Sosialisasi penanganan permasalahan anak di Kota Surabaya

Fenomena kenakalan dikalangan remaja seperti trafiking, kekerasan masa pacaran, sex bebas, penyalahgunaan IT dan bentuk-bentuk kenakalan yang lain sering kali terjadi di kota manapun. Tak terkecuali Kota Metropolitan Surabaya sebagai kota kedua setelah Jakarta tentu permasalahan anak semakin kompleks.  Merespon hal tersebut pemerintah Kota Surabaya melakukan upaya preventif dengan sosialisasi-sosialisasi kepada seluruh siswa sekolah baik negeri maupun swasta untuk tingkat SLTP dan SLTA sepanjang tahun 2011.

 Untuk memantapkan penanganan permasalah anak maka semua pihak perlu dilibatkan terutama pihak sekolah. Maka pada hari Jum’at tanggal 4 dan 11 November diadakan sosialisasi yang melibatkan guru Bimbingan Konseling dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan tingkat SLTP. Bertempat di Gedung Sawunggaling lantai 6 Pemerintah Kota Surabaya acara dibuka langsung oleh Tri Rismaharini, Walikota Surabaya. Acara ini melibatkan Dinas Pendidikan dan Bapemas dan KB.

Dalam sambutan pembukaanya Risma menekankan pentingnya memahami talenta anak. Menurutnya di dunia ini tidak ada anak bodoh yang ada adalah anak yang malas. Maka disini dituntut peran guru untuk selalu memberikan semangat pada anak didiknya.”Setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing maka galilah potensi mereka” ujar perempuan pertama yang menjabat Walikota Surabaya ini. Perempuan berkerudung ini juga menambahkan agar guru selalu memberikan perhatian penuh kepada anak didik di sekolah sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi nantinya.

Pemateri terdiri dari  Isa Anshori (Hotline Pendidikan) dengan Materi : Review Peraturan Daerah Penyelenggaraan Perlindungan Anak Kota Surabaya. Nanang Chanan (Wahana Visi Indonesia) dengan Materi  : Menuju Surabaya Kota Layak Anak. dan terakhir Suratmi (Kanit PPA Polrestabes Surabaya) dengan Materi : Penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum dan trafiking anak. Selain itu review singkat tentang materi yang telah disosialisasikan di sekolah-sekolah : Konsep diri remaja, Pemanfaatan IT secara positif, Kesehatan Reproduksi, Trafiking, Perlindungan diri sederhana, Jejaring lembaga rujukan layanan perlindungan anak.

Harapan dari sosialisasi ini adalah :

  • Peserta memahami keberadaan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak dan Inisiasi Menuju Surabaya Kota Layak Anak
  • Peserta mampu mengenali dan memahami permasalahan siswa di sekolah.
  • Pihak sekolah mampu melanjutkan materi sosialisasi kepada siswa-siswi dan wali murid di sekolah terkait.
  • Setiap sekolah diharapkan membentuk Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR).
  • Setiap sekolah melatih beberapa siswanya untuk menjadi konselor dalam merespon permasalah siswa di sekolah yang bersangkutan.

Semoga kegiatan ini dapat memimalisir kenakalan anak terutama anak sekolah sehingga akan tumbuh anak dan remaja yang sehat secara fisik, intelektual dan moral.

Menuju Surabaya Kota Layak Anak…

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

2 Comments

Monggo dikomeng gans..