Kapan terakhir kali memakai Telum?

Kapan terakhir kali memakai Telum?

Ketika bombastisnya serangan industry telekomunikasi mobile tahun 2003 maka perlahan dengan pasti bisnis wartelpun mulai meredup. Tidak lama kemudian hal itu diperparah dengan masuknya operator CDMA yang selama ini merupakan monopoli wartel, telpon rumah dan telum. Lengkap sudah penderitaan bisnis wartel, telepon rumah dan juga telepon umum.

Penulis masih ingat ketika SMA dan awal-awal kuliah tahun 2002-2003, keberadaan wartel dan telum adalah vital bagi komunikasi. Keberadaan kost-kostan yang punya fasilitas telepon rumah selalu jadi incaran untuk memudahkan komunikasi. Namun selang beberapa tahun kemudian, keberadaan telepon rumah bukan sebuah hal yang penting karena hampir setiap teman mempunyai hape. Bahkan beberapa teman termasuk ane dulu punyai hape GSM dan CDMA. Lengkap sudah, semakin lupa dengan keberadaan wartel dan telum.

Penulis masih ingat ketika dulu kuliah pagi-pagi mau menghubungi ortu di desa pasti lewat wartel atau menghubungi teman untuk pinjam catatan pasti lewat telum. Sekarang ? tinggal pencet nomor sekian-sekian atau sms aja, sebuah kabar dan informasi sudah sampai dengan cepat.

Dulu ketika mau menelepon maka harus menyiapkan uang recehan 100, 500 agar bisa bercakap-cakap lebih lama. Kalau sekarang tinggal ngikut talkmania, obral-obrol, atau program2 sampe puas yang lain. Atau jika kita punya hape CDMA maka tinggal pencet saja.

Tetapi penulis ketika memang membutuhkan, misal ditengah jalan pulsa lagi gak ada trus mau beli pulsa juga lagi bokek. Maka tidak ada pilihan lain kecuali merogoh recehan untuk menelepon yang bersangkutan lewat telepon oemoem (yang jelas harus nomor CDMA dan nomor rumah lho…). How about you?

 

model : mas probo (masih joko lho...wkwkwkwk)

Comments

comments

Tentang setia1heri 5687 Articles
Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter : @ setia1heri

Be the first to comment

Monggo dikomeng gans..