Dolanan ke Candi Penataran (Blitar, Jawa Timur)

Ini merupakan sekuel kisah perjalanan ane muter-muter Malang, Blitar dan Kediri awal September 2012 kemarin (postingan disini). Sengaja ane pisahkan ceritanya biar bisa lebih banyak mengeksplor sejarah dari candi yang cukup besar di kawasan Jawa Timur ini. Alhamdulillah ane berkesempatan dolanan (jawa red, bermain) ke Candi Penataran bersama kawan-kawan Jatimotobloggerian yang merupakan pengalaman pertamax seorang nubi  yang buta peta dan wisata ini… 😀

Candi Penataran atau ada yang menyebut  Candi Panataran sebenarnya punya nama asli Candi Palah. Hal ini berdasarkan Prasasti Palah yang ada disekitaran candi dimana menyebutkan candi mulai di bangun pada tahun 1194 dengan raja Syrenggra dari Kerajaan Kediri.  Pembangunan candi ini baru selesai ketika masa kerajaan Majapahit sehingga candi ini dibangun melewati 3 masa kerajaan yakni Kadiri, Singasari, dan Majapahit. Candi Penataran merupakan candi Hindu Siwaitis  sebagai tempat pengangkatan raja sekaligus tempat pemujaan kepada Sang Pencipta.

Secara geografis Candi Penataran terletak di lereng barat daya kaki Gunung Kelud. Tepatnya di desa Penataran, Kecamatan Ngegok, Kabupaten Blitar-Jawa Timur. Atau kalau yang punya GPS  bisa dicari di koordinat 8° 00’59.06″ S 112° 12’34.90″ E. Untuk menuju tempat ini kita bisa memakai kendaraan pribadi maupun angkot dari Blitar.  Dari jalan raya gugusan candi tidak terlihat jadi jangan sampai kebablasan atau lebih baik lihat papan nama ketika berada disekitaran Penataran. Memasuki area candi kita tidak dikenai karcis atau tiket tetapi disarankan mengisi buku tamu dan kontak infaq seiklasnya untuk pemeliharaan kawasan candi.

Memasuki area candi kita akan disambut bentangan candi yang cukup luas. Disana banyak relief, arca dan struktur bangunan yang khas pada zaman itu yakni zaman agama Hindu.  Untuk menguatkan asumsi diatas disana terdapat pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana  yang merupakan bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi Hindu. Candi Penataran juga dikenal sebagai tempat sembahyang para raja dan rakyatnya agar terhindar dari mara bahaya gunung kelud yang sering kali meletus.

Ane tidak paham nama-nama bagian candi yang jelas di area candi penataran ini terdapat beberapa gugusan candi maupun arca. Bahkan ada yang hanya tertinggal batu pondasinya saja. Di candi ini kita bisa belajar kehidupan nenek moyang kita dimasa silam. Kita bisa mengintip jejak rekam mereka lewat relief-relief yang mengitari candi ini.  Diantara gugusan candi ini terdapat yang paling besar dibelakang dengan 3 tingkatan dimana setiap tingkatan terdapat relief yang berbeda.

Dari beberapa relief yang ada menurut Yayasan Turangga Seta menjelaskan bahwa nenek moyang kita pernah melakukan infasi hingga  Benua Amerika dengan mengalahkan bangsa Indian dan sempat berperang dengan prajurit Bangsa Maya. Mereka kemudian menguasai wilayah tersebut hingga diangkat sebagai penguasa. Tidak hanya itu pada salah satu relief juga digambarkan beberapa bangsa lain seperti Bangsa Han (China), Bangsa Campa, Bangsa Maya, Bangsa Yahudi dan Bangsa Mesir tunduk pada leluhur kita. Selain itu disudut lain pahatan relief itu menceritakan bahwa peradaban saat itu terdapat 3 species makluk yakni terdapat 3 species yang sudah mempunyai peradaban yakni ras manusia kera, ras raksasa dan manusia biasa yang hidup berdampingan. Tentu hal itu berbeda dengan konsep Charles Darwin yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. (mengutip dari http://ahmadsamantho.wordpress.com).

Mengutip dari Wikipedia.org  berikut beberapa bagian candi penataran yakni Halaman depan yang dijaga 2 arca dwarapala atau masyarakat biasa menyebut Retjo Pentung, Bale Agung, Pendopo teras, Candi Angka Tahun atau masyarakat mungkin lebih mengenal sebagai lambang Kodam V Brawijaya, Halaman Tengah, Pondasi Bata, Candi Naga, Halaman Belakang, Candi Utama dan Prasasti Palah.  Gak percaya ?…….Untuk lebih jelasnya silahkan datang dan buktikan kesana sendiri ya…hehehe 😀

Hari itu minggu cukup ramai pengunjung terutama pengunjung sekitar Blitar dan Kediri. Disini selain belajar sejarah kita juga bisa belajar jeprat-jepret alias foto grafi. Terlihat banyak pengunjung yang eksyen bin narsis termasuk penulis yang tidak mau kehilangan moment di altas candi ini.  Meskipun panas menyengat dan udara begitu terik tidak menghalangi pengunjung untuk berkeliling di kawasan candi ini.

Dari lokasi candi sebenarnya terdapat pemandian dan mesuem cuma kita kemarin tidak sempat kesana karena memburu waktu ke Gunung Kelud (postingan terpisah, semoga bisa segera kelar :- D ). Di area candi ini selain digunakan untuk upacara adat terkadang juga terdapat kegiatan wisata yang dikemas oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Demikian kawan cerita dolanan singkat ane ke Candi Penataran yang ternyata menyimpan banyak kisah kehidupan nenek moyang kita masa silam.

Maturnuwun.

*dirangkum dari berbagai sumber.

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5683 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

6 Comments

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Menyusur Gunung Kelud yang tersenyuman elok, mistis dan mencekam. « www.setia1heri.wordpress.com
  2. Menyusur Gunung Kelud yang tersenyuman elok, mistis dan mencekam. | setia1heri.com
  3. Ratusan anggota Honda PCX Blitar Rayakan Anniversary Keempat - setia1heri.com

Monggo dikomeng gans..