
  • Strata I Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya (1984-1989)
  • Strata II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta (1993-1997)

Karier :

  • Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992-1997)
  • Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997)
  • Anggota Komisi II DPR RI (1997-1998)
  • Wakil Ketua DPR RI (1999)
  • Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999)
  • Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999-2001)
  • Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001)
  • Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006)
  • Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004- 2006)
  • Anggota Komisi VII DPR RI (2006)

Nama Khofifah mulai populer di panggung nasional setelah membacakan pidato sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) dalam SU MPR 1998. Pidato Khofifah itu sangat monumental karena merupakan pidato kritis pertama terhadap Orde Baru di ajang resmi selevel Sidang Umum MPR.
Khofifah berbicara kritis. Dia mengkritik Pemilu 1997 yang penuh kecurangan. Perempuan cerdas itu melontarkan ide-ide demokratisasi. Dia juga berbicara lantang seperti para mahasiswa yang marak demonstrasi di jalan. Mungkin Khofifah masih terbawa oleh suasana sebagai mahasiswa. Maklum, saat itu umurnya masih muda, 33 tahun. Pidato Khofifah memang sangat monumental. Para anggota MPR yang didominasi Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI, dan Fraksi Utusan Golongan terperanjat dengan pidato yang menohok jantung Orde Baru itu.

Yang paling terkejut adalah Fraksi ABRI. Maklum, yang dibacakan Khofifah sangat berbeda dengan naskah yang diterima oleh Cilangkap (Mabes ABRI) dari FPP. Di era Orba semua pidato di depan institusi resmi atau di depan publik terlebih dahulu diserahkan ke Cilangkap . Mengapa naskah pidato yang dibacakan Khofifah berbeda dengan yang diserahkan ke Cilangkap? Ternyata ada ceritanya. Setelah ditunjuk menjadi juru bicara FPP, perempuan kelahiran Surabaya itu menerima naskah pidato resmi. Salinan pidato itu juga diserahkan ke Cilangkap.

Khofifah mempunyai kebiasaan selalu membaca berulang-ulang sebelum tampil di muka umum. Bahkan, di rumahnya pun dia membuat simulasi. Isi pidatonya memang memuji-muji pemerintah Soeharto. “Bahkan, pembantu saya berkomentar, kok hanya memuji,” cerita Khofifah.
Sebelum dibacakan di depan MPR, naskah itu juga dibaca secara resmi dalam forum internal anggota FPP. Di depan koleganya itu, suara Khofifah tak keluar. Sejumlah anggota FPP langsung mengusulkan agar Khofifah diganti. Namun, beberapa tokoh senior FPP saat itu, seperti Yusuf Syakir dan Hamzah Haz, tetap mempertahankan Khofifah. Lantas, Khofifah diajak bertemu dengan Ismael Hasan Metareum (ketua umum PPP) waktu itu.

(selengkapnya klik di link sumber..)

PAK HERMAN, JENDERAL POLISI YANG LURUSInspektur Jenderal Polisi Herman Surjadi Sumawiredja. Warga Jawa Timur tentu masih ingat nama dan sosok yang satu ini. Dia adalah “bintang” dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2008. Bukan karena dia menjadi salah satu calon gubernur atau wakil gubernur, tapi karena keberaniannya membongkar manipulasi Daftar Pemilihan Tetap (DPT) dan praktik kecurangan lain yang terjadi dalam “pesta demokrasi” yang mengantarkan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa) menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Herman yang saat itu menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Wahyudi Purnomo, sebagai tersangka kasus DPT Fiktif Pilgub Jatim. Polda Jatim saat itu menemukan 345 ribu dari 1,24 juta pemilih yang terdaftar dalam DPT di Bangkalan dan Sampang tidak benar. Artinya, hampir seperempat pemilih dalam putaran ketiga Pilgub Jatim di kedua kabupaten di Madura itu akal-akalan.

Kecurangan dalam Pilgub Jatim 2008 tidak sekadar diketahui Herman dari laporan tim sukses pasangan Khofifah-Moedjiono (KaJi) atau Panwaslu, tapi juga dari tim kepolisian yang diterjunkan untuk mencari bukti hingga ke level masyarakat bawah. Herman sendiri turun langsung ke lapangan, bahkan menangkap langsung pemilih di bawah umur yang dimobilisasi untuk memilih pasangan cagub-cawagub tertentu.

