Oknum TIKI korupsi ?

Oknum TIKI korupsi ?

Sudah berulangkali ane mengirimkan barang maupun surat lewat jasa kurir TIKI. Selain dekat dengan kantor juga kepastian barang sampai pada tujuan lebih terjamin. Namun aksi itu tercoreng oleh segelintir oknum TIKI yang ‘lihai’ memanfaatkan situasi dan kondisi.

Modus ini sebenarnya juga lama, awalnya sih ane percaya saja. “ Tambahan 1000 mas untuk biaya plastik”. Setahu ane biaya plastic atau bungkus itu adalah kewajiban dari jasa kurir. Bahkan di struk juga tertulis jasa administrasi sebesar Rp. 2000.

Saya baru sadar kalau ‘korupsi’ itu kemarin Senin (30/5) ketika ane mengembalikan barang yang salah kirim kembali ke Jakarta. Sehabis mengeprintkan struk atau nota, maka struk yang asli dipisahkan dan di tulis dengan pulpen biasa, “ + Bungkus  10.000 “. Hal ini agar tulisan tidak ikut ‘terkopi’ pada struk salinannya. Barang yang ane kirim berat sekitar 1 kg sehingga kena biaya Rp. 7.000 (tarif biasa) dan Biaya Administrasi Rp. 2.000. Sedangkan uang yang ane serahkan Rp. 10.000. sehingga pas.

Saya tidak tahu apakah modus ini diketahui oleh Main Agen TIKI di Surabaya ataukah tidak ? Soalnya yang saya ketahui perilaku ini ada di Sub Agen sekitar Semolowaru. Semoga pihak main agen bisa menindaklanjuti modus nakal ini. Jika setiap pengiriman dikenakan Rp. 1.000 bagaimana jika setiap hari ada 100 orang yang mengirimkan barang?. Mungkin bagi beberapa orang sich menganggap nggak papa uang seribu perak diikhlaskan saja. Tetapi bagi saya bukan pada uangnya tetapi pada tulisan embel-embel,” + Bungkus”  (biasanya dikenakan seribu perak). Yang justru mengurangi kredibilitas jasa kurir sekelas TIKI.

baca juga :

Comments

comments

Tentang setia1heri 5686 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

5 Comments

  1. saya dah kapok pake TIKI mas karena saya pernah kena tarif yg lebih mahal dr tarif resmi, mungkin ini kelakuan agen nakal & dah diaduin ke TIKI pusat gak ada tanggapan sama sekali, barang juga gak bisa ditracking, sering hilang & pelayanannya terkesan seadanya, sekarang saya lebih memilih JNE untuk jasa ekspedisi

    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7613714

  2. Kantor pos juga begitu, barang kiriman sudah dipacking rapi, kuat & dibungkus sampe disana kudu dibungkus lagi pake packing dari kantor pos. Udah gitu bayarnya mahal pula ampe 15rb…asem tenan…

  3. waduh ternyata hmpr semua lini di indonesia terjadi korupsi, dasar negara koplak, ckckck

Monggo dikomeng gans..