Antara esmosi dan sisi manusiawi (polling).

Sekedar pengin tahu aja kira-kira apa yang kawan akan ambil sikap menyikapi  kasus sebagai berikut.  Sekedar ilustrasi dimana suatu ketika kita lagi riding dengan santai karena pengin menikmati perjalanan, tak dinyana ada biker alay  yang take alias memotong lajur sehingga kita terpaksa ambil rem mendadak untuk menghindari sruntulan atau tabrakan. Mungkin aja kita hanya mengumpat atau menyumpah serapahi itu alay (seperti postingan disini). Atau aja kita kejar alay tadi untuk sedikit memberikan pelajaran sekedar tempelengan atau tonjokan (seperti juga disini).  Tetapi  maksud ane bukan disininya :mrgreen:

Lanjut, jarak 30 meter didepan ternyata alay tadi kecelakaan . Maklum memang alay maka lampu merah pun ditrabas sehingga bertabrakan dengan mobil didepannya.  Kondisinya cukup parah meskipun alay tadi terlihat masih sadar terhadap apa yang terjadi.  Nah disinilah kira-kira apa yang kawan-kawan akan lakukan :

  1. Berlalu aja sambil dalam hati membatin, “ rasain lu…. “
  2. Berhenti sebentar, menghampiri dan bilang dengan ketus. “ kapokmu kapan…” Setelah itu tetap bergegas melanjutkan perjalanan.
  3. Berhenti dan memberikan pertolongan sambil menghubungi pihak yang berwenang entah polisi atau rumah sakit terdekat.

Monggo kira-kira dengan ilustrasi diatas kawan-kawan akan memilih opsi yang mana antara masih terbawa emosi atau mempertimbangkan sisi manusiawi. 😀 . Postingan ini juga dimaksud untuk belajar mamakai fitur poling yang belum pernah ane coba belajar ngeblog hingga 2 tahun ini :mrgreen:

gambar : touringerkonyol.blogspot.com

Maturnuwun atas partisipasinya

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5684 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

16 Comments

  1. kl udh rame banyak yg nolong ane lewat aja sambil dalam hati rasain luh.. :mrgreen:
    kl ane yg pertama lihat dia jatuh, ane deketin n berusaha nolong sebisa mungkin sambil ngomong makanya ngapain luh sruntulan..tau rasa kan :mrgreen:

  2. wah pilihannya kurang, harusnya pilihan ke 4 ngomong “kapokmu kapan” baru ditolongin, dan kalau bisa ketemu sama keluarganya dan polisi dikasih tahu sekalian kelakuan si alay habis itu baru berlalu. Jadi emosi tersalurkan tapi tetep manusiawi

  3. ditolongin aja.. 😎
    tapi sambil ditanyain, “dik/mas, gimana enak nggak aspalnya? empuk toh? lain kali diulangi lagi ya?” :mrgreen:

  4. jape methe :
    wah pilihannya kurang, harusnya pilihan ke 4 ngomong “kapokmu kapan” baru ditolongin, dan kalau bisa ketemu sama keluarganya dan polisi dikasih tahu sekalian kelakuan si alay habis itu baru berlalu. Jadi emosi tersalurkan tapi tetep manusiawi

    setuju kieh…
    emosi tersalurkan..
    tapi jg menjadi pembinaan bagi alayer itu sendiri..
    dan menjadi kehati-hatian buat keluarganya biar anaknya yg ngalay g ngulangin perbuatannya kembali

  5. aku pilih no.3 dan berdoa semoga dia cepat sadar akan hikmah yang diberikan Allah unutuknya …

1 Trackback / Pingback

  1. Alay itu memang perlu diberi pelajaran ! (hasil poling) « www.setia1heri.wordpress.com

Monggo dikomeng gans..