Met HBD ke-6 Lumpur Lapindo !

Sebenarnya hari selasa (29/5) kemarin tepat  menyemburnya lumpur dari sumur Banjar Panjir PT Lapindo Brantas Inc milik Grup Bakrie.  Namun tidak ada salahnya ane menuliskan kembali sebagai bentuk keprihatin seorang blogger terhadap ‘musibah’ yang tak terkunjung selesai.  Sebuah persoalan bak bara dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa jadi  ‘bom waktu’.

Bermula dari ‘kesalahan’ pengeboran oleh Lapindo dan diaku juga akibat tidak langsung Gempa Yogyakarta maka bencana itu bermula. Ribuan orang harus rela menjadi pengungsi di negerinya sendiri. Para warga Porong yang menghuni desa dan sekitarnya harus siap angkat kaki dari tanah nenek moyang mereka.  Bahasa media (punya bos :-D) pernah ‘menyamarkan’ dengan istilah Lumpur Sidoarjo (Lusi) untuk menghilangkan ‘dosa’. Namun publik tidak terlena dan mau dibohongi begitu saja, dan tetap mengatakan LUMPUR LAPINDO !. Entah sampai kapan identitas kelam ini akan tetap bertahan.

Awal mulanya Lapindo bertanggungjawab dengan memberikan ganti rugi. Namun lambat laun peta dampak bencana semakin bertambah karena memang luberan lumpur dan semburan baru bermunculan dimana-mana.  Nah hasil kongkalikong seperti apa yang terjadi sehingga negara harus turut bertanggungjawab  akibat kecerobohan sang pengusaha ini. Akhirnya negara turut serta memberikan ganti rugi lewat  Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 tentang Peta area terdampak.  Dan permasalahnpun belum selesai L

Catatan Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BP BPLS), lebih dari 41.700 warga harus terusir dari kampung halamannya di 13 desa, tersebar di 3 kecamatan. Menjadikan tempat kelahiran mereka kolam lumpur raksasa seluas 680 hektare.  Desa-desa yang sudah tenggelam oleh lumpur itu adalah Desa Mindi, Besuki, Pejarakan, Gempolsari, Kedung Bendo, Kali Tengah, Ketapang, Siring, Pamotan, Gedang, Jatirejo, Reno Kenongo, dan Kedung Cangkring di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon, Sidoarjo.

Dampak lumpur lapindo

  1. Banyak petani kehilangan ladangnya, sawah yang terendam dan terkubur.
  2. Banyak rumah penduduk yang terendam lumpur panas, rumah yang terendam tidak dapat ditempati lagi. Termasuk disekitar wilayah peta terdampak
  3. Sektor pendidikan terancam lumpuh sehingga para siswa dipindahkan ke sekolah yang aman dari luberan lumpur. Kurang lebih terdapat 33 sekolah terendam lumpur
  4. Banyaknya industri yang tutup, misalnya pabrik minuman, pabrik minyak wangi, pabrik kerupuk, pabrik payung tradisional, pabrik sabun, pabrik jam, dan industri yang lain.
  5. Banyak pengangguran, akibat semburan lumpur pabrik-pabrik ditutup karena takut adanya kebakaran di lumpur panas. Diluar pabrik yang memang sudah terendam lumpur.
  6. Bau gas yang berasal dari lumpur panas membuat sesak nafas, dan kerusakan di saluran pernafasan.
  7. Sedimentasi di kali porong yang sedikit banyak mempengaruhi perubahan lingkungan.

Dampak Kesehatan

Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus meningkat sejak 2006. Penderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak 24.719 orang, pada 2009 meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu, gastritis yang pada 2005 baru 7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat menjadi 22.189 penderita.

Itulah kawan sedikit dampak yang ane rangkum dari berbagai sumber. Sepertinya tidaklah cukup hanya tuliskan diatas keyboard atau hanya dijadikan berita.  Mereka sudah kehilangan semua bahkan hingga tanah warisan nenek moyangnya. Ane pun menyadari tidak bisa membantu lebih kecuali ‘meneruskan’ jeritan nasib mereka lewat postingan ini.

Semoga Big Bos Lapindo Minarak Jaya atau Lapindo Brantas bisa mendengar jeritan mereka. Tidak hanya bagi mereka yang ada di peta terdampak saja  tetapi daerah disekitar terdampak juga merasakan nasib yang tidak berbeda jauh.  Lumpur lapindo ini sudah menjadi tragedy tidak hanya di Indonesia tetapi sudah mendunia. Dan kalau tidak bisa diselesaikan maka kita tunggu saja bom waktu ini meledak. 😀

Bumi dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan Abu Rizal Bakrie. Selain itu, Orang miskin dan anak yatim ditelantarkan oleh negara dan diperah oleh Abu Rizal Bakrie.  —cuplikan puisi saat memperingati 6 tahun LUMPUR LAPINDO—

*diolah dari berbagai sumber

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5685 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

5 Comments

  1. Tidak habis pikir, Bakrie tidak tersentuh sedikitpun.
    Pemerintah tidak punya nyali? SBY tunduk sama Bakrie?

Monggo dikomeng gans..