Banyak pihak yang angkat jempol mengapresiasi langkah Herman dan jajaran Polda Jatim  membongkar kecurangan dalam Pilgub Jatim itu. Tapi, anehnya, Herman justru dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Jatim, padahal empat bulan lagi dia akan pensiun.

Herman diganti Brigjen Pol Anton Bachrul Alam. Tak ada acara pisah sambut bagi mantan Kapolda Jawa Timur itu seperti umumnya  jenderal yang hendak pensiun. Yang terjadi malah sebaliknya, Herman hampir saja diseret Provost dari Mabes Polri karena dianggap telah mencemarkan nama institusi kepolisian.

Herman dianggap membangkang karena tidak mau meralat status Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo dari status tersangka menjadi saksi. Herman yang memiliki segudang prestasi selama berkarir di kepolisian “keukeuh”, memegang kuat keyakinan bahwa polisi harus membela kebenaran dan keadilan. Tapi, dia justru dianggap bersalah. Herman akhirnya memilih mengundurkan diri dari kepolisian.
Selama bertugas, reputasi Herman nyaris tanpa cacat. Kariernya di jabatan strategis dimulai tahun 1999 saat dia menjabat Kapolda Bengkulu. Setahun kemudian Herman ditunjuk sebagai Wakil Panglima Pengendali Aceh, 2000-2001.
Usai bertugas di Aceh kariernya terus bersinar. Dia kemudian dipercaya menjadi Direktur Samapta Mabes Polri. Setelah itu menjabat Kapolda Sumatera Selatan. Dan terakhir menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur sampai akhir Januari 2009.

Selama menjabat Kapolda Jatim, Herman diketahui banyak melakukan terobosan. Misalnya menerbitkan maklumat yang mengatur masalah pelayanan publik. Produk-produk Polda Jatim pun mendapat acungan jempol dari masyarakat dan akan diadopsi untuk program nasional. Sebut contoh SIM keliling, SIM Corner, layanan drive thru, membabat calo di Samsat, Responsible Riding, dan sejumlah terobosan layanan publik lain. Maklumat juga dikeluarkan untuk perang melawan pembajakan dan menegakkan UU hak cipta (HaKI) serta illegal logging.
Bukan hanya itu. Dalam merekrut calon bintara Polri regular dan Akpol, Herman juga melakukan terobosan dengan melibatkan LSM dan akademisi. Cara ini sengaja dilakukan untuk menghindari praktik percaloan penerimaan calon anggota Polri. Herman juga tidak berpangku tangan terkait bencana Lumpur Lapindo.

Ia saat itu turut mendesak agar minta pembayaran sisa ganti rugi korban lumpur Lapindo Brantas segera diselesaikan. Setelah cukup lama pensiun dan tak pernah muncul di media massa, kini ia kembali mengejutkan masyarakat Jatim dengan tampil sebagai calon wakil Gubernur mendampingi Khofifah Indar Parawansa. Selamat berjuang PAK HERMAN….!!!
(Diolah dari berbagai sumber)

Sumber :

Sumber : http://khofifahcenter.com/index.php/profil/herman-surjadi-sumawiredja

Segitu aja manteman…kalau dirasa kurang puas bisa klik langsung sumbernya…hehehe.

Ayo sukseskan pemilu kada Jawa Timur 2013

Maturnuwun

baca juga :

http://archive.kaskus.co.id/thread/893677/

Comments

comments

Tentang setia1heri 5683 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

19 Comments

  1. dowooonee reeek…
    sbg warga yg baik mmg seharusnya menggunakan hak pilih..

    tapi sayang… tgl 26 agustus saya sdh terbang ke Papua lagi 🙁

    btw..acara man teman jatimotoblog di situbondo tgl berapa,kang..?

  2. Kali pertama saya baca blog awak… saya agak kurang bersetuju
    dengan idea2 awak… tapi setelah berkali2 baca…
    saya dah mula faham… saya minta maaf sbb buruk sangka dengan awak selama nie…

5 Trackbacks / Pingbacks

  1. Hari Libur Pemilukada Jawa Timur (19 Agustus 2013) | www.setia1heri.wordpress.com
  2. Hari Libur Pemilukada Jawa Timur (29 Agustus 2013) | www.setia1heri.wordpress.com
  3. Menimbang – nimbang Pilgub Jatim 2013 | Dreamer Princess Diary
  4. Jawa Timur nyoblossss | www.setia1heri.wordpress.com
  5. Selamat dan Sukses pelantikan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2014-2019 | setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